Keberhasilan Grace mendapatkan seorang Jeffrey Herrick yang mengajarkan bagaimana ketulusan cinta.
Tetapi kegagalannya adalah, dia juga ikut andil dalam kehidupan Jeffrey yang di mana mereka terpaut sangat jauh hingga perbedaan era zaman.
"Dia seseo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buku itu sudah penuh dengan goresan pulpen dan garis stabilo berwarna pastel. Tulisan di papan tulis ia salin ke dalam buku agar bisa di pelajari kembali di rumah.
Kebiasaan bagus yang masih grace pertahankan. Tidak seperti sebagian dikit murid lainnya yang hanya mengambil gambar papan tulis menggunakan smartphone nya lalu masalah di catat ulang atau tidak ya terserah. Tapi hanya sebagian dikit saja yang seperti itu.
Suasana kelas menjadi sedikit hangat karena musim semi sedang berlangsung, peralihan dari musim dingin ke musim panas yang masih meninggalkan udara dinginnya.
Grace duduk di pinggir dekat jendela. Bisa merasakan hembusan angin musim semi yang membuatnya ingin tidur. Udaranya lebih ke hangat karena selama tiga bulan sudah di terpa salju yang dingin.
Ia masih melipat tangannya di dada, menyenderkan punggungnya ke senderan kursi sambil memperhatikan dosennya menjelaskan mata kuliah.
Saat sedang serius mendengarkan penjelasan dari sang dosen, tiba tiba dosen itu melihat jam tangan nya dan menutup kelas pagi itu dikarenakan waktu sudah habis.
"Grace kamu percaya gak kalo di dunia ini kita enggak sendirian?"
Ucap anna tiba tiba membuat grace menoleh kaget. Teman mainnya saat dikampus dan partner kerjanya saat diluar kampus. Grace sudah terbiasa dengan cerita fiksi yang terlontar dari mulut anna. Hanya mendengarkan dan menjawab seadanya.
Sebenarnya kalau di lihat lihat, grace dan anna ini tidak bisa bersatu, yang satu suka dengan cerita fiksi diluar nalar dan yang satunya lagi tidak percaya dengan hal seperti itu.
"Ya iyalah enggak sendirian. Masih ada miliyaran manusia di bumi ini"
"Aduh enggak grace. Maksud aku bukan begitu"
"Ya terus? Fiksi apa lagi yang mau kamu ceritain ke aku?"
"Emm.. aku pernah baca kalo di alam semesta ini ada dimensi lain-"
"Aku mau pulang. Yuk mau ikut gak?"
Grace dengan cepat berdiri dari kursinya, memasukkan beberapa buku dan alat tulisnya kedalam tas kanvas putih nya yang bertuliskan
'What is history? An echo of the past in the future, a reflex from the future on the past' -victor hugo
"Grace kebiasaan"
Melihat temannya yang cemberut karena pembicaraan nya diabaikan, grace hanya tertawa. Toh grace benar tidak suka kalau cerita yang belum ada kebenarannya.
"Coba kalau kamu mau pinter tuh baca buku buku sejarah, banyak banget yang bisa mengedukasi kamu. Dari pada cerita yang tidak ada kepastiannya kan"
"Tapi itu kan bisa dijelaskan dengan sains"
"yaudah. Coba jelasin ke aku apa maksud dari dimensi lain itu?"