40

4.1K 164 23
                                    

Ajeng terus mondar-mandir tidak jelas di kamarnya. Ia sedang menunggu kabar dari seseorang. Orang itu tidak mengabari dirinya tiga hari berturut-turut. Ia berusaha mengalahkan gengsinya untuk mengirim pesan terlebih dahulu kepada cowo itu. Tetapi tetap saja hasilnya nihil. Cowo itu tidak membalas bahkan membaca pesan yang dikirimnya.

Ia mencoba menelepon cowo tersebut. Nomor yang dihubungi tidak aktif. Kemudian ia bertekad untuk datang kerumah cowo itu. Ajeng berdecak "kok Vino engga ngabarin gue sih!"

..........

"ih kamu curang. Aku udah dapet jawabannya juga." Ujar Alia bak anak kecil. Leo telah menyilang jawaban yang benar lebih dahulu. Tetapi Alia tidak terima karena cowo itu mendapat jawabannya lebih cepat darinya.

"tadi yang kalah diapain ya?" ucap Leo berlagak mikir sembari tersenyum jahil. Alia mengembungkan pipinya.

"mana lipstik nya?" pinta Leo. Kemudian Alia memberikan lipstik miliknya kepada Leo kasar.

"harus konsisten sama omongan sendiri dong." Alia menyesali perkataannya yang membuat perjanjian seperti ini. Kemudian dia memajukan wajahnya paksa.

"iya nih nih! Coret aja nih muka aku." Pasrah Alia terhadap Leo di depannya. Leo terus terkekeh kecil karena gemas dengan cewe di depannya.

Leo mulai menggambar sesuatu di wajah Alia. Alia memejamkan matanya. Sesekali ia meniup wajah Leo. Tetapi cowo itu tidak terganggu dengan tiupan kecil dari Alia. Ia tetap fokus menggambar sesuatu wajah Alia. "kamu jangan gambar aneh loh ya!"

Leo meletakkan lipstik milik Alia. Kemudian ia menatap wajah Alia sembari tersenyum manis. "kamu gambar apa?"

Leo membuka kamera ponsel dan diarahkan ke wajah Alia. Alia melihat jelas tulisan Leo.'KM JLK TP AKU SUKA." Cowo itu menyingkat tulisannya karena ia rasa takut tidak cukup jika tidak disingkat. Alia memukul Leo pelan. Keduanya saling bergurau. Kemudian mereka berselfie ria dengan menampakkan wajah konyol keduanya.

Tingg nong!tingg nong!

Keduanya terdiam. "kamu yang buka pintu gih!aku cuci muka dulu!" ujar Alia kemudian berlalu menuju kamarnya. Retno sedang arisan dirumah temannya. Sedangkan Vino sedang menyendiri di kamarnya. Jadi terpaksa Leo yang harus membukakan pintu untuk tamu.

Sang tamu terkejut dengan penampakkan cowo di depannya. Sedangkan Leo tetap memasang wajah datar. "ngapain?" tanyanya dingin.

"kok kamu ada disini?"

"rumah pacar." Ajeng menelan salivanya kasar.

"siapa yang dateng,sayang?!" teriak Alia sembari menuruni anak tangga dan mengeringkan wajahnya dengan tissue. Setelah ia menyadari bahwa yang datang adalah Ajeng ia segera menghampiri cewe itu.

"ada apa?" tanya Alia ketus.

"kak Vino nya ada?" tanya Ajeng sangat ramah sembari tersenyum lebar.

"ada,kenapa?" Ajeng menaikkan alisnya. Ajeng tampak sangat gugup.

"dia baik-baik aja kan?soalnya dia eng---"

"jangan temuin gue lagi. Anggep aja kita engga pernah kenal." ucap Vino memotong ucapan Ajeng. Vino menghampiri Ajeng. Alia dan Leo mundur beberapa langkah ke belakang. Ajeng tidak mengerti perkataan Vino.

"ma-maksud kamu apa sih kak?"

"engga usah sok bego deh lo!nyesel gue pernah kenal lo!"

"maksud kamu apasih kak?aku engga ngerti sama sekali." Ujar Ajeng berusaha meraih tangan Vino tetapi cowo itu segera menepisnya.

Kemudian Vino memutar rekaman di ponselnya.

"makanya! Gue juga gedeg banget tau ga! Mereka tuh mesra-mesraan di depan gue."

"udah gitu kayak sengaja banget. Dan abangnya juga engga negur mereka sama sekali."

"padahal pas sama gue, Leo engga pernah tuh se sweet itu." Ajeng mengepalkan tangannya. Wajahnya tampak merah karena menahan amarah.

"kalaupun gue dapetin abangnya, gue engga bakal bisa dapetin mantan gue lagi."

"dia tuh dingin banget sama gue. Bahkan dia tuh nganggep gue engga ada aja gitu."

"hmm,okee,nanti gue telepon lo lagi ya." Ajeng menatap Alia tajam.

"engga usah ngeliatin adek gue kayak gitu!" bentak Vino.

"kalo gue mau dapetin Leo lagi emang kenapa?!" ujar Ajeng kemudian menaikkan salah satu sudut bibirnya.

"lo bener-bener perwujudan setan." Ucap Vino.

"GUE MASIH SAYANG SAMA LO YO! GUE MASIH CINTA! GUE ENGGA BISA NGELUPAIN LO! DAN GUE JUGA ENGGA BISA NGELIAT LO BAHAGIA SELAIN SAMA GUE!" teraik Ajeng kemudian terisak.

Leo melangkahkan kakinya. Tetapi Alia menahannya,ia menatap Alia sejenak. Kemudian melanjutkan langkah nya tepat berada di hadapan Ajeng.

"ada akhlak lo teriak-teriak dirumah orang?"

"apa kurang jelas omongan gue di cafe sebelum lo berangkat ke singapore?"

"atau perlu gue ulangin lagi?hah?Apa perlu gue ulangin lagi?!" ujar Leo dengan penuh penekanan. Ajeng terus menatap Leo tanpa takut dengan berlinang air mata.

"gue benci sama lo!gue muak sama tingkah laku lo!gue kira setelah lo pingsan di cafe itu lo bakal lewat. Karena orang kayak lo engga ada gunanya. Dikasih kesempatan buat hidup malah disia-siain.cuih!" ujar Leo berlagak meludah didepan Ajeng.

"kenapa?kesel?sakit hati?lo mau dapetin gue dengan cara ngerusak hubungan keluarga pacar gue? Hahahah! Untung pacar gue engga sebego lo!lebih baik lo pergi sebelum kata-kata jahanam gue keluar lebih banyak."

"gapapa!kata-katain aja gue sampe lo puas!ayo katain gue!" Vino tidak dapat menahan emosinya. Jujur,ia tidak pernah melihat cewe seperti Ajeng sebelumnya. Dan ia pun belum pernah menyakiti hati perempuan sebelumnya. Bahkan melihat cewe menangis saja ia tidak tega.

Tetapi lain hal dengan kejadian saat ini. Kemudian ia menarik tangan Ajeng agar keluar dari rumahnya. Tetapi, Ajeng terus membrontak. Diam-diam Alia menelepon satpam rumahnya untuk membantu Vino mengusir Ajeng dari rumahnya.

Dua orang satpam datang dengan tampang garangnya. Kemudian vino menyerahkan Ajeng kepada kedua satpam tersebut. "LEO AKU CINTA SAMA KAMU!" teriak Ajeng yang terus membrontak.

"lepasin!pacar saya ada disana!lepasin!" satpam tidak menghiraukan ucapan Ajeng. Ia terus membawa Ajeng keluar dari pekarangan rumah Alia.

..........

Hufttttt! Gimana part ini?

Jangan lupa tekan bintang lohh yaaa-!💘

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang