Keberhasilan Grace mendapatkan seorang Jeffrey Herrick yang mengajarkan bagaimana ketulusan cinta.
Tetapi kegagalannya adalah, dia juga ikut andil dalam kehidupan Jeffrey yang di mana mereka terpaut sangat jauh hingga perbedaan era zaman.
"Dia seseo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa apaan ini? Perasaan apa yang sedang tertanam dalam hati grace? Dia tidak menginginkan drama hidupnya muncul. Dia hanya ingin pengakuan bahwa ia sakit.
Ya! Hatinya sakit. Ternyata selama ini yang grace takutkan terjadi. Tanpa doyoung bicara dengan jelas pun dia tau pria itu sudah mempunyai seseorang.
Pantesan selama setahun ini dia tiba tiba hilang begitu saja seperti tidak ada kabar. Ternyata seseorang telah menemaninya dalam kesendiriannya selama ini.
Grace tidak akan menangis, grace tidak ingin menangis, grace tidak berhak menangis.
Grace bukan bodoh, tapi perasaanya yang bodoh. Grace pasti berfikir jika suka dalam diam tanpa action itu selalu tidak sesuai harapan. pengalaman banyak orang selalu seperti itu.
Sudahlah jika mereka ditakdirkan tuhan hanya sebatas teman kecil pun tidak apa apa. Tapi dia minta hilangkan rasa sayang ini pada doyoung.
"Grace! Jangan keluar, Hujan" doyoung berhasil mengejar grace yang dia pun tidak tahu kenapa grace seperti menghindar.
Grace menggerutu kesal melihat pemandangan di luar yang turun hujan. Rencana kaburnya pun gagal.
Akhirnya doyoung yang mencegat grace tepat didepan pintu gedung apartemen itu. Memegang lengan grace yang berbalut coat coklat mudanya.
"Kamu kenapa? Diluar masih hujan. Sini masuk dulu ke dalam"
Oh shit! Terjebak lah grace
Akhir dari drama ini. Grace terjebak di hadapan doyoung. Pria itu membawa grace ke kursi yang ada di lobby apartemen itu.
Grace hanya mengigit bibir bawahnya dan menautkan kedua tanganya sambil di kepalkan. Memusatkan pandangannya pada lantai.
Grace masih malu memikirkan kejadian bodohnya. Berlari tiba tiba tanpa alasan dan akhirnya hujan berhasil mencegatnya.
Tanpa melakukan hal apapun, mereka masih saja duduk tanpa ada yang berbicara. Grace yang menunduk dan doyoung disebelahnya hanya memperhatikan grace yang sedang diam menunduk.
"Emm... makasih makanannya"
Grace menganggukan kepalanya yang masih dalam posisi yang sama
"Kamu kenapa lari?"
Grace bingung harus beralasan apa. Tidak mungkin dirinya terang terangan menjelaskan bahwa dia sakit hati.
No!
Hell.
"Aku harus menemui seseorang. Maaf" jawab grace
Sebenarnya dia tidak berbohong. Benar dia harus menemui seseorang. Tapi cara dia berpamitan dengan doyoung salah.
Dari kejadian ini. Doyoung pun merasa ada yang grace sembunyikan, doyoung pun tidak bodoh juga. Dia berfikir tidak lain dan tidak bukan ini semua tentang wanita yang membuka kan pintu apartemen untuk grace.
