||1. Star Korean School°

5.6K 416 43
                                    

All About Her

🌸🌸🌸

Terlahir sebagai orang cantik memang harus disyukuri, kadang membawa berkah kadang membawa malapetaka. Seperti sekarang gadis berpawakan tubuh jangkung, mata dua lengkap dengan tipelis bulat, bibir dan hidung dengan ukuran sedang dan rambut sebahu yang selalu dihiasi dengan sebuah poni. Tengah menjadi pusat perhatian.

Lalisa Park, gadis yang mendapat julukan 'Angel death' selalu membuat warna pada momen apapun dalam hidupnya. Seperti sekarang, satu hari kemarin ia baru kembali dari Amerika, tempat di mana ia menjalani hidupnya selama ini. Dan saat ini ia kembali menjalani hidupnya di Korea Selatan, negara yang katanya biangnya para bintang kpop dan drama.

"Ingat baik-baik, ini Korea bukan Amerika, jadi rubahlah sikapmu lebih baik lagi."

"Iya-iya, bawel banget," kesal Lalisa yang sejak tadi terus mendengar pesan dan nasihat dari kakaknya.

Tidak boleh menyapa orang dengan mencium, tidak boleh memanggil sembarang pria dengan sebutan 'oppa' dan yang paling penting bersikaplah sedikit normal.

"Chanyeol!" panggil Lalisa pada kakaknya yang berjalan terlebih dahulu.

Pria yang berpawakan tubuh jangkung sama sepertinya itu dengan telinga lebar dan lengan kekarnya, menoleh menatap ke adiknya. Jangan heran, kenapa Lalisa memanggilnya tanpa ada embel-embel, gadis itu memang sedikit absrud dari kecil, karena terbiasa tinggal di Amerika membuatnya sangat sulit memanggil kakaknya dengan embel-embel.

"Dan satu lagi, bersikaplah sopan dengan orang yang lebih tua," kesal Park Chanyeol.

"Yang kau maksud sopan itu seperti apa?" Lalisa memutar bola matanya dan memainkan bibirnya kesal, "sujud di kakimu atau aku harus memanggilmu dengan sebutan uncle?" 

"Cih, kenapa kau harus menjadi adikku? Aku rasa harus bertanya pada mama, siapa yang anak yang dipungut."

Mendengar jawaban Park Chanyeol membuat Lalisa langsung memukul lengan pria itu, tak tanggung-tanggung gadis itu juga menarik rambut.

"Ya sudah, ayo kita temui daddy untuk memastikan bahwa mereka memungutmu di bawah kolong jembatan, ah..., tidak pasti daddy dan mama memungutmu dari rumah sakit jiwa," kata Lalisa dengan memdramatisi setiap kata yang diucapkan.

"Stress."

Merasa diperhatikan sejak tadi semakin membuat kesetresan Lalisa bertambah, kali ini sifat sombongnya yang keluar.

"Chanyeol!" panggil Lalisa dengan menarik-narik baju kakaknya yang sudah kesal padanya.

Park Chanyeol menoleh pada Lalisa dengan kesal, lalu menepis tangan mungil itu dari bajunya. "Jangan sentuh bajuku, kau bisa merusaknya."

"Jika rusak bukan karena aku memegangnya, tapi karena memang bajumu yang murahan," balas Lalisa dengan mengerucutkan bibirnya.

Pria bermarga Park itu sempat mengernyit saat melihat sang adik yang senyum-senyum tidak jelas, sebelas dua belas lah dengan penghuni rumah sakit jiwa. Namun saat ekor matanya menjumpai banyak pasang mata yang menatap adiknya membuatnya paham.

"Tidak usah merasa jadi artis, mereka melihatmu karena pakianmu yang aneh."

"Memangnya ada apa dengan pakianku?"

Chanyeol tersenyum miring, lalu mengecek kening adiknya. "Pantas saja, kau belum minum obatmu?" 

Sontak Lalisa langsung menepis tangan kakaknya. "Kau pikir aku gila?" 

All About Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang