Chapter 29>Between Wanting to Come Back or Hate You

1.5K 77 0
                                    


[ Haikal POV ]

Awalnya aku ingin melarikan diri dari masalah ini. Namun, hati kecilku berkata bahwa aku harus mengejarnya. Tak berpikir panjang aku langsung mencarinya. Aku berlari dan menemukannya di balik dinding terduduk sebari terisak. Aku berjongkok di depannya. Memperhatikan getaran yang disebabkan oleh isakan tangisnya. Tak tinggal diam aku langsung memeluknya. Kebetulan disini masih sepi dan tak banyak orang yang berlalu lalang.

Cahya mengerjap. Aku mempererat pelukanku. Tak ku sangka Cahya langsung mendorongku. Aku pun terjungkal kebelakang. Aku menatapnya bingung bercampur kecewa. Aku mendekat kembali namun dia langsung beringsut menjauh.

" Apa mau mu lagi? " Teriak Cahya. " Apa masih belum jelas hah?! " Dia terisak kembali.

" Ayo berjuang bersama " Ucapku penuh pengertian dan mengulurkan tanganku. Cahya terdiam. Dia menatap tanganku dan bergantian kearah wajahku. Dengan segera dia menepisnya. Dia beranjak dari duduknya lalu berdiri.

" Jalani hidup masing-masing anggap saja tidak terjadi apa-apa diantara kita. " Bibir Cahya bergetar dan tangisnya pecah lagi. Dia menakup wajahnya dan berlari begitu saja.

Aku masih terdiam dan mematung. Berusaha mencerna perkataannya tadi. Setelah aku mengerti. Aku langsung mengusap wajahku kasar. Berusaha kuat namun, tidak bisa. Segampang itu kah dia meninggalkanku?

Aku sudah tak tahu lagi untuk bagaimana. Bahkan aku tidak yakin menjalani hari-hariku tanpanya. Bahkan aku tak bisa membayangkan bahwa setiap hari aku akan bertemu dengannya dan bahkan mengajar di kelasnya. Pasti akan sulit untuk melupakannya.

Untuk saat ini aku harus membiarkannya saja. Namun, setelah semuanya sudah bisa menerima aku akan menariknya kedalam pelukanku.

" Jalani hidup seperti tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita? Itukah maunya? Baiklah akan aku lakukan. " Gumamku dan langsung pergi keruanganku.

Aku memutar-mutar pensil di jariku. Sesekali aku meneguk birku. Memang ini salah. Namun, bagaimana lagi hanya ini yang bisa menenangkan pikiranku. Untung saja hari ini tak ada jadwal mengajar. Aku hanya menghabiskan waktu diruangan ini saja. Jika aku kembali ke rumah sakit itu tidak akan berhasil. Mommy pasti akan bertingkah lagi. Dan menjadikanku sebagai bonekanya.

Saat aku terlarut dalam lamunan, seseorang mengacaukannya. Suara ketukan terus terdengar dan berhenti setelah aku memperbolehkan orang itu untuk masuk.

" Ini tugasku yang kemarin, bapak boleh memeriksanya. " Ucap pemuda itu.

" Simpan saja " Suruhku sebari menyingkirkan botol dan gelas ke sisi yang lain. Mataku mulai kabur bahkan aku tak bisa mengenali pria yang ada di depanku.

" Astaga, kau mabuk " Ucapnya kaget. Suaranya samar-samar mirip dengan orang yang aku kenal. Aku menatapnya dan berusaha mengenalinya. Aku mengucek mataku berkali-kali. Karna yang ku lihat adalah Cahya.

[ Author POV ]

Haikal langsung menarik Brian kedalam pangkuannya. Brian tersentak dia mengedipkan beberapa kali karna tak percaya dengan apa yang terjadi. Brian terduduk di paha Haikal. Haikal melingkarkan tangannya di pinggang Brian. Ini kesempatan yang sangat langka dan langsung di manfaatkan oleh Brian. Brian mengalungkan tangannya di leher Haikal dan mereka saling bertatap. Walaupun Brian tahu Haikal hanya sedang dalam pengaruh bir namun dia amat senang bisa merasakan dekapan Haikal. Ini lah yang di impikan oleh Brian sejak dulu.

Brian berpikiran kotor. Tangannya dengan ringan membelai wajah Haikal. Dan dia melepaskan dasi Haikal. Kancing demi kancing dia lepaskan. Namun, Haikal menahan tangan Brian. Dan tersenyum nakal. Haikal mendekati telinga Brian dan kemudian berbisik.

MY SWEETY BOY ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang