[ Author POV ]
" Dimana Haikal Zi?! " Teriak seseorang sebari meremas kain baju Zi.
" Ummm... anu... " Zi terlihat gugup dan takut.
" Lamban! " Dia berlari kearah pintu kamar. Zi langsung memgejarnya.
" Aigoo, gue harus ngomong apa? Mana si Haikal lagi bareng pacarnya lagi. "
" Eh Haikal lagi di luar, ya di luar " Jelas Zi alas sebari menghalangi pintu kamar. Dan bersikap seperti tidak ada apa-apa.
" Kau yakin? " Tanyanya sebari mengangkat sebelas alis.
" Ne! " Jawabnya yakin.
" Haha, Astaga seharusnya aku tidak kesini! " Ucapnya sebari mengibaskan rambut. " Dan juga harusnya aku tidak percaya kepadamu! " tambahnya dengan nada marah. Dia mendorong Zi sampai terjatuh ke samping.
" Sial! " Gumam Zi. Zi segera bangkit dan berusaha agar wanita di hadapannya tidam masuk ke dalam.
Sementara itu Haikal sedang bermesraan di pagi hari bersama sang kekasih. Waktu yang mereka lalui semalaman sepertinya tidak cukup bagi mereka.
" Ahhh lepas! " Rengek Cahya. Haikal terus memeluknya dan menciumi leher Cahya.
" Gak akan aku lepaskan, sebelum kamu memberikan pantatmu lagi. " Ucap Haikal dengan gemas. Dia terus memaksa Cahya untuk melakukan " Itu " yang kedua kalinya. Benar-benar cabul.
" Haikal ahhh gelii... " Desah Cahya ketika Haikal menjilat-jilat putingnya. Haikal sangat menikmati kedua puting merah muda itu. Baginya rasa dari puting Cahya lebih nikmat berkali lipat di bandingkan dengan puting seorang wanita.
Haikal melumat rakus bibir merah Cahya. Cahya sangat kewalahan melayani pria mesum di depannya. Wajah Cahya lebih merah daripada sebelumnya. Semua perlakuan Haikal di pagi hari membuat Cahya melayang dan enggan untuk meronta lagi. Dia telah tenggelam dalam kesenangan nafsunya. Dan dia sudah tidak peduli lagi dengan yang lainnya. Yang hanya dia pedulikan adalah perlakuan manis sang kekasih.
Namun, kesenangannya hilang disaat seseorang membanting pintu dengan keras.
" Berisik Zi! Kenapa sih lu tuh.... " Bentak Haikal dan langsung menoleh kearah pintu. Namun, dengan sekegap dia mematung. Rasa takutnya muncul seiring dia tahu siapa orang yang telah menganggunya. Cahya langsung beringsut ke belakang Haikal. Dia merasa bahwa ajalnya akan segera menjemputnya.
" Mom... " Ucap Haikal pelan saat tahu ibunya berada disini. Wanita berwajah oriental itu berdiri tegak di depan pintu. Gayanya sangat elegan. Kulit halus dan putih tersorok oleh cahaya matahari membuatnya terlihat seperti angel. Namun, aura itu hilang seketika. Dia benar-benar seperti Evil. Tatapannya sangat menusuk.
" Dasar anak bodoh! Siapa yang mengajarkanmu hal itu! " Teriaknya murka. Bibirnya bergetar tak kuasa menahan sedih karna melihat anak kesayangannya berciuman dengan seorang pria. Batinnya sangat terpukul. Dia sangat kecewa kepada Haikal.
" Mom... " Panggil Haikal. " Aku bisa jelasin semuanya, asalkan mom mau mendengarkan penjelasanku. " Tambahnya. Air mata Ny. Song mengalir namun segera dihapus olehnya.
" Kemasi semua barang mu, kau akan menetap di korea. Jadilah CEO untuk menggantikan mom! " Finalnya dan keluar dari kamar.
" Gak! " Tolak Haikal sebari meremas jemarinya. Langkah Ny. Song terhenti.
" Ini perintah! Kau tak bisa menolaknya, mengerti! " Ucapnya tegas. Dan melanjutkan langkahnya.
" Sial! " Teriak Haikal yang membuat Cahya takut. Dia mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!