Andai ikhlas itu mudah, maka tidak akan ada yang disakiti dan tersakiti
Sudah terhitung 3 bulan sejak Ari dan Bulan resmi menjadi sepasang kekasih, selama itu juga Bulan terus menerus mendengar hujatan-hujatan yang tertuju kepadanya.
Seperti sekarang, Ari yabg tengah bermain basket bersana anak Alexas dan Bulan hanya duduk menontonnya dari pinggir lapangan ditemani Nada dan bisikan-bisikan dari anggota perempuan Alexas. Naila, Dinda, dan Karina menatap sinis Bulan.
"Gue gak tau kenapa bos milih cewek katro kayak dia". Komentar Dinda langsung.
"Lo bener, la. Muka mirip bungkus gorengan aja belagu". Ujar Karina tak kalah tajam.
"Mana sempet jadi pacar Angga lagi. Bikin idola gue ternodai aja". Naila yang merupakan fans Angga ikut berkata pedas.
Bulan menundukkan kepalanya. Telinganya panas mendengar kata-kata itu setiap ia bersekolah.
"Gak usah didenger tuh cabe-cabean ngomong, lan". Nada memberikan minuman isotonik pada Bulan. Bulan tersenyum dan berterima kasih.
Keheningan menyelimuti keduanya. Mereka memandang langit biru yang terbentang luas. Hingga suara seseorang mengagetkan mereka.
"Hayo, lagi ngomongin gue ya?! ". Zohar secara tiba-tiba datang dan duduk di depan Nada.
"Kak Zohar ngagetin aja. Dateng kayak Jelangkung". Bulan memberikan botol air mineral pada Zohar.
"Buat aku mana? ". Ari mencolek pipi kiri Bulan dan berdiri di depan perempuan itu. Bulan langsung memberikan minuman isotonik padanya.
Abel datang dan langsung duduk disamping Nada. "Yang, masa Ari dikasih minum sama pacarnya, tapi aku enggak".
Nada memutar bola matanya. "Alay! ". Ia memberikan sebotol minuman isotonik pada sang kekasih.
Byuurr..!
Zohar menyemprotkan air minuman yang berada di dalam mulutnya kepada Ari yang berada di depannya. Matanya memandang tak percaya pada Abel dan Nada. "Lo berdua jadian?! Kapan?! ".
Abel dan Nada hanya tersenyum misterius.
"Eh babi!!, lo jorok bat, gila!! ". Ari membersihkan wajahnya dengan tisu yang diberikan Bulan.
Bukannya merasa bersalah, Zohar malah menghentak-hentakkan kakinya ke tanah layaknya seorang anak kecil yang kehilangan permen. "Jahat!! Author jahat!! Masa Abel dikasih pacar, gue enggak?! ".
Abel menimpuk Zohar dengan botol minumannya yang telah kosong. "Woy, bangsat!!, lo pacarin aja authornya. Mumpung jomblo".
🌞🌞🌞
Ari menatap sendu layar laptop yang menampilkan wajah cantik gadisnya. Walaupun gadisnya menampilkan wajah bantal, tetap saja terlihat cantik di matanya. Sudah satu minggu sejak kepergian Bulan ke kota Paris untuk menemani Arkan disana.
"Aku kangennn....!! ". Rengeknya yang dibalas oleh Bulan dengan anggukan.
"Sama aku juga. Beberapa hati lagi kok. Kamu yang sabar ya". Balas Bulan dengan senyum manis hingga matany hanya terlihat segaris.
"Tapi, aku kangen meluk kamu, kangen godain kamu, kangen nonton Naruto bareng kamu juga". Ari benar-benar seperti anak kecil yang meminta mainan pada ibunya.
Bulan terkikik geli. "Kamu lucu. Masa ketua Alexas ngerengek. Malu dong sama jaket kamu tuh".
"Biarin, pokoknya aku kangen sama kamu". Tegas Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun And Moon(COMPLETED)
Teen Fiction|BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA| Dear, Saat aku yakin bahwa kamulah orang yang paling aku percaya. Namun, ternyata aku salah kamu malah membuatku kecewa dan sakit hati. Sebuah cerita yang mengisahkan seorang gadis yang terus menerus berh...