Home

2.6K 480 63
                                        

-Grace side-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Grace side-

Aku duduk diam dalam kereta yang sedang melaju menuju kota yang berbeda.

Lumayan jauh untuk di tempuh, aku akan melewati satu kota dari tempat tinggalku. Aku tidak menyangka jeffrey akan mengajak ku ketempat sejauh ini.

Perkenalan yang baru dan perjalanan yang tiba tiba pula. Sebenarnya dia hanya orang asing yang kebetulan selalu bertemu di tempat yang sama.

Tetapi tidak tau mengapa aku nurut saja diajaknya untuk berpergian jauh.

Rasa bersalah ku tidak mengabari ibu semakin kerasa. Alasan apa yang harus aku jelaskan sedangkan aku tidak menyalakan ponselku sejak kemarin.

Kemarin aku sempat menginap di rumah anna. Dan hanya menjelaskan kepada dia bahwa aku bosan. Ya. Bohong. Karena aku harus pintar pintar merahasiakan masalah ini.

Aku duduk di dekat jendela. Bisa melihat pemandangan luar kereta sambil menopang daguku menggunakan tangan.

Tadi sebelum masuk kedalam kereta, kami sempat membeli sedikit snack untuk dibawa dalam perjalanan. Kita berdua sempat memakannya sambil menunggu bajuku lumayan kering sebelum memasuki kereta.

Ya. Masih basah karena aku sengaja membasahinya saat hujan.

Saat itu perasaan ku sedang kalut. Jadi hal apapun aku lakukan. Walaupun itu salah.

Aku membeli susu kotak dan roti sedangkan dia membeli air mineral dan roti juga.

Aku yang memaksa membayarnya karena setelah dia membayar dengan uangnya, ternyata kejadiannya sama dengan waktu itu. Uang yang dia berikan tidak berlaku.

Kasir tadi pun jadi melihat kita dengan aneh. Dan seperti berfikir apakah kita pencuri, dengan alih memberikan uang palsu.

Aku cepat mengenal jeffrey dengan baik. Walaupun belum sepenuhnya mengenalnya. Tetapi kisah yang dia ceritakan membuatku sangat tertarik walaupun tidak bisa di proses dengan baik di otak.

Well, seperti cerita cerita kemarin. Seperti fiksi.

Kita duduk berdua di satu kursi yang memuat dua orang. Kita hanya saling diam. Aku yang melihat keluar jendela. Dan dia yang.. aku enggak tau jeffrey sedang apa.

Aku pun menoleh ke arah jeffrey. Ternyata dia sedang tidur dengan wajah yang menunduk dan punggung yang menyender ke kursi. Masih menyampirkan coat ku di lengannya.

Dalam kesempatan ini. Aku menyempatkan melihat wajahnya dengan detail. Sempurna. Itu yang keluar dalam pikiran ku.

Sepertinya istrinya dulu beruntung mendapatkan dia. Mempunyai sikap sangat romantis dan baik pula, dari fisik pun terlihat sangat tampan. Aku tidak berbohong dengan itu.

Hah, aku jadi teringat seseorang yang beruntung mendapatkan dia. Bukan sekedar menjalin hubungan saja. Tapi sudah terikat di hadapan tuhan.

Susah menggagu gugat kalau sudah begini.

Hello My SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang