[ Author POV ]
Ini adalah hari dimana Haikal akan melihat seberapa mampunya anak didiknya untuk mengikuti turnamen. Dia sangat gugup karna takut gagal menjadi pelatih mereka.
Haikal masih dalam perjalanan menuju kampusnya dan dia terus melamunkan sesuatu. Namun, tiba-tiba ada seseorang yang melintas di tengah jalan.
Haikal membunyikan klakson dan mengerem.
Tiittttttt~~~~
" Aaaaaaa.... " Teriaknya dan terjatuh di depan mobilnya. Haikal shock dan cepat-cepat keluar dari mobil. Dia menghampiri orang itu. Orang itu meringis kesakitan.
" Maaf saya gak sengaja " Ucap Haikal berjongkok dihadapannya.
" Hikss.... " Dia menangis dan mendongak kearah Haikal. " Gak papa disini saya yang salah... " Haikal kaget karna orang itu adalah Cahya.
" Lu... " Cahya hanya meringis. Haikal langsung membantunya berdiri dan membantu Cahya masuk dalam mobil. Setelah Cahya masuk Haikal pun ikut masuk dan memasangkan seatbelt untuk Cahya.
Degg...Degg
Dada Cahya berdetak kencang saat dia bisa memperhatikan Haikal dengan sangat dekat. Tak sengaja mata mereka bertemu dan saling memandang. Setelah selesai Haikal kembali ke posisinya. Cahya bernapas lega namun dadanya masih sama seperti sebelumnya.
" Ada yang luka??? " Tanya Haikal.
" Cuman memar aja. " Jawab Cahya
" Oke kita ke apotik dulu. " Ucapnya langsung melajukan mobilnya. Dam syukurnya tak jauh dari sana ada apotik dan Haikal langsung berhenti disana.
" Tunggu ya... " Ucap Haikal dan langsung keluar dari mobil. Cahya menunggu di dalam mobil sedangkan Haikal sedang membeli sesuatu. Setelah beberapa menit menunggu Cahya melihat Haikal yang keluar dari apotik. Haikal membuka pintu mobil sebelah Cahya.
" Mana yang memar ??? " Cahya memperlihatkan luka memarnya yang ada di tangan serta kaki bagian tulang kering. Haikal pun mengoleskan salep.
" Aawww... " Ringis Cahya.
" Sorry...sorry " Haikal pun mengoleskan salepnya dengan perlahan. Setelah selesai Haikal langsung masuk ke dalam mobil dan pergi ke kampus.
" Tadi abis kemana??? "
" Tadi abis dari toko buku. " Jawab Cahya sebati meniupi luka memarnya yang ada di tangan.
" Btw sorry ya seharusnya tadi gue gak ngelamun." Sesal Haikal.
" Gak papa. " Ucap Cahya tersenyum. " Lagian cuman memar kok. " Tambahnya lagi. Haikal mengangguk.
" Btw lu mau kemana??? " Tanya Cahya.
" Ke kampus lu " Jawab Haikal.
" Buat ngebimbing anak-anak basket turnamen ya. " Tebaknya.
" Kok tau??? "
" Ya tau kan ada poster di mading. " Jawab Cahya. " Boleh ikut gak??? " Tanya Cahya.
" Emangnya gak ada kelas hari ini??? " Haikal bertanya balik.
" Gak tau sih. Ya semoga aja dosennya ada halangan. " Ucap Cahya penuh harap.
" Dih belajar bolos nih... " Goda Haikal.
" Gak dih... kan itu pun kalo dosennya gak ada. "
" Iya deh iya. " Haikal tersenyum dan Cahya pun ikut tersenyum.
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi. Mereka saling diam. Sesampainya di kampus Haikal membantu Cahya untuk berjalan.Entah kenapa Cahya merasa senang dan pandangannya tak berpaling dari wajah Haikal. Cahya terus tersenyum sepanjang jalan sebari menatap wajah Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!