Life Must Go On

225 38 40
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 42

💎💎💎

"Hello My Next Friend,"

Rasanya sapaan itu tidak lagi cocok bergaung dalam hubungan Taehyung dan Soeun yang selalu terasa seperti dua orang berteman dibandingkan sepasang suami istri. Kenyataannya teman baru untuk Taehyung selalu datang silih berganti. Hingga perhatian Taehyung sedikit berkurang pada pasangan. Soeun merasakannya pagi ini setelah melihat bagaimana sibuknya Taehyung pada sosok baru yang menghibur.

Entah siapa nama asli anak itu tapi Soeun tidak suka nama Taeso melekat pada anak itu. Itu nama yang dulu ingin diberikannya pada Yeontan tapi Taehyung tak suka nama anjingnya diganti gabungan nama mereka. Dari mulai bangun tidur tadi, Taehyung bukan membangunkannya malah membangunkan anak itu. Menyuruh anak itu mandi dan memberinya pakaian baru.

Anak itu memiliki kulit yang bersih, gigi yang putih dan rambut yang rapi. Jika dievaluasi, Soeun yakin sekali anak itu bukan anak yang dibuang orang tuanya. Apa Taehyung menculiknya? Soeun curiga kemungkinan itu bisa terjadi jika Taehyung pelakunya.

"Biasanya kau tidak ramah sama anak kecil. Sama keponakanku kau bisa ribut sama dia," kata Soeun sambil membuatkan sarapan pagi untuk perut-perut yang lapar. Terutama untuk perutnya yang terus lapar karena dikikis oleh emosi berkepanjangan sejak kemarin.

"Karena keponakanmu mau merebut tantanku," gerutu Taehyung ubah nama anjingnya lagi sambil mendekat dan terkejut hanya ada dua telur dadar yang dimasak oleh Soeun. "Untuk anak kita mana?" protesnya. "Anak kita?" Soeun yang kesal hampir menyodok mata Taehyung dengan spatula ditangan kanannya. Jengkel mendengar penyebutan tersebut. Dan kesal karena Taehyung menuduhnya tidak beri anak itu makan. Memangnya ia sejahat apa dimata Taehyung?

"Memang anak kita kan?" Taehyung menatap heran.

"Taehyungie, jangan buat masalah. Kau bisa kena pasal penculikan."

"Aku menemukannya. Bukan salahku. Minggir, biar kubuat sendiri telur untuk dia." omel Taehyung dengan menyingkirkan Soeun ke kiri. Soeun memperhatikan Taehyung membuat telur dan berjaga agar suaminya itu tidak melakukan kecerobohan. Kecerobohan pertama sudah tampak. Taehyung memasak telur bersama cangkangnya dan Soeun menyingkirkan cangkang tersebut dari teflon.

Masih bersabar.

"Garam-garam," Taehyung mencari dengan matanya dan tangan kanannya meraih botol hijau khusus garam. Bukannya menggeser lubang pada tutup botol, Taehyung membuka tutupnya. Taburan garam pun keluar dan menghias di atas telur yang belum matang. "Tumpah deh,"

"Kau sengaja kan? Kau tahu semua ini dibeli pakai uang. Kau yang menyuruh hemat tapi kau sendiri yang tidak tahu cara berhemat." Soeun yang mati gemas mencubiti kencang pipi namja disampingnya. Ingin diadunya kepala Taehyung itu agar tidak error lagi.

Suara tawa menghentikan keduanya dan mereka menatapi Taeso yang mentertawakan mereka. Taehyung dan Soeun saling menatap. Pasalnya sejak kemarin, anak itu hanya menyahut tanpa ada tawa meski Taehyung mencandainya. "Bisa ketawa juga?" tanya Taehyung dengan berlutut dilantai dan mengusapi kepala anak itu. Sementara Soeun mematikan kompor lalu menghidangkan sarapan pagi.

"Aku boleh tertawa, Appa?" tanya anak itu dengan ekspresi cemas. "Tentu saja boleh. Kau boleh tertawa, benarkan ahjumma, eh Eomma," Taehyung menanyakannya pada Soeun yang menatap jengkel usai duduk. Soeun kini menatapi Taeso lalu tersenyum manis.

"Kau boleh tertawa sepuasmu disini," katanya dengan suara lembut. "Sampai polisi menjemputmu," lanjut Soeun datar dalam hati.

"Gommaeo, ahjumma,"

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang