" Hmmm " Gumam Haikal di sela tidurnya. Dia meraba sisi sampingnya dengan mata masih terkatup. Dia langsung membuka matanya setelah tahu orang yang ada di sampingnya tidak ada. Dengan cepat dia melompat dari kasur dan mencarinya." Sayang! " Teriak Haikal namun tak ada jawaban. Haikal mencari Cahya di setiap sudut kamar. Namun dia tak bisa menemukannya. Haikal pun mencarinya keruangan lain. Dia benar-benar panik jika Cahya pergi dan meninggalkannya lagi. Namun, pikiran itu segera hilang saat Haikal mendengar sesuatu di dapur. Haikal berjalan dan mengintip dari balik pintu. Ternyata itu Cahya yang tengah sibuk bergulat dengan makanan lengkap dengan peralatan yang sedang dia pegang. Pakaiannya berbeda sepertinya dia sudah membersihkan diri. Haikal bernapas lega dan tersenyum sebari menatap punggung Cahya. Haikal menyandarkan kepalanya ke pintu dan terus menatap teman hidupnya itu.
Seakan menyadari keberadaan Haikal Cahya langsung menegurnya.
" Dasar kebo " Itulah kata-kata yang terucap dari bibir manisnya. Haikal terkekeh dan menghampiri Cahya.
" Kau bilang apa hah? " Tanya Haikal sebari memeluk Cahya dari belakang.
" Eh jangan mengacaukan! Aku lagi masak! " Geram Cahya sebari berusaha melepaskan pelukan Haikal. Namun, nihil Haikal memeluknya dengan erat. Haikal mengecup pundak Cahya.
" Ahh diam nanti gak enak masakannya! " Cahya mendorong wajah Haikal. Dengan cepat Haikal membalik wajah Cahya.
" Ehhhh " Ucap Cahya kaget. Haikal menatap lekat.
" Ish! " Cahya memukul dada Haikal. " Sana nanti gosong "Cahya kembali berbalik namun segera di cegah. Dengan cepat Haikal mematikan kompol.
" Dengan begini kamu tidak akan khawatir masakanmu gosong " Ucap Haikal dengan lembut dan tersenyum. Di coleknya dagu Cahya yang membuat wajahnya nampak merah. Cahya langsung menunduk dan menyembunyikan wajah.
" Aku sudah melihatnya jadi tidak usah di sembunyikan. " Haikal menarik dagu Cahya. Agar mata Cahya menatapnya.
" Ngh... " Haikal melumat bibir Cahya.
" Bagus! Tak ada penolakan " Batin Haikal sebari tersenyum di sela lumatannya. Perlahan tangan Cahya naik dan memeluk leher Haikal. Bahkan Cahya ikut bermain dalam permainan ini. Haikal menatap mata Cahya yang terkatup.
" Morning sex boleh juga " Batinnya. Seringaian kecil terlihat dari sudut bibirnya. Dengan cepat Haikal mengangkat tubuh Cahya. Cahya membulatkan matanya.
" Eh apa-apaan ini?! " Tanyanya tak terima. Haikal hanya tersenyum dan terus berjalan.
" Aku sedang masak! " Teriak Cahya.
" Aku ingin memakanmu dulu... " Goda Haikal.
" Eh " Seakan mengerti Cahya memberontak. " Ahhh gak mau!!! " Tolaknya. Haikal hanya terkekeh. Karna dia tahu seberapa kuat dia menolaknya tapi pada akhirnya dia akan mendesah nikmat di bawahnya, itulah dia.
" Kau milikku, selamanya... "
________________
_______________________
_____________________________
__________________________________
_______________________________________" Pak ini dokumen yang bapak minta. " Ucap seorang pria sebari menyimpan sebuah dokumen penting di atas meja. Pria yang tengah duduk di meja kerjanya mengangguk dan melanjutkan perkerjaannya. Kemudian dia melirik pria yang masih berdiri di depan mejanya.
" Ada apa lagi Ger? " Tanya pria itu tanpa melihat pria yang bernama Gerry yang tak lain adalah sekretarisnya.
" Saya hanya ingin mengingatkan bahwa jam 10:00 bapak ada jadwal rapat dengan dewan direksi... " Ujar Gerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!