Ketika seseorang terluka, mereka akan belajar bagaimana cara membenci
Bulan melirik kembali arlojinya, sudah setengah jam ia menunggu Ari. Tapi cowok itu tak kunjung datang.
Mana sih tuh pantat panci. Lama banget datengnya. Gue telepon deh. Eh, jangan. Nanti dia ke Ge'eran, kalo gue telepon. Tungguin aja. 15 menit lagi belom dateng, gue tinggal.
Bulan memakai earphone nya dan menyetel lagu. Ia juga memejamkan matanya untuk menikmati lagu yang ia dengarkan.
Hingga tak menyadari bahwa pintu menjadi terkunci.
Bulan mengecek arlojinya kembali. Tuh kan, udah 15 menit masih aja belom dateng, gue cabut ah.
"Awas aja kalo ketemu sama orangnya, gue amuk! ". Bulan menarik kenop pintu ruang musik.
Lah, kok kekunci nih pintu.
Bulan mulai menggedor-gedor pintu berharap ada seseorang yang menolong nya."Woy, ada orang gak di luar?". Bulan berteriak, berharap seseorang dapat mendengar dan menolongnya. Goblok, kan ini ruang musik mana bisa teriak, kan kedap suara.
Bulan menyalakan handphone nya, hendak menelpon Nada"Shitt!!, batrenya lowbat lagi gara-gara gue pake dengerin musik".
Bulan kembali menggedor-gedor pintu. Tiba-tiba lampu yang menerangi ruang musik padam membuat keadaan sekitar menjadi gelap.
Mampus gue!.
Bulan menggedor pintu lebih keras lagi agar orang menyadari keberadaannya disini.
Suara-suara khayalan nya mulai terdengar di sekitar. Membuat tubuh gadis itu jatuh terduduk. Ia melipat kedua tangannya dan menenggelamkan wajahnya diantara lutut dan lengannya.
Bulan itu anak mama yang paling cantik
Bulan jangan nangis gitu, jelek lho nanti
Bulan harus nurut kata bang Arkan ya
Bulan anak pinter, papa bangga sama bulanBulan.. Bulan.. Bulan..
Please help me..
🌞🌞🌞
Ari berjalan di koridor sekolah sambil bersenandung kecil. Terkadang ia pun terkekeh, membuat murid-murid yang berada di koridor memandangnya heran.
"Woy, ri! ". Panggil seorang cowok berwajah khas indo sambil berlari ke arah nya.
"ada apaan?, ini gue mau nyamperin alexas". kata Ari setelah Zohar berdiri di depannya.
"Gue bukan mau ngomong itu, goblok".
"Trus, lo mau ngomong apaan? ". Tanya Ari tak sabaran. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, menambah kesan cool pada dirinya.
"Jadi, Alexas ditantangin Rawles buat balapan nanti malem di Trek Menteng. Lo setuju gak? ".
"Kalo Rawles udah berani nantangin gitu. Alexas juga harus berani nerima. Sampein ke Adnan kalo gue terima tantangannya". Jawab Ari dengan mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun And Moon(COMPLETED)
Novela Juvenil|BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA| Dear, Saat aku yakin bahwa kamulah orang yang paling aku percaya. Namun, ternyata aku salah kamu malah membuatku kecewa dan sakit hati. Sebuah cerita yang mengisahkan seorang gadis yang terus menerus berh...