Dua pasang kaki kecil berlarian dengan di iringi suara tawa khas mereka. Mereka terus berlari dan langkah mereka terhenti tepat di pintu kamar. Salah satu anak dengan susah payah berjinjit untuk membuka pintu kamar dan yang satunya menyemangati sang kakak.
Krek... Pintu terbuka.
Tak tunggu lama mereka berlari menuju ranjang yang tengah di tiduri oleh dua pasang lelaki yang saling berpelukan. Kedua anak itu langsung menaiki ranjang.
" Kita bangunkan daddy dan mommy " Ucap sang kaka yang tak lain adalah Viko. Sang adik hanya mengangguk.
" Satu....dua....tig.... ga" Viko langsung menerjang tubuh kekar sang daddy dan Vika dengan lembut memeluk sang mommy.
[ Haikal POV ]
Saat ku tertidur lelap. Aku merasa seperti mendengar suara di dekatku. Namunku abaikan. Tak lama ada sesuatu yang menimpa tubuhku. Saatku mulai membuka mata ternyata dia anak laki-laki ku. Aku langsung menjatuhkan tubuh mungilnya ke sisi lain dan dengan cepat aku mengunci tubuhnya di dalam pelukanku. Viko langsung menjerit. Dia meronta-ronta. Aku hanya tersenyum melihatnya.
" Daddy ahh lepasin Viko! " Aku masih diam dan memeluknya erat.
" Lepasin! Mommy... daddy nakal... " Teriaknya yang membuat Cahya terbangun. Ternyata saatku lihat gadis kecilku ada disini dengan setia memeluk Cahya. Sangat manis.
" Ada apa? " Ucap Cahya setengah sadar.
" Daddy nakal mommy... " Adunya sebari memukul-mukul lenganku.
" Eh diam " Ucapku sebari menggigit pipi gempalnya.
" Ah sakit daddy... " Teriaknya. Suaranya sangat nyaring sehingga membuat telingaku hampir pecah. Aku melonggarkan pelukanku. Viko terlihat terengah karna lelah.
" Kak Viko berisik banget ih tadi... " Omel Vika. Viko terduduk dan menghadap Vika.
" Siapa? Aku tidak akan berisik jika daddy tidak memelukku seperti itu. " Belanya dan yah dia menyeretku kedalam masalahnya.
" Eh eh kenapa daddy yang salah... " Viko melirikku sinis dengan bibir yang mengerucut.
" Memang daddy yang salah! " Ucapnya sebari menggembunhkan pipi gempalnya. Sangat manis anakku yang satu ini.
" Siapa hah? " Aku menarik tubuh Viko dan langsung ku gelitiki tubuhnya dengan wajahku.
" ahh...hahah...ahahah...ahaha daddy gelihh ahh " Viko tertawa. Aku terus mengelitikinya. Dia sesekali menjauhkan wajahku. Setelah puas mengelitikinya aku segera berhenti. Kasian jika dia harus tertawa terus. Napas Viko sangat terengah. Ku kecup pipi gempalnya. Dia tersenyum.
Aku terduduk dan saatku melihat kearah Vika dia sangat cemberut. Aku langsung merentangkan tanganku. Dia langsung mepempar tubuhnya kepelukanku.
" Vika juga pengen di sayang sama daddy hiks " Ucapnya.
Dia menangis?
Jelas Vika memang anaknya ceria tapi dia sangat sensitif jika aku ataupun Cahya lebih memperhatikan Viko. Sebenarnya kami berdua tidak seperti itu. Kami berdua sangat adil dalam memberi kasih sayang untuk mereka.
" Bukannya Vika juga sering di sayang sama daddy " Ucapku sebari mengelus-ngelus punggungnya.
" Hikss...hikss... " Hanya tangisan kecil yang terdengar. Aku menatap Vika dan tersenyum kepadanya. Ku usap air matanya yang mesih menempel di pipi.
" Sudah jangan menangis, daddy sangat sayang sama Vika. "
" Benarkah? " Tanyanya dengan pelan.
" Tentu. " Aku langsung mencium pipi gempal dan bibir merahnya. Vika tersenyum dan kembali memeluk leherku dengan erat. Disisi lain Cahya masih tertidur lelap. Dia sepertinya lelah dengan kegiatan semalam. Setelah Viko dan Vika lahir aku lebih berhati-hati berhubungan intim dengannya. Contohnya saja sekarang aku lebih sering memakai pengaman agar Cahya tidak mengandung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!