How Are You, Kim So Eun?

224 40 14
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 35

💎💎💎

"Huwaa, aku benci bibi!!" Soeun yang tengkurap di atas kasurnya itu berteriak lalu membenamkan wajah pada bantalnya. Didepan Taehyung dan keluarga namja itu, ia bisa bersikap dewasa dengan menantang bibinya untuk mengenalkan pria yang lebih baik, tapi setelah sampai di dorm, ia langsung menangis dan lari ke kamar. Bahkan sempat menabrak E-young yang baru keluar kamar mandi.

"Yee, benci saja, kau sering mengatakannya kalau permintaanmu tidak terkabul," kata Jaehwa diambang pintu. Lalu ia meminta minuman pada E-young dan roomate Soeun itu menuruti. Dugaan E-young, acara pertemuan dua keluarga tersebut tidak lancar seperti yang diharapkan Soeun. Gadis itu melihat bibinya Soeun duduk di sofa sambil minum dengan raut wajah kesal. Memang sudah diduganya kalau wanita itu tidak setuju menjadikan Taehyung sebagai mantu. Terlihat saat acara wisuda dimana Taehyung yang menyapa ramah hanya ditanggapi dingin oleh wanita itu.

Sebagai penonton, ia hanya bisa duduk di kursi sambil menyalakan laptopnya. Namun telinganya siap menyimak pertengkaran mereka. Soeun dilihatnya keluar dari kamar. Terlihat begitu marah dengan wajah yang memerah padam.

"Apa yang salah dari Taehyung? Apa dia pernah menyakiti hati bibi? Kalau iya kenapa tidak katakan. Bukannya bibi yang menyuruhku tinggal sama kakak tiriku di Daegu dan keluar desa agar aku bertemu pria seusiaku? Agar aku tidak diincar pria yang lebih cocok jadi ayahku? Kenapa sekarang bibi menentangku setelah aku menyukai seseorang. Ada dimana kesalahan Taehyung dan keluarganya. Orang tuanya menyukaiku. Bibi tidak akan lihat drama mertua kejam pada hidup rumah tanggaku. Apa yang bibi takutkan?"

"Kenapa kau tidak selesaikan kuliahmu saja. Lalu menikah? Usiamu baru jalan ke 20 tahun, seharusnya yang kau pikirkan itu belajar dan belajar....."

"Bibi pikir aku robot? Aku juga tidak bilang akan menikah dengan dia besok. Niatnya kan di musim panas waktu liburan panjang. Kenapa bibi sengaja berdebat sama mamanya Taehyung. Kalau mamanya berubah pikiran bagaimana? Bibi mau bertanggung jawab kalau orang tuanya menyuruh kami putus."

"Soeun, apa yang kau lihat dari Taehyung? Masa depannya sangat tidak jelas. Aku berpikir dia di Hanam, dia bisa merubah pandanganku, dengan menjadi pria dewasa dan memikirkan masa depannya dengan mengeluti jurusan bisnis di sana tapi lihat, dia ada di sini, dia di Seoul? Untuk apa? Kuliah hanya agar bisa dekat denganmu? Sangat kekanakan. Dia akan menempelimu terus dan suatu saat kau akan merasa bosan."

"Karena dia mencintaiku,"

"Cinta?" Jaehwa tertawa. "Astaga anak ini. Kau memang hebat di nilai akademis tapi kau sangat payah untuk tahu apa itu cinta. Kau masih abu-abu untuk mengartikan kalau semua yang dilakukannya itu karena cinta. Kalau sudah tidak cinta dan dia jatuh cinta pada gadis lainnya, kau mau apa? Dia mau apa? Apa dia akan meninggalkanmu dan mengikuti gadis baru yang dicintainya? Aku yakin dia begitu, karena dia tidak punya komitmen sama keputusannya itu. Mudah diombang-ambing. Orang tuanya hanya tahu menyenangkan hatinya, tanpa mengajarkan bagaimana menghadapi kesulitan. Coba kau ajak dia hidup susah. Aku yakin dia akan merengek sama orang tuanya dan mengadu tidak tahan hidup susah. Soeun, buka pikiranmu. Renungkan kalau kau itu sebenarnya memilih pria yang salah. Bibi tidak ingin kau menyesal dan berkata apa yang kukatakan benar tentang dia,"

Soeun terlihat bimbang dengan menundukkan kepalanya. Jaehwa menghampiri dengan menarik kedua tangannya. "Soeun, aku merawatmu sejak kecil. Aku yang paling memahami siapa dirimu. Apa yang kau suka dan apa yang tidak kau suka. Aku tahu apa yang membuatmu senang dan tidak senang. Aku bicara seperti ini bukan untuk melukai hatimu. Tapi menyadarkanmu soal pilihanmu yang salah. Sejak kakakmu memberimu tugas untuk bujuk dia sekolah, perasaanku sudah tidak enak. Tugas itu membuatmu harus dekat dengan anak dengan model seperti itu. Aku sampai memarahi dia karena mengorbankanmu untuk tugasnya sendiri. Kenapa dia harus menyuruhmu kalau tugas membujuk murid sekolah seperti itu adalah tugasnya. Soeun, matamu sedang tertutup oleh cinta remaja, dan sekarang kau bukan remaja lagi. Di usiamu ini, kau harus belajar untuk tahu apa yang terbaik untukmu,"

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang