22-BALAPAN

113 6 0
                                        

Aku mencintaimu bukan karena tapi walaupun

Bulan mencengkram erat baju seragam Ari saat mereka tengah melaju menuju Trek balapan yang akan digunakan. Bahkan setelah mereka sampai, Bulan masih enggan mengendurkan cengkramannya.

Mereka berdua menghampiri Abel yang tengah berdiri sembari memperhatikan arlojinya. "Bel! "

Abel menolak. "Dari mana aja lo babi?! Lama bat nyampenya. Gua ama Alexas di bikin jedag-jedug"

"Sorry, oh ya, gue mau nitip Bulan bentar selama gue balapan". Bulan hanya menunduk kala Ari menunjuknya dengan dagu.

"Oh". Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Abel. Dari dulu, Abel memang tidak menyukai kehadiran wanita ditengah-tengah persahabatan mereka.

"Eh ada yayang bos Ari. Kapan dateng? ". Zohar tiba-tiba ikut nimbrung dan langsung bergelayut manja pada Ari.

"Lepasin woy!! Mirip Maho lo bangsat! ". Ari melepaskan dirinya dari Zohar dan memandang jijik.

"Ya ampun, yayang bos tega bat sih sama pacar sendiri. Aku gak mau diginii. Aku mau kita... Putus! ". Wajah Zohar yang begitu nelangsa membuat Ari dan Abel benar-benar jijik.

"Har! Gue nitip Bulan selama gue balapan".

Lain orang lain reaksi. Zohar langsung melihat ke arah belakang punggung Ari dan menemukan Bulan. "Eh ada adek kecil gemes-gemes imut-imut. Sini yo sama babang Zohar. Tadi babang Zohar gak liat adek kecil soalnya ketutupan yayang bos Ari. Gak gigit kok babang Zohar, cuma suka nyium aja".

Bulan malah semakin mempererat cengkramannya. Ari sontak menjitak kepala Zohar.

"Jangan ditakutin, bege! ". Ia berbalik menatap Bulan lantas tersenyum. "Gue mau siap-siap dulu. Lo sama Abel dan Zohar. Kalo ada yang nyapa jangan dijawab kalo misalkan lo gak kenal".

Bulan mengangguk patuh. Ia menatap balik Ari. "Take care, ya ri". Ia memberikan senyum terbaiknya.

Ari tertegun. Ia mengacak-acak rambut gadis itu dan pergi meninggalkannya. Zohar menatap sebal ke arah Ari pergi.

"Jahat ih.. Yayang bos gak mau pamitan sama aku".

"Maho lo! ". Abel memandang Bulan yang masih diam ditempatnya. "Ajakkin tuh ceweknya Ari. Kalo sampe lecet kita yang kena amuk massa".

"Oh iya. Ampe lupa gue". Zohar mendekati Bulan. "Adek kec-"

"Jangan ditakutin, har! ". Tegas Abel. Membuat Zohar nyengir kuda.

"Hai! Kita kenalan dulu deh biar enak, kita ngejagain lo". Zohar menepuk-nepuk dadanya bangga. "Kenalin, gue babang Zohar Limano. Agen Alexas sekaligus pacar gelap Ari".

Bulan mengernyit. Zohar menarik Abel yang sedari tadi hanya memperhatikan. "Yang ini babang Abel Tasman. Cowok rada gilanya Alexas".

Abel menempeleng kepala Zohar. "Yang gila disini siapa? Lagian ngapain sih pake kenal-kenalan segala. SKSD banget lo jadinya".

"Gak usah pake mukul berapa sih? Sini gue bayarin ".

"Kepala gak ada otak aja sok lo,  Maho!! ". Ejek Abel.

"Eitss... Gue udah punya otak dong sekarang. Kemaren kan baru beli di toko jam. Ada dua malah otak gue".

"Goblok!! Beli otak di toko jam, dua lagi. Gak sembuh-sembuh lo ya".

Bulan terkekeh melihat pertengkaran mulut Abel dan Zohar. Yang ditertawai lantas menoleh lalu mengambil langkah menjauh.

"Asu!! Ceweknya bos manis bat kalo lagi tawa. Kena diabetes dah gue". Bisik Zohar di telinga Abel.

Sun And Moon(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang