47

1.3K 105 19
                                    

Alia berpikir cukup lama. Para penonton terus bersorak tidak sabar menantikan respon Alia. Setelah bergulat dengan pikirannya. Alia memutuskan mengambil balon yang digenggam tangan kiri Leo. Semuanya menganga tidak percaya. Tetapi Leo tetap tersenyum. Apapun keputusan cewe didepannya itulah yang terbaik.

Kemudian Alia melepaskan balon itu ke udara tanpa sepatah kata. Semuanya semakin dibuat bingung oleh Alia. “maaf, aku engga bisa nerima kalung ini dari kamu.” Ucap Alia.

Semua penonton terkejut dengan respon Alia. Mereka tidak percaya bahwa Alia menolak semua pemberian Leo, si cowo tampan idola para siswi disekolah. Bahu Leo melemas. Dan Alia segera memeluk tubuh Leo.

“aku cuma mau nerima kamu,bukan kalung itu.” ucap Alia terdengar jelas ditelinga yang menyaksikan semuanya. Leo tersenyum sangat lebar.

“WOOOOIIIIII KIPASSS KIPASSSS!”

“GILAAAAAAA PELUKAANNNNN COY!”

“GUE JUGA MAU MELUK MODELAN KEK LEO.”

“GILA GILA! DRAMA MACAM APA INI.”

“KISAH CINTA ANAK SULTAN MAH BEBAS BOS!KALUNG BERLIAN GAADA HARGA DIRINYE!”

“DAHLAH! MUNDUR ALON-ALON!”

Itulah beberapa seruan dari siswa siswi yang menyaksikan adegan romantis Alia dan Leo. Para guru dan orang tua yang menyaksikan sangat mendukung hubungan mereka. “GA BOSEN ITU PELUKAN MULU!” teriak cowo paling rusuh. Siapa lagi kalo bukan Johan. Semuanya terkekeh.

Alia melepaskan pelukannya. ia menggandeng kedua cowo yang berada diatas panggung tersebut. Tidak sedikit dari siswa yang terkejut bahwa Alia adalah adik dari seorang Vino. cowo yang tidak kalah populer dengan Leo pada masa nya.

..........

“wahhh gila sih rencana kita pecah parah!” ucap Johan. Mereka kini sedang di sebuah cafe dekat acara sekolahnya. Vino juga berada disana. Orang tua mereka pulang lebih dulu.

“jadi kalian semua sekongkol?!” ucap Alia terkejut. Semuanya mengangguk sembari terkekeh.

“wah parah sih! Berarti orang tua gue juga sekongkol sama kalian?” tanya Alia semuanya kembali mengangguk.

“bang! Kok lo bisa dan mau sih sekongkol sama mereka?” tanya Alia kepada Vino.

“calon adek  ipar yang minta mana bisa nolak.” Jawab Vino sangat enteng.

“semua ini ide siapa?” tanya Alia. Semuanya menunjuk kearah Leo. Leo yang sedang membuka dua kancing kemejanya dari atas langsung menatap Alia.

“kamu?kamu yang nyusun semuanyaaa?!” Alia tidak percaya kalau cowo disebelahnya yang merencanakan dan menyusun semuanya. Leo hanya tersenyum tanpa dosa sembari menaik turunkan alisnya.

Alma dan Sharen yang melihat dada bidang Leo terpapar bebas menelan saliva. “ekhem!” ucap Dennis yang melihat pacarnya memandangi temannya sendiri tanpa kedip.

Johan menutup mata Sharen yang berada disampingnya “belum cukup umur!”

“belum muhrim!” ucap Vino sembari menutup kedua mata Adiknya. Tetapi Alia menghempaskan tangan tersebut dan menatapnya tajam. Vino hanya terkekeh,ternyata adiknya sudah besar.

“gamau tau lo semua harus ceritain dari awal!” titah Alia.

“jadi gini....” Alma mulai menceritakan semuanya kepada Alia.

Flashback on!

“yaudah! Lo ke cafe nya duluan aja. Gue mau jemput bang Vino dulu dibandara.” Ucap Leo yang sedang telponan dengan Johan. Setelah mengantarkan Alia pulang, Leo segera melajukan mobilnya menuju bandara.

Setengah jam diperjalanan. Leo melihat seorang cowo dengan koper ditangan kanannya sedang duduk manis lobi. Leo mengampiri cowo itu.

“halo bang! Apa kabar?” sapa Leo kemudian mereka bersalaman ala cowo.

“wesh! Alhamdulillah baik. Lo baik juga kan?” tanya balik vino.

“iya alhamdulillah bang! Langsung aja atau lo mau kerumah gue dulu?”

“langsung aja bro! Biar capenya sekalian.” Keduanya mulai menuju cafe yang sudah dibooking oleh Johan.

Sekitar lima belas menit dari bandara mereka sampai di cafe tersebut. Keduanya turun dari mobil dan memasuki cafe. Leo yang melihat keberadaan teman-temannya segera menghampiri mereka. Alma yang melihat Vino dari kejauhan tiba-tiba merasa gugup keringat dingin. Karena ini pertemuan keduanya dengan Vino setelah ia memergokinya di parkiran setahun lalu.

Semuanya menyapa Vino dan bersalaman ala cowo. Alma menjabat tangan Vino merasa gugup berat. Ditambah senyuman manis Vino. “lo temen adek gue yang ketemu diparkiran kan?” tanya Vino tiba-tiba.

“eh i-iya kak.” Jawab Alma sangat gugup. Dennis hanya menatap Alma bingung.

“lo mau pesen apa bang?” tanya Johan.

 “hmmm, ice coklat belgium deh.” Ucap Vino.

Johan segera memanggil pelayan di cafe tersebut. Semuanya menyebutkan pesenan mereka masing-masing.

“oke kita mulai ya. Jadi gue sih mau ngelamar Alia didepan semua orang yang dateng besok malem. Jauh-jauh hari gue udah hubungin tante Retno sama om Devan buat bantuin rencana gue. Dan lo malam ini nginep dirumah gue bang.”

“loh gapapa emang?gue dihotel aja deh.” Tolak vino merasa tidak enak.

“bokap gue kan rekan kerja om Devan bang. Dan ortu gue juga udah kenal lo.” Vino mengangguk.

“terus gue bakal matiin hp gue sampe besok. Dan gue juga minta lo ngelakuin hal yang sama bang. Pliss gue mohon bang.” Vino mengangguk setuju. Rindu rasanya membuat adiknya nangis.

“nah abis itu. gue engga bakal nunjukin batang idung gue didepan dia. Setelah penampilan-penampilan dari sekolah selesai, disitu kita berdua naik ke panggung bang. Lo bisa main gitar kan?”

“kok lo tau sih?iya bisa gue.”

“Alia pernah cerita. Gue juga udah hubungin ke pihak sekolah sama pihak panitia acara. Dan mereka kasih izin. Nah gue juga butuh banget bantuan kalian,termasuk lo Sharen.” Cewe yang disebut namanya oleh Leo menelan salivanya dan mengangguk.

“sebut permintaanmu tuan!” ucap Johan.

“gue minta lo semua seolah-olah engga tau rencana ini. Terutama lo Ma, pasti cewe gue bakal curhat ke lo kan. Pokoknya sebisa mungkin lo tutupin. Terserah lo mau ngejelekin gue di depan Alia juga gapapa.”

“bener ni gapapa gue ngejelekin lo?” tanya Alma.

“emang mau nya kan lo!” tuduh Johan.

“lo noh mulut mercon!” sahut Alma tidak terima. Vino terkekeh melihat Johan dan Alma. Dennis menatap Alma sejenak seolah mengisyaratkan cewe itu agar tidak menjawab apapun yang dikatakan si cowo ngeselin.

“next, gue sama bang Vino bakal dateng lebih awal. Dan gue udah pesen ke panitia biar kalian duduknya engga jauh dari panggung. Ngerti kan maksud gue?”

Semua terkejut ternyata Leo sudah menyusunnya lebih dulu. Mereka merasa kagum kepada sahabatnya yang sangat gesit.semuanya tidak menyangka bahwa cowo dingin bisa melakukan hal yang sangat sweet seperti ini.

“ngerti ngerti! Serahin semuanya pada babang Johan yang tampan! Iya ga sayang?” ucap Johan. Sedangkan Sharen hanya menahan tawanya.

FLASHBACK OFF!

Alia mencubit pinggang Leo gemas. Leo tidak marah,justru ia memeluk Alia kedalam dekapannya. Semua nya terkekeh melihat respon Alia. cewe itu justru sangat kaget ketika tahu yang menyusun rencana tersebut adalah pacarnya sendiri yang terkenal dingin dan cuek yang tidak terkalahkan oleh apapun. Kutub aja kalah uhhh.

SELESAI


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang