Chapter 23> Long Night With You

1.8K 87 2
                                    

[ Author POV ]

Saat ini Haikal sangat cemas dengan keadaannya sekarang. Jantungnya selalu berdetak kencang tak seperti biasanya. Dia khawatir jika dia mengidap penyakit jantung. Tetapi hasil dari dokter menyatakan bahwa dia tidak mengidap penyakit apa-apa.

" Jadi Dok saya sakit apa? " Tanya Haikal dengan cemas. Tangannya keringat dingin.

" Hmm... " Gumam dokter sebari membenarkan kacamatanya. Wajah dokter sangat serius itu membuat Haikal semakin cemas.

" Sebenarnya anda tidak mengidap jantung atau penyakit lainnya. " Haikal mengerjap. Matanya membulat. Dia seperti tidak yakin karna sudah tiga hari ini dadanya selalu saja sakit. Tapi kenapa hasil pemeriksaannya menunjukan negatif?

" Hmm... tapi dok jantung saya selalu sakit. " Ucap Haikal. Dokter menatapnya lekat.

" Apa setiap waktu rasa sakitnya muncul? Atau saat sedang di dekat 'objek' rasa sakit itu muncul? " Tanya Dokter.

" Euuu... " Haikal kikuk. Dia tidak mengerti dengan apa yang di tanyakan oleh Dokter.

" Jadi begini. Mungkin saja rasa sakitnya datang saat sedang dekat dengan seseorang... " Haikal melongo.

" Seseorang? "

" Anda itu masih polos atau apa? Jelas saja itu bukan sebuah penyakit. Tapi saat ini anda sedang jatuh cinta..." Jelasnya.

" Oh jatuh cinta... " Ucap Haikal tenang sebari mangut-mangut.

" Hah jatuh cinta?! " Ucapnya kaget.

Sedari tadi Haikal mundar mandir di kamarnya. Dia masih memikirkan perkataan dokter tadi pagi. Dia masih bingung dengan perasaannya. Apakah memang benar dia jatuh cinta. Tapi sama siapa?

" Kalo emang gue jatuh cinta. Tapi sama siapa? Kenapa gue gak sadar? " Ucap Haikal resah. Entah apa yang membuatnya resah. Jatuh cinta tidak seburuk yang di bayangkan.

Dia terus berjalan mundar mandir sebari berpikir keras. Sampai-sampai dia mengingat sesuatu.

[ Haikal POV ]

Aku ingat perasaan itu muncul disaat aku sedang bersama si Kutu. Jantungku bereaksi saat aku sedang duduk bersamanya. Jalan bersamanya. Menatap matanya. Merangkulnya. Bahkan melihat senyumannya.

Tapi sekali lagi aku bukan gay dan aku tidak tertarik dengan laki-laki. Tapi dia berbeda. Seperti ada pengecualian untuknya. Aku pun tak mengerti apa yang saat ini terjadi denganku. Ini pure terjadi dengan sendirinya.

" Gue harap ini hanya kesalahan. Lu itu straight kal! Mana bisa lu suka sama cowo! "

" Tapi hati gue suka deg-degan kalo deket sama dia! "

" Arrghhh!!! " Aku mengacak rambutku. Dan membanting tubuh ke atas kasur. Mengusap wajah dengan frustasi.

" Help me!!! " Gumamku. Tak lama suara bell berbunyi. Dengan malas aku berjalan kearah pintu.

" Ya siapa? " Tanyaku dengan lesu sebari membuka pintu. Aku terkejut saat menyadari bahwa orang yang di depannya Cahya dan tante Renata. Aku tersenyum karna tidak ingin di pandang lesu saat sedang di depan camer.

" Hah Camer?! " Batinku. Aku langsung menghilangkan pikiran seperti itu.

" Eh tante ayo masuk. " Ucapku dengan ramah dan mempersilahkannya masuk. Aku pun menutup pintu dan menyusul mereka dari belakang.

MY SWEETY BOY ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang