3

15K 412 5
                                    

"bundaaaa bang Vino mana sih?" teriak Alia dari ruang tamu. Sekarang sudah pukul 06.30 tapi ia masih dirumah. Alia kesiangan,dan abangnya entah kemana daritadi ia tidak melihat batang idungnya.

"Vino sudah berangkat ke sekolah duluan sayang" ucap wanita paruh baya yang tampak cantik walaupun sudah memiliki dua anak remaja.

Alia membelalakkan mata mendengar ucapan Retno-bunda nya-.

"loh! Alia kok ditinggal sih bun" kesal Alia.

"lagian kamu sudah bunda bangunkan tapi engga bangun bangun. Abang kamu juga sempat bangunin kamu,tapi tetep aja kamu tidur. Akhirnya ia berangkat duluan. Terus katanya nanti dia gabisa pulang bareng kamu karna Vino ada kerja kelompok" jelas Retno panjang lebar.

Alia merutuki dirinya yang kebo. Karna tidak mau membuang waktu lagi akhirnya ia segera memesan ojek online. Tiga menit menunggu, ojek oline Alia sudah datang. Ia segera mencium punggung tangan bundanya dan mengucapkan salam.

..........

Lima belas menit di perjalanan akhirnya Alia sampai di depan gerbang sekolahnya. Kemudian memberikan uang dua puluh ribu ke driver ojek online. Untung saja ia naik motor jadi bisa nyelip nyelip.

Ketika memasuki lingkungan sekolah Alia tampak bingung. Pasalnya murid murid masih berkeliaran di lapangan.

Sesampainya di kelas Alia langsung disambut teriakan maut dari sahabatnya. "Aliaaaaaaaa! Lama banget sih lo datengnya!"

"berisik banget sih lo!" balas Alia sambil melemparkan tas nya ke bangku pojok disamping Alma.

"sensi amat mba nya!" ucap Alma. "untung aja sekarang tu freeclass karna guru ada rapat diluar sekolah,dan paling kita dipulangin cepet"lanjutnya.

"pantes aja di lapangan rame banget" gumam Alia.

Ketika semua teman kelasnya sibuk dengan kegiatan yang tidak jelas. Namun lain hal nya dengan Alia dan Alma. Kedua gadis itu sibuk membaca buku fisika miliknya masing masing. Berisik bukanlah alesan mereka untuk tidak belajar. Bagaimana pun keaadaannnya mereka akan tetap menyempatkan baca buku pelajaran. Yang terpenting adalah niat bukan keaadan.

Para murid dipulangkan lebih cepat karna hampir semua guru mengikuti rapat di luar sekolah. Sorak sorai bangga terdengar begitu keras. Karna tidak belajar dan pulang cepat adalah syurga bagi murid. Semua murid berbondong bondong keluar kelas untuk pulang kerumahnya.

Alia menunggu angkutan umum lewat di halte dekat sekolah. Alma sudah pulang terlebih dahulu karna sudah dijemput oleh sopir pribadinya. Alma sudah mengajak sahabatnya itu untuk pulang bareng bersamanya tapi Alia menolak dengan alasan rumahnya beda arah dengan rumah Alma. Padahal tidak masalah bagi Alma. Bukan Alia namanya jika merepotkan seseorang.

Tiba tiba sebuah motor sport hitam berhenti di depan halte. Alia mendongak. Ia tidak mengenali orang didepannya ini karna helm full face yang menutup semua wajahnya.

"naik!" ucap cowok itu kepada gadis di depannya.

"hah?apaan?lo siapa?" cowok itu segera melepas helm full face nya. Betapa terkejutnya Alia. Pangeran jatuh darimana si ini, ganteng banget. Batinnya.

"cepet naik!"

"eh gausah, gue naik angkutan umum aja yo"

"naik atau gue gendong?" Alia membelalakkan mata terkejut. Jantung Alia memaksa untuk keluar. Keringat dingin sudah menjalar ditubuh gadis itu.

"cepet!" perintahnya.

"eh tapi rok gue gimana?" ia meremas rok pendeknya. Leo segera melepas jaket nya dan memberikannya ke Alia "nih pake,cepetan!" Alia tertegun dengan sikap cowok tampan didepannya.

Alia menaiki motor sport milik Leo dengan memegang pundak cowok itu agar tidak terjatuh.  Kemudian Leo menjalankan motornya dengan tiba tiba. Reflek Alia memeluk Leo dan menyembunyikan wajahnya di punggung dirinya. Leo tersenyum tipis melihat tingkah Alia yang menurutnya sangat lucu. Pasti dia ketakutan,tapi tetep lucu. "eh barusan gue ngomong apasi"gumamnya.

Mereka sudah sampai di sebuah rumah besar bernuansa putih dan abu-abu. Alia turun dari motor sport hitam milik Leo.

"hmm ma-makasih" ucapnya gugup.

"iya" Leo segera melajukan motornya dan mengklakson sebagai isyarat pamit.

Alia berjalan menuju pintu masuk,lalu ia menengok ke rok nya. "astagaa! Gue lupa balikin jaketnya Leo" ucapnya sambil menepuk dahinya. "besok deh gue balikin"lanjutnya.

Ketika memasuki rumahnya ia disambut dengan pemandangan seorang cowok dan wanita paruh baya yang cantik sedang menonton tv.

"assalamualaikum" ucap kedua orang di depan tv dengan serempak.

"hehe. Waalaikumsalam"

"biasain ucap salam. Kebiasaan kamu ya" omel bunda nya. "iyaaa maaf ya bunda Alia yang cantik"

"bunda gue juga" ucap Vino tidak terima jika Alia mengakui bundanya secara sepihak. Alia melirik ke arah abangnya dengan sinis.

"eh itu jaket siapa nak?perasaan tadi pas berangkat sekolah kamu ga pake jaket deh" tanya Retno terhadap gadis didepannya.

"jaket Leo bun" suara berat terdengar begitu jelas. "Leo siapa?" tanya Retno.

"itu bun dia temen angkatan Alia di sekolah. Tadi Alia nunggu angkutan umum gaada yang lewat. Terus baterai hp Alia juga lowbet. Terus dia ngajakin Alia pulang bareng. Terus minjemin jaketnya buat nutupin paha Alia bun" jelas Alia panjang lebar. Lantas jika ia tidak menjelaskan dengan detail pasti bundanya akan terus mengintrogasi dirinya. Retno mengangguk  mengerti dengan penjelasan Alia.

..........

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang