[ Author POV ]Hasil kerja keras Haikal dan tim basketnya berbuah manis. Hari ini mereka masuk babak penentuan siapakah yang akan mendapatkan juara 1. Namun, hal buruk terjadi pada mereka. Ini membuat Haikal frustasi dan berpikir keras bagaimana caranya mereka melewati ini semua.
" Coach kita kekurangan orang. " Ucap Brian. " Kevin masih cedera, si Jay kemarin kecelakaan dan kakinya patah. Terus si Nando mamanya sakit keras dan gak bisa dateng. " Jelas Brian dengan wajah yang sedih bercampur takut.
Haikal menghela napas berat dan mengusap wajahnya dengan kasar. " Kita lewati saja. Berdoa sama Tuhan semoga kita yang menjadi pemenangnya. Ya walaupun kita hanya beranggotakan 7 orang . " Ucap Haikal sebari berusaha tenang. Brian mengangguk.
Akankah mereka berhasil? Itulah yang sesalu terngiang dari kepala Haikal.
" Kita bisa Brian. " Ucap Haikal meyakinkannya. Brian mengangguk.
Brian dan timnya bersiap di lapangan bola. Untuk sekarang semuanya berjalan dengan lancar. Timnya sudah mencetak score terlebih dahulu. Haikal terus memperhatikan permainannya.
Kuarter 1 telah selesai dan timnya unggul. Haikal terus memberi arahan dan semangat. Mau bagaimana pun mereka harus meraih juara 1.
Lawannya saat ini masa kuatnya dengan timnya dan itu membuat Haikal harus lebih ekstra hati-hati. Kini Brian dan timnya masih berusaha keras untuk mempertahankan keunggulannya. Walaupun itu mengahabiskan banyak tenaga.
" Aji kamu ganti Virly dia udah kewalahan. " Titah Haikal. Aji pun duduk di kursi pergantian.
Prittt~~~
" Subtutition "
Virly kembali dengan napas yang terengah-engah sekujur tubuhnya sangat basah dengan keringat. Haikal pun memberinya minum.
Hati Haikal masih belum tenang karna selisih scorenya hanya beda 1. Namun, dia melihat timnya berusaha mungkin agar tidak terkejar.
Kini pengalihan kuarter. Kuarter kedua masih di ungguli oleh tim Haikal. Namun, Haikal masih belum puas karna masih ada kuarter 3 dan 4 yang harus mereka lewati.
Haikal masih belum bisa menggantikan Brian dengan anggota lainnya karna dia masih belum yakin bahwa mereka bisa tanpa Brian.
Brian berlari dengan bola yang dia pantulkan. Lalu dia melakukan shoting 3 point. Dan syukurnya itu berjalan dengan mulus dan score mereka bertambah. Haikal tersenyum kecil.
Haikal sudah beberapa kali melakukan subtitions. Kecuali Brian dia masih beeada di lapangan dari kuarter 1 sampai kuarter 3. Kuarter 3 masih ada waktu lima menit lagi.
" Bagaimana pun gue harus kuat kalo gue minta di ganti sekarang kesian yang lain bakalan kelabakan. " batin Brian sebari mendrible bola dan mempassingnya ke Alex.
Pritt~~~
" 2 point "
Alex telah sukses melakukan lay upnya dan score mereka bertambah. Permainan pun kembali kini giliran lawan yang menyerang dan tanpa lama Brian merebut bola dengan mudahnya dan berlari.
Prittt~~~
" 2 point "
Lagi-lagi Brian mencetak point dan lay upnya berjalan dengan mulus. Karna pelatih lawan sudah tak tahan lagi dia meminta wasit untuk time out.
" Ada 1 kuarter lagi. Kalian harus tetep mertahanin score kalian. Saya liat lawan kalian itu sebanding loh. " Mereka mengangguk sebari meminum air.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!