19

6.5K 223 3
                                    

"bang,temenin gue ke toko make up dulu yuk!" ajak Alia kepada Vino setelah beberapa jam berjalan-jalan di mall. Yaps!Alia benar-benar menepati janjinya untuk pergi bersama abangnya. Dan selama di mall pun sikap abangnya mulai mencair. Karena Alia terus merayu dan menjahili nya.

Ketika mereka sedang bersenda gurau tidak sedikit orang yang mengira bahwa mereka seperti sepasang kekasih. Karena memang umur mereka yang tidak terpaut jauh. Sehingga membuat orang yang melihatnya tampak gemas.

"hm." balas Vino. Ia sudah terbiasa dengan sikap adeknya yang selalu mampir ke toko make up. Tapi bukan berarti Alia selalu membeli make up. Justru gadis itu membeli berbagai macam produk skincare. Karena menurutnya skincare lebih penting daripada make up.

Mereka memasuki sebuah toko kecantikan. Alia mulai berkeliling mancari skincare yang ingin ia beli. Vino mengikuti gadis itu dibelakang.

Alia mengambil satu parfum. Kemudian menciumnya. Ia menengok ke Vino. Dan Vino pun sedang memperhatikan dirinya.

"bukannya 2 hari yang lalu lo baru beli parfum ya?" Vino dapat menebak bahwa Alia akan membeli parfum yang diciumnya. Padahal 2 hari yang lalu ia baru membeli beberapa jenis parfum bersama bundanya. Vino tahu karena ia melihat parfum-parfum itu tertata rapih di kamar Alia. Dan Vino juga tahu harga parfume yang tertata rapih di kamar adiknya bukanlah parfume yang abal-abal dengan harga yang terjangkau. Anak sultan mah bebas yak.

"iya."

"terus mau beli lagi?" Alia mengangguk. Ia sangat menyukai parfum.

Padahal menurut Vino, adeknya itu tidak memiliki bau badan sama sekali. Alia selalu wangi dan bersih. Tapi gadis itu gemar sekali memborong semua jenis parfume.

Vino hanya bisa meng-iya kan keinginan adeknya. Karena ia tidak pernah melarang apapun keinginan adeknya itu. Selagi itu membuat adiknya bahagia.

Setelah dari rak parfum Alia menuju rak skincare. Ia memilih beberapa jenis produk skincare. Ia tidak memandang harga yang penting adalah bagus dan cocok di dirinya.

Setelah menurutnya cukup mereka berjalan menuju kasir. Penjaga kasir mulai mengemas belanjaan Alia.

"3 juta rupiah kak." Vino membelalakkan matanya. Ia tidak salah dengarkan. Alia menyodorkan kartu kreditnya. Tetapi Vino dengan cepat pula mengeluarkan kartu kreditnya.

"pake ini aja mba."

"ini aja mba." penjaga kasir bingung dengan kedua kakak beradik didepannya. Karena Alia tetap bersikeras untuk membayar pakai kartunya.

"ini aja mba. Jangan pake yang itu,soalnya saldonya cuma sedikit." ucap Vino diiringi dengan kekehan. Penjaga kasir menahan tawanya.

Alia menatap Vino tak bersahabat. Vino yang ditatap seperti itu mengacak rambut adiknya gemas. Walaupun Alia kesal dengan abangnya. Tapi dilubuk hatinya yang paling dalam ada kebahagiaan yang tak terkira. Walaupun ia sudah membuat abangnya cemburu,tapi abangnya tetap baik kepadanya. Walaupun ia yang ngajak pergi tapi tetap Vino yang membayar semuanya.  Mulai dari makan,main game,belanja,dll.

Tidak heran mengapa Vino melakukan itu semua. Karena beberapa minggu belakangan ini ia tidak mengeluarkan uang yang banyak. Sedangkan uang jajannya tetap masuk ke atm. Jadi masih tersimpan aman. Dan uang jajan yang diberikan papahnya juga tidak sedikit. Jadi tidak heran jika mereka dapat membeli apapun yang mereka mau.

"abang kok gitu sih!kan kartu gue masih banyak saldonya!lagi pula ini kan kebutuhan gue!belanjaan gue!jadi ya harus pake uang gue lah!"

"brisik lo anak kecil!"  ucap Vino kemudian jalan mendahului Alia.

"udah SMA!"

..........

Leo: bsk brgkt sm gue.

Dih ko maksa gt sihh

Leo: sk-sk w.

Keyboard lo rusak apa gmn sih?ngetik kek orang susah aja.

Leo: sk-sk w lh.

Y.

Leo: udh mkn?

Dh.

Leo: g blh ngikutin.

Alia mulai kesal dengan pacarnya. Leo makin lama makin menyebalkan. Bales chatnya juga selalu singkat. Apa Leo tidak benar-benar sayang pada dirinya. Atau Alia hanya untuk kesenangannya semata saja.

Setelah Alia menggrutu sendiri. Tiba-tiba handphonenya berdering,dan menampilkan nama Leo. Alia tampak bingung. Mengapa cowo itu tiba-tiba menelpon nya. Baru saja dirinya menggrutu tentang sikap cowo itu. Eh dia malah menelpon Alia. Dengan berat hati Alia mengangkat telpon dari Leo.

Udah makan?

Udah

Kenapa ga dibales?

Males

Kamu marah?

Bentar-bentar. Kenapa Leo tiba-tiba ngomong Kamu ke Alia. Oke langzuttt.

Ga

Kok jutek banget jawabnya?

LO PIKIR LO GA JUTEK JUGA DI CHAT

Enggak

Alia semakin kesal dengan jawaban Leo. Ia mencebikkan bibirnya beberapa senti. Alia memutuskan sambungan telponnya dengan cowo disebrang sana.

"jadi cowo ngeselin banget sih. Orang tuh peka sedikit kek. Orang lagi kesel malah dibikin makin kesel. Auah." Alia bermonolog sendiri dikamar.

Alia menunggu pesan dari Leo. Ia pikir cowo itu akan mengirim kata maaf kepadanya. Nyatanya tidak. Sungguh,Alia sangat kesal dengan Leo.

Ia merebahkan tubuhnya dikasur. Dan melempar handphonenya ke sembarang arah. Ia mencoba meredam emosinya. Ia memejamkan matanya perlahan. Tidak lama, Alia pun terlelap dialam mimpi.

..........

Yuhuuuuuuu!!!! Satu bulan engga update HAHAHA. MAAFFFFF BANGETT YAAA......

JANGAN LUPA VOTE YAAAAA!!💘

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang