|BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA|
Dear,
Saat aku yakin bahwa kamulah orang yang paling aku percaya.
Namun, ternyata aku salah kamu malah membuatku kecewa dan sakit hati.
Sebuah cerita yang mengisahkan seorang gadis yang terus menerus berh...
Hidup tak selalu manis, ada kalanya pahit akan terasa, diselingi oleh rasa asin, asam, dan yang lainnya
1 minggu terlewati sejak kepergian Rembulan Angkasa menghadap tuhan. Siapa sangka gadis dengan sejuta keajaiban itu akan meninggal di usianya yang ke 17 karena kanker otak yang tak dapat di sembuhkan. Kematiannya memberikan dampak yang besar bagi orang-orang terdekatnya.
Ari hanya terus memutar-mutar kotak kado pemberian terakhir Bulan yang disampaikan oleh Nada pada saat pemakaman Bulan. Ia tak sanggup membukanya.
Dengan tangan gemetar, Ari membuka pembungkusnya. Sebuah gelang berwarna Silver yang bertuliskan My Sun terukir indah. Sepucuk surat menggantung di gelangnya. Ari membuka surat itu dan mulai membacanya.
Dear, Ini semua tentangnya. Tentang tatapan matanya bak elang, tentang sikap konyol dan manjanya terhadapku, tentang bagaimana cara ia memimpin genk motor yang diketuainya. Aku adalah Rembulan Angkasa yang berhasil menemukan Mataharinya.
Aku tak pernah sekalipun berpikir untuk menjadikanmu sekedar pelampiasan. Tak pernah. Tapi, apa boleh buat, aku gak mau kamu punya pacar yang penyakitan kayak aku.
Ari, walaupun aku nanti udah gak ada. Kamu harus tetep bahagia dengan perempuan yang kamu cintai. Karena melihatmu bahagia, itu sudah lebih dari cukup buatku
One four three Forever, Matahari Apollo
Your Exgirlfriend, Rembulan Angkasa
Ari meremas kertas tersebut. Air matanya jatuh. Katakan saja ia sudah kalan, kalah oleh gadis yang sangat dicintainya, gadis ajaib dengan sejuta cerita, Rembulan Angkasa.
🌞🌚🌞
Orang tua Ari membantu proses pemakaman Bulan. Mereka sudah menganggap Bulan sebagai anak mereka sendiri. Arkan pun sangat terpukul dengan kematian adiknya.
Ayu menghampiri Arkan yang nampak kacau. "Tuan, ini ada titipan dari Almarhumah Bulan". Ayu mnyerahkan sebuah kunci.
Ini adalah kunci kamar Bulan. Hanya kamar gadis itu lah yang tidak mempunyai kunci cadangan karena Bulan dulu sengaja membuangnya.
Arkan beranjak menuju kamar Bulan setelah sebelumnya mengajak Ari. Ia tau selain dirinya yang sangat merasa kehilangan adalah Ari.
Arkan membuka kunci dan mendorong pintu. Gelap, hanya lampu neon yang berada di tengah-tengah ruangan lah yang menjadi sumber pencahayaan satu-satunya. Ada sebuah tulisan yang menggantung di bawah lampu neon
WELCOME TO MY WORLD
Arkan mencari saklar dan menyalakannya. Kedua mata laki-laki itu membelalak lebar saat melihat puluhan foto polaroid yang memenuhi kamar.
Arkan membaca sebuah post script yang menggantung.
My Idiot and My Beloved Big Brother, Arkana Angkasa, si Workholic
Banyak sekali sekali polaroid yang menampilkan foto dirinya secara candid. Pantes dia waktu itu minta kamera. Batin Arkan, berusaha menghapus kesedihannya. Ia juga melihat bingkai foto keluarganya yang besarnya hampir memenuhi salah satu dinding dengan tulisan.
My Sweet Family
Ari pun melihat banyak polaroid dirinya yang diambil candid. Ia tidak tahu jika Bulan pernah mengambil fotonya. Ia membaca sebuah post script disana.
Yo're My Sunshine, Matahari Apollo
I
a melanjutkan langkahnya menuju Arkan yang tengah membuka laptop. Arkan mencari-cari file, hingga ia menemukan sesuatu yang aneh disana. Arkan menekannya dan video Bulan terpampang dengan jelas.
Hai, namaku Rembulan Angkasa, putri bungsu keluarga Angkasa. Banyak yang mengira aku ini sempurna, nyatanya aku ini tak lebih dari seorang gadis pesakitan.
Hidul dengan Nyctophobia dan Astraphobia benar-benar membuatku sulit. Ditambah sejak orang tuaku meninggal, bang Arkan semakin sibuk.
Tapi, aku menemukannya. Matahari yang membuatku kembali bertahan, membuatku kembali menjalani hidup, dia adalah Matahari Apollo.
Cowok yang awalnya kubenci menjadi sangat kucinta. Pepatah memang benar, Cinta dan Benci itu beda tipis.
Saat aku baru saja mengecap kebahagiaan, aku harus menerima kenyataan bahwa aku mengidap kanker otak. Dar-
Bruukk.....
Didalam Video tubuh Bulan jatuh dari duduknya. Sosok Fero muncul dan mengangkat tubuh Bulan lantas berujar. "Santi, matikan videonya! ".
Video selesai, menampilkan layar hitam yang membuat kedua orang itu tergugu. Membuka kembalj rasa menyesal yang sempat hilang.
Rembulan Angkasa telah pergi dengan meninggalkan sejuta penyesalan untuk orang-orang yang ditinggalkannya.
#bacotnyauthor Selesai juga nih cerita. Gimana akhirnya? Memuaskan? Silahkan berkomentar...
Aku juga ingin mengucapkan terimah kasih pada kalian para reader yang udah support cerita ini.
Dan buat kalian yang kurang puas dan ingin ada sekuel, komentar aja.....
Jangan lupa Vomment dan Share ke yang lainnya. Biar....... Rame......... 😄
Pokoknya segini dulu aja. Jangan lupa komen ya please..... 😢
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
