Hello, My Next Friend!!!

Wait For Me Chagiya

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 17

💎💎💎

Badai telah membutakan mata Taehyung., Ia merasa kalau ia sudah salah memilih jalan. "Kok bisa tersesat gini sih!" rintih Taehyung dengan wajah putus asa. Udara semakin dingin, membuatnya semakin tidak kuat. Kakinya terasa kelu. Pemandangan gelap sudah membuatnya keluar dari jalur kawasan resort. Kalaupun ingin kembali ke Resort ia tidak tahu arahnya. Karena sejak tadi ia berjalan berbelok-belok menghindari ranting tajam yang menyangkut di pohon. Sedangkan jejak kakinya sudah terhapus karena ditimpa salju yang baru turun. Ia tidak tahu sama sekali kalau dirinya berada sudah sangat jauh dari kawasan Resort. Semakin ia memaksakan jalan, ia malah semakin menjuhi daerah Resort tempatnya menginap.

Taehyung yang baru merasa pertama kali pergi ke daerah pegunungan bersalju ini sempat mendengar tentang hutan Chigusa yang biasanya berhasil menyesatkan makhluk hidup. Hutan terlarang. Sudah diperingati sebelumnya oleh Sukhwan.

"Ya Tuhan!" rintih Taehyung ketika sebuah ranting tajam merobek jins dibagian paha kanan dan menembus kulitnya. Perih sekali apalagi ia merasa ada duri tajam ikut masuk ke dalam sobekan kulitnya. Bibir atasnya menekan bibir bawahnya. Ia pun menahan diri sambil memegang jinsnya yang sudah berlumur darah. Tak kuasa menahan rasa sakit di paha kanannya itu. Tidak ditemukannya tempat duduk yang baik. Semua hanya hamparan salju saja. Duduk diatas salju bukan pilihan yang baik. Tapi ia sudah tidak bisa berjalan jauh lagi. Sambil terseok-seok ia berjalan ke arah pohon besar yang bagian bawahnya nyaris tertutup salju.

Ia bersandar di sana. Keuntungannya adalah udara dingin yang menusuk itu membekukan darahnya hingga rasa perihnya sedikit demi sedikit berkurang. Ditaruhnya senter putih yang baterainya habis disebelahnya.

"Soeun, setidaknya kita pernah bersatu, walau ada benda sialan itu," gumamnya. Memorinya kembali mengingat apa yang telah telah terjadi di dalam kamar hotel sebelumnya. Dimana ia terlambat mengucapkan terima kasih.

Flashback

Taehyung menahan dua pergelangan tangan Soeun dan menekannya kuat. "Taehyung, kalau kau macam-macam aku akan teriak!!" bentak Soeun marah. Wajahnya memerah padam dengan perasaan geram. "Teriak Soeun! Teriak!! Silahkan teriak!! Kita sebelumnya memang sudah akui pernah melakukannya kan? Kita wujudkan saja sekalian!!"

"Taehyung, tidak harus seperti ini kan?"

"Aku mencintaimu, dan aku tahu kau mencintaiku."

"Kim Taehyung," Soeun makin geram dengan berusaha lepas dari namja yang lebih kuat darinya itu.

"Soeun, sakit," wajah Taehyung yang berjarak dekat diatas wajah Soeun terlihat merana. "Ditahan saja, bisa kan?" Soeun mulai ikut cemas menatap wajah pemuda itu. Kenapa tidak enak sekali melihat wajah penuh kesakitan itu? "Kau, bisa cari sesuatu di laci, biasanya ada itu,"

"Eh?" Taehyung menatap bingung. "Di kamar hotelku juga ada. Hyeran yang menemukannya," Soeun menjelaskan.

"Aku tidak mengerti,"

"Cepat ambil. Sebelum aku berubah pikiran."

Taehyung beranjak ke nakas dan membuka laci. Diujung paling dalam ia mengambil sebungkus kotak hitam dengan gambar siluet sepasang manusia berkode 69. "Ini, apa?"

"Kondom, bodoh," Soeun mengumpat. "Untuk?" tanya Taehyung lagi.

"Pengamanku," Soeun yang kesal mengambil benda itu lalu Soeun menjelaskan kegunaan benda itu. "Kenapa kau bisa tahu soal ini?" tanya Taehyung heran.