24

5.3K 213 13
                                    

"li, makan dulu yu dikantin." ucap Alma selembut mungkin. Ia sudah mengetahui semuanya.

Alia sudah menceritakan semuanya pada Alma. Hari ini Alia terlihat pucat. Ia belum sarapan. Bekal dari bundanya pun belum ia makan. Rasanya tidak ada gairah untuk menyantap apapun.

"lo sendiri aja ya,gue pusing." Alma memahami ucapan sahabatnya itu. "lo mau nitip apa?"

"jus mangga aja." Alma mengangguk,kemudian berlalu dari Alia.

Kini Alia berada dikelas dengan beberapa temannya dimeja lain. Ia menelungkup kan wajahnya dilipatan tangan.

Seorang cowo yang melintas depan kelasnya berhenti sejenak. Ia sangat merasa bersalah pada Alia. Tapi ia ingin memberi waktu Alia untuk tenang terlebih dahulu.

Setelah membeli makanan dikantin Alma hendak berbalik. "astaga! Kaget gue!"

"nitip ini buat cewe gue." ucap Leo. Alma tersenyum simpul kemudian menerima titipan Leo. "bilang juga, harus habis buburnya!" pesannya pada Alma.

Sepanjang koridor menuju kelas. Alma terus memuji cowo itu. Menurut dirinya ini sangat sweet sekali. Kapan dirinya merasakan diperhatiin dengan seseorang.

"li,nih jus mangganya!" ucap Alma sesampainya dikelas. "tapi es nya gue pesen sedikit, karena lo lagi sakit!" Alia mengangguk. Ia bersyukur memiliki sahabat pengertian seperti Alma

"oiya! Ini dari cowo lo!" Alma menyodorkan sekotak bubur ayam pada Alia. "gue bawa bekel." tolak Alia. Ia masih belum bisa berdamai dengan cowo itu.

"oh yauda!kalo gitu makan dua-duanya aja,biar lo cepet sembuh."

"mending lo buang aja deh tuh makanan dari dia!" Alia semakin kesal. Ia selalu dibayangi sikap Leo  pada saat itu.

"li, lo engga boleh gitu! Gue yakin dia pasti merasa bersalah banget. Tapi dia pasti sedih kalo pemberiannya ditolak."

"gue lebih sedih dari apapun. Udah deh! Lo engga usah ngomong apa-apa. Gue mau tidur bentar!" Alma mengerucutkan bibirnya.

Ia benar-benar tidak tega melihat sahabatnya seperti ini. Selama KBM pun Alia terlihat kurang fokus. Tetapi ia tidak perlu meragukan kecerdasan Alia. Cewe itu lebih cerdas dibanding dirinya.

..........

Seminggu telah berlalu. Alia telah bebas dari keadaan yang merugikan dirinya. Selama satu minggu pula ia tidak bertemu dan mengirim pesan apapun kepada cowo itu.

Sementara itu, Leo selalu mengabarinya dengan cara mengirim pesan. Tetapi Alia tidak menghiraukannya.

Selama satu minggu, Leo selalu memantau Alia dari kejauhan. Pada suatu hari ia juga tidak sengaja melihat cewe itu di supermarket.

Leo hendak menghampirinya. Tetapi tidak jadi,karena Alia ke supermarket bersama Vino. Bukannya Leo takut pada kakak kelasnya itu. Hanya saja dirinya tidak mau membuat keributan di supermarket.

"woi!bengong aja lo!" ujar Johan pada Leo disampingnya. Kini mereka sedang berada dirumah Leo.

"jangan kebanyakan bengong! Ntar kesurupan lo!" Leo menoyor kepala sahabatnya itu. Johan tidak meringis justru ia tersenyum tanpa dosa.

"gimana lo sama Alia?" tanya Denis pada Leo. Mereka sudah mengetahui semuanya. Mereka pun tahu masa lalu Leo.

Bahkan hari dimana masalah itu terjadi. Ajeng mengabari kedua sahabat Leo hanya untuk mengetahui informasi tentang Leo.

Tetapi Johan dan Denis tidak membocorkan apapun tentang Leo. Bahkan mereka pun tidak memberi no telpon Leo yang baru.

"engga ada perkembangan. Alia engga bales pesan gue sama sekali."

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang