4

13.2K 393 3
                                    

"lo deket sama Leo?" suara berat itu mengejutkan seorang gadis yang sedang merapikan pakaian di dalam lemarinya.

"ngagetin aja sih lo!" kesalnya. Ia tidak menjawab pertanyaan abangnya.

"lo deket sama Leo?" tanya nya kembali. "engga!" jawab Alia seadanya. Toh memang benar kan.

"terus kenapa tadi bisa pulang bareng?"

"cuma kebetulan" cuek Alia.

"terus lo suka sama dia?" sontak Alia berhenti melakukan kegiatannya setelah mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Vino.

"apaan sih lo! Ga jelas banget bang!" jawabnya kesal. "udah sana lo ah! Keluar dari kamar gue!" lanjutnya.

Vino tidak suka jika perhatian adik kecilnya teralihkan kepada cowok  selain dirinya dan papah nya. Vino segera beranjak dari kamar Alia. Ia tidak mau membuat adiknya tambah kesal dan merasa terpojok karena pertanyaannya.

"kenapa pas bang Vino nanya tentang perasaan gue ke Leo tiba tiba gue jadi sensi ya" gumamnya.

..........

Hari ini adalah hari libur. Waktunya untuk bersantai santai bagi yang menjalankan aktivitas penuh di hari biasanya. Seorang gadis yang terlihat cantik dengan kaos polos sampai atas pusar dengan paduan celana jogger sampai bawah lutut. Ia menyampirkan handuk kecil di lehernya. Rambut indah yang di kuncir kuda. Serta polesan lipbalm di bibirnya.

"bun Alia mau lari pagi dulu ya!" pamitnya kepada Retno yang sedang sibuk di dapur.

Setelah satu jam mengitari taman yang ada di kompleknya. Alia mengistirahatkan badannya di bebatuan yang berada di pinggir taman. Alia memandangi orang orang yang berlari kecil disekitarnya.

"lo juga lari pagi disini?" tanya seseorang tiba tiba. Alia seperti mengenali suaranya. Ia melihat ke samping kanannya dan mendapati seorang cowo tampan sedang menatap dirinya. Kenapa dia ada di sini.

"eh iya yo,lo juga?" tanya balik Alia. Leo mengangguk meng- iyakan pertanyaan Alia.

"berarti rumah lo di komplek sini dong?" tanya Alia penasaran.

"iya" jawabnya singkat.

Sesekali Alia melirik ke sampingnya. Ya tuhan indah sekali ciptaan mu ini. Leo terlihat tampan sekali jika sedang berkeringat seperti ini.

"halo ma" Alia mendengar Leo sedang telfonan dengan seseorang, sepertinya mamahnya mungkin.

"......."

"iya mah, Leo pulang sekarang juga ko" ucapnya lembut.

"gue duluan" pamitnya ke Alia tanpa senyum sedikit pun dan melenggang pergi. Alia mengangguk meng-iya kan.

.........

"kamu siap siap ya nak, pakai baju yang formal dan make up yang cantik, satu jam lagi kita berangkat" ucap Retno yang berdiri didepan pintu kamar Alia.

"loh! Emangnya kita mau kemana bun?ko dadakan begini sih?"

"kita mau ke acara teman bisnis nya papah, tadi siang bunda lupa kasih tau kamu heheh" ucap bundanya cengengesan.
"yauda cepet siap siap sana, nanti bunda tunggu dibawah ya sayang!"

"hmm" Alia kesal sekali jika diajak pergi dadakan seperti ini. Ia belum tau harus pakai baju apa make up bagaimana.

Ia membuka lemari pakaian nya yang langsung menampilkan beberapa dress. Alia mengambilnya satu persatu dan sesekali mencobanya. Sudah lima dress yang ia coba tapi tidak ada yang pas menurutnya. Kemudian ia mencoba dress berwarna peach dengan lengan pendek. Dress selutut yang tampak indah dan pas sekali ditubuh gadis cantik itu. Dengan model bagian dada sedikit lebar.

Alia merasa nyaman dan cocok dengan dress peach nya. Kemudian ia mulai memoles wajahnya sebisanya saja. Setelah itu ia beralih ke rak sepatu,ia mengambil sepatu hils tahu berwarna netral. Setelah itu ia menyampirkan tas kulit berwarna coksu di bahunya. Ia terlihat cantik sekali dengan rambut yang dibiarkan tergerai dan sedikit di curly pada bagian bawahnya.

Keluarga kecilnya sudah menunggu di ruang tamu dengan pakaian formal. Papah dan abangnya memakai jas abu-abu dengan dalaman kemeja hitam. Bundanya memakai dress berawarna merah marun yang sangat anggun ditubuhnya.

Alia mulai menuruni anak tangga. Ia memakai hils sehingga menimbulkan suara yang membuat orang di ruang tamu melihat ke arahnya. Semua tertegun dengan penampilan Alia. Gadis yang ditatap seperti itu merasa risih. "ada apa sih ko ngeliatin Alia nya gitu banget"

"gadis papah cantik sekali"kagum Devan yang segera merangkul pundak gadisnya itu.

"owh jadi Alia aja nih yang cantik?" sindir Retno yang ditujukan untuk suami nya itu. Kedua anaknya tertawa melihat kelakuan orang tuanya yang seperti anak remaja.

"yauda ayo kita berangkat aja,pujian papa buat mama lanjut di kamar aja nanti" ucap cowok tampan yang diiringi kekehan kecil. Kemudian mereka mulai berjalan menuju mobil.
Alia memeluk lengan Vino karna takut terjatuh. Soalnya ia tidak terbiasa memakai hils.

..........

Maaf banget ya kalo part ini kurang nyambung atau apalah itu. Soalnya lagi mentok banget hahahah. Lopyu:*






AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang