31

3.6K 137 1
                                    

"owh jadi bunda mu, Retno mendapingkan papa mu dinas?"

"iyaa tann." jawab Alia sangat malu.

Kini ia berada dirumah Leo. Dan ia sedang berbincang hangat bersama Karin, mamah Leo.

"kamu nginep disini saja, biar engga kesepian lagi." Alia tersenyum kikuk.

Wanita di depan nya ini sangat baik hati dan ramah,murah senyum pula. Beda sekali dengan putra nya yang seperti tembok.

Leo menuruni anak tangga. Ia memakai setelan serba hitam dengan topi yang bertengker di kepala nya.

"mah, Leo pamit keluar sebentar. Tolong jagain anak cengeng ini ya."

Alia menatap cowo itu dengan tatapan elang. Sedangkan Karin terkekeh "kamu mau kemana? Masa ada Alia kamu pergi."

"sebentar doang mah." jawab nya kemudian mencium punggung tangan Karin dan berlalu dari hadapan mereka.

"semenjak Leo pacaran sama kamu, dia lebih ceria,Alia. Tante seneng melihat dia ceria kembali."

"owhh,gitu ya tann."

Karin mengangguk "beberapa tahun lalu, dia cuek banget. Jarang senyum, sikap nya jadi dingin banget deh. Bicara ke tante sama ke papah nya juga jadi irit."

Alia tidak menyangka pengaruh patah hati di hidup Leo sangat besar. Ia pikir cowo itu hanya bersikap dingin kepada orang lain saja,tidak dengan keluarga nya.

..........

"om rada bingung Le. Nomor ini digunakan oleh dua orang. Satu perempuan, dan satu laki-laki."

"mereka menggunakan nya secara bergantian. Itulah yang dilakukan mereka biar orang sulit melacak nya."

Leo mengepalkan tangan nya. "terus mereka tinggal dimana om?"

"mereka tidak menetap disatu tempat.  Tetapi, untuk saat ini mereka tinggal di dekat alamat yang kamu kirim ke om."

Leo memblalakkan mata. Alamat yang ia kirim ke Fadel-om nya, adalah alamat rumah Alia.

Fadel adalah adik dari papah nya Leo. Ia bekerja sebagai tangan kanan papah nya.

Ia biasa menyadap dan menyelidiki sesuatu yang sekira nya mencurigakan di perusahaan papah nya Leo.

"om serius?!" Fadel mengangguk.

"sebaik nya, kamu harus lebih hati-hati lagi. Kalo kamu sudah mulai merasa terancam, kamu langsung hubungi polisi." Leo mengangguk mengerti.

Leo bertekad harus lebih menjaga cewe itu. Dan ia harus segera menemukan pelaku nya.

..........

"halo Alia! Apa kamu sudah siap ikut saya?"

Tangan Alia bergetar. Mengapa nomor itu selalu menghubungi diri nya ketika sedang tidak bersama Leo.

Alia mencoba menguatkan diri nya. Ia harus melawan rasa takut itu.

"anda siapa?saya punya salah apa? Kenapa anda jahat sama saya?"

"hahahah! Seperti nya kamu sudah lupa dengan saya. Enak sekali ya kamu, selama ini hidup tenang!"

"kamu telponan sama siapa?" Alia terkejut dengan pertanyaan itu.

Ia segera menyodorkan ponsel nya ke hadapan Leo. Cowo itu mengernyitkan dahi. "kamu kenapa?kamu nunjukin beranda hp kamu?"

Alia tidak mengerti ucapan Leo. Ia menarik kembali ponsel nya. "ta-tadi nomor itu nelpon aku."

Leo mengepalkan tangan nya. "dia bilang apa?"

"dia nanya aku, katanya aku udah siap ikut dia atau belum. Aku takut Leo..."

"kamu jangan takut ya. Mulai sekarang kamu nginep dirumah aku sampai orang tua kamu pulang."

"terus rumah aku gimana? Cuma ada satpam doang. Nanti kalo ada maling gimana?"

"aku udah kirim orang buat jaga rumah kamu."

Alia terkejut dengan ucapan cowo itu.  Ternyata cowo itu mempunyai orang suruhan.

"mulai sekarang, kamu kalo mau keluar rumah harus sama aku. Pokok nya engga boleh sendiri atau sama orang lain. Paham ya?"

Alia mengangguk. Ia tahu saat ini cowo di depan nya sangat mengkhawatirkan diri nya.

..........

081xxxxxxx

Sekarang kamu sedang makan siang bersama cowo kan?

Alia bergidik ngeri membaca pesan tersebut. Ia melihat sekitar, tidak ada orang yang mencurigakan.

Lantas, bagaimana orang itu dapat mengetahui keberadaan nya saat ini. Ia segera memasukkan ponsel nya ke dalam tas.

"makan sayang." ucap Leo sembari mengunyah makanan dimulut nya.

Cowo itu tidak menyadari perubahan sikap pada Alia. Ia terus asik memakan makanan dihadapan nya.

Alia menuruti perintah cowo di depan nya. Ia berusaha menghilangkan rasa takut di diri nya. Tangan nya terus bergetar.

Ia tidak mau menangis direstoran itu. Ia tidak ingin pelaku tersebut mengetahui bahwa diri nya takut. Ia yakin pelaku itu berada di sekitar restoran.

"kamu kenapa? Kok kayak engga tenang gitu?"

"pulang aja yuk Yo! Aku cape ni."

Leo tahu cewe didepan nya sedang berbohong, lebih tepat nya menutupi sesuatu dari nya. "kamu mau bungkus sesuatu engga?"

Alia menggelengkan kepala. Rasa nya ia ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Leo membayar makanan di kasir, Alia terus menggandeng lengan cowo itu sembari melihat sekitar.

"ayoo cepet!" Leo dengan tergesa memasukkan dompet nya ke saku Celana.

Kemudian mereka meninggalkan restoran tersebut. Dan melaju menuju rumah Leo.

"kamu kenap--?" Alia segera membekap mulut Leo yang sedang menyetir disamping nya.

"nanti dirumah aku ceritain." ucap Alia dengan berbisik.

Mulai sekarang ia harus hati-hati berucap ketika sedang diluar. Ia tidak ingin pelaku nya mengetahui semua yang ia bicarakan.

Apalagi membicarakan pelaku nya sendiri. Nanti yang ada ia semakin di teror.

...........

Buat yang menjalankan ibadah puasa,semoga lancar sampai satu bulan.

Dibulan penuh berkah ini mari banyak-banyak berdoa buat tanah air kita, semoga cepat kembali normal seperti sedia kala. AAMIIN....

OIYAA! jangan lupa tekan bintang nya lohh yaaa-! 💘



AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang