"Nona, anda akan dipindahkan, bersiaplah" ucapnya tiba tiba dari perawat itu yang sedang mempersiapkan cairan infus, karena ini waktunya untuk mengganti.
"Ma- maksudnya bagaimana?" Grace bertanya kembali sampai ia berdiri dari duduknya
Tapi perawat itu tidak kunjung menjawabnya. Ia tetap sibuk mempersiapkan obat obatan untuk para korban.
"Ini sama sekali belum ada kesepakatan dari saya kan?"
"Saya akan membantu nona, tenang saja" jawaban perawat itu tidak sesuai dengan pertanyaan grace
"Saya sudah sembuh, saya hanya ingin pulang!"
Tetapi perawat itu masih melanjutkan pekerjaannya untuk mengganti cairan infus untuk para korban.
Sekarang mereka sedang berada di tenda lain bersama dengan pengungsi lainnya. Grace baru kali ini berbaur dengan orang orang disini setelah lama menyendiri di tenda belakang yang sepi.
Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, banyak yang menggunakan perban, infusan dan alat lainnya untuk membantu penyembuhan mereka. Tentunya banyak yang berkumpul bersama keluarganya.
Grace tetap mengikuti perawat ini kemanapun dia pergi dan selalu menanyakan pertanyaan yang sama.
Apalagi yang mereka inginkan? Grace sudah sembuh dari penyakitnya, dia sudah merasa normal dan menjalani hidup seperti biasa, berinteraksi dengan normal. Apakah belum cukup?
"Suster! Apa kau tidak menjawab?!" mereka sudah balik lagi ke tenda belakang, grace sudah tidak bisa menahan emosinya dengan semua yang ia rasakan disini.
Hidupnya terkurung dua minggu ini dan tidak ada kejelasan dari pihak terkait. Tapi bodohnya dia, kenapa tidak langsung pergi saja ya.
Tidak, grace masih mempunyai rasa hormat dengan orang yang telah menolongnya untuk sembuh dari sakit yang ia derita selama kurang lebih seminggu.
Grace ingin kejelasan lebih lanjut bagaimana dirinya bisa balik untuk pulang. Ia tahu ini salahnya, bermula hanya berniat untuk berkenalan dengan dunia luar agar tidak suntuk dirumah tetapi berujung seperti ini.
Grace akan membuktikan dia hanya warga biasa. Dia akan membuktikan dengan kartu tanda pengenalnya yang ia miliki, tetapi secara keabsahan tentu bukan murni miliknya. Itu milik istri jeffrey yang asli.
Entah dia masih menganggap dirinya hanya figuran dalam cerita cinta sepasang kekasih.
Tapi tunggu. Grace baru sadar jika selama disini dia tidak memegang benda apapun miliknya selain baju yang ia kenakan.
Kemana tas yang berisi kartu, dompet dan lainnya.
Oh tidak! Jangan bilang ia kehilangan semua itu? Shit! Masalah baru datang lagi.
"Ada yang bisa dibantu?" Perawat itu melihat grace yang sedang mencari sesuatu, padahal dari tadi grace bertanya hanya didiamkan olehnya
"Tas ku? Kemana?" Grace memegang kepalanya dengan menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya dan menampilkan dahi berkerutnya tanda dia sedang bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Soldier
FanficKeberhasilan Grace mendapatkan seorang Jeffrey Herrick yang mengajarkan bagaimana ketulusan cinta. Tetapi kegagalannya adalah, dia juga ikut andil dalam kehidupan Jeffrey yang di mana mereka terpaut sangat jauh hingga perbedaan era zaman. "Dia seseo...