[ Author POV ]
Cahaya matahari memantul ke dalam kamar. Haikal menyeringai saat sorotan cahaya matahari mengenai matanya. Haikal terpaksa membuka matanya walaupun itu sangat berat. Saat terbuka matanya tertuju pada objek di depannya. Pria muda yang masih tertidur dengan mulut sexynya yang sedikit terbuka.
Haikal mengedip beberapa kali. Dia terus menatap bibir Cahya. Sampai pada akhirnya ada setan laknat yang merasuki tubuhnya. Haikal menempelkan bibirnya ke bibir Cahya. Menciumnya dengan lembut dan penuh perasaan. Melumat sedikit bibir merah Cahya. Cahya bergerak. Haikal langsung menjauhkan wajahnya. Seketika napasnya terhenti. Tapi perasaannya pulih kembali saat Cahya tidak terbangun.
Haikal menghela napas. Dia tersenyum karna bisa menikmati bibir orang yang dia sukai. Di elusnya pipi Cahya dengan sayang. Setelah itu Haikal melepaskan tangan Cahya yang melingkar di pinggangnya. Haikal beranjak dari tidurnya. Berjalan memutar mengrlilingi kasur dan berdiri di belakang punggung Cahya. Haikal mengelus rambutnya dan setelah itu berlalu ke kamar mandi.
Haikal membersihkan dirinya. Setelah selesai dia langsung berpakaian dan meluncur ke dapur. Berniat untuk membuat sarapan untuknya dan Cahya. Mengambil bahan makanan di kulkas. Dan memulai memasak. Pagi ini dia akan memasak nasi goreng karna itu yang hanya bisa dia masak.
Setelah selesai dia menatanya ke piring. Lalu Haikal membuat susu hangat. Setelah itu dia menata nasi goreng, susu, dan air putih di atas nampan. Berjalan berhati-hati menuju kamar dan meletakkan nampan tersebut di meja lampu samping kasur. Cahya masih tertidur. Haikal langsung bergegas keluar. Dia punya urusan yang harus dia selesaikan saat ini. Dengan berat hati dia meninggalkannya sendirian. Namun, berusaha untuk pulang cepat.
Dia melajukan mobilnya dengan cepat. Tak salah lagi urusan yang dia maksud adalah memberi pelajaran pada kecoa yang amat kotor. Dia mulai memasuki kawasan kompleks Gino. Haikal memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Gino. Dengan perasaan marah Haikal memasuki rumah itu.
" Gino!!! Keluar lu bajing!!! " Teriak Haikal dengan murka. Haikal menaiki tangga dan berlari menuju kamar Gino. Dia membuka pintu dan mendapati Gino yang sedang berbaring di kasurnya.
" Lu enak-enakan ya disini sedangkan korban lu kesiksa. " Teriak Haikal sebari menarik Gino.
" Maksud lu? " Tanya Gino dengan tenang.
" Gue kasih tau lu! Jangan pernah lu deketin dia lagi! Kalo lu deketin dia dan berani macam-macam lagi. Bisa-bisa lu gue bikin lu jadi adonan bakso! " Ucap Haikal dengan geram sebari mengangkat kerah baju Gino.
" Lu sapa dia? " Tanya Gino sebari mengangkat sebelah alis.
" Lu gak usah pengen tau gue siapanya dia! " Teriak Haikal.
" Hey, gue lebih kenal dia. Lu gak kenal dia siapa! " Ucap Gino penuh dengan penekanan. Haikal melepaskan kerah Gino.
" Oke lu emang udah kenal lama sama dia! Tapi gak harus juga lu lecehin dia! Lu kira dia siapa? Lonte hah?! Seenak jidat lu! Kalo mau pergi ke bar cari sono yang banyak jangan ngincer dia! Sialan banget lu jadi cowo! " Ucap Haikal penuh nafsu dan sebari menunjuk-nunjuk Gino.
" Bukannya lu juga sama kaya gue? " Gino menyeringai. Haikal tak terima dia disamakan dengannya. Haikal langsung menghantam Gino sampai terjungkal ke belakang. Haikal terus memukul wajah Gino dan terus memukuli Gino tanpa ampun. Gino melawan dia menendang Haikal. Haikal terduduk di lantai. Gino berdiri dan membalas Haikal. Dia memukuli Haikal.
Haikal tak tinggal diam dia langsung mempertahankan dirinya dan terus melawan. Saling pukul sana sini terjadi. Mereka berdua sangat babak belur. Tapi tak ada yang ingin mengalah. Berguli kesana sini sebari saling memukul dan menendang. Sampai akhirnya Gino tidak bisa melawan. Dia terkapar di lantai. Haikal menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEETY BOY ( COMPLETE )
Teen FictionCerita ini bertema boy×boy jd yang homophobic sebaiknya menjauh dari cerita ini... Dan ini adalah cerita pertama yang saya buat jadi saya mohon dukungannya... Jangan lupa vote dan comment!!!