All About Her
Apa yang lebih menyakitkan dari suara hati yang tertahan?
oOo
Tampak Lalisa yang sedang tersenyum setelah mengetahui keputusan juri. Bukannya ia merasa kecewa karena tidak terpilih menjadi queen dancer, hanya saja ia takut saat harus bertemu dengan orang tuanya.
"Kau baik-baik saja?" tanya seseorang tiba-tiba dari belakang.
Wajah yang tadinya terlihat sedih, seketika berubah menjadi senyum sumringah saat melihat Jennie dkk tiba-tiba berada di sampingnya.
"Ya, aku baik-baik saja."
"Aku tahu, kau kecewa dengan hasil juri, bukan? Maaf harusnya kau yang mendapat posisi itu bukan aku," ucap Jennie dengan menunduk ke bawah.
Perlu kalian ketahui, Jennie adalah orang kedua yang sangat teropsesi mendapatkan posisi itu. Dulu, sebelum Pranpriya dipilih, ia berusaha mati-matian untuk memikat perhatian orang-orang agar merekomendasikan darinya mendapat posisi itu. Namun tetap saja Pranpriya selalu menjadi prioritas. Iri, tentu saja.
"Tidak, aku baik-baik saja."
"Selamat, aku tahu kau yang berhak mendapatkan posisi ini," lanjut Lalisa dengan menjulurkan tangannya.
Lalu melangkah berjalan pergi, baru beberapa langkah terhenti dengan suara Jennie tiba-tiba.
"Bagaimana tawaran kami, kau bisa bergabung dengan team kami, aku yakin itu bisa mengasah kemampuanmu."
Lalisa tersenyum kecil, entah kenapa ia merasa tersinggung dengan ucapan Jennie, yang seolah meremehkan dirinya.
"Aku bahkan tumbuh besar dengan dance."
Kim Jennie mengangguk dengan senyum kecilnya. Walaupun sebenarnya ia merasa canggung.
"Jika berubah pikiran, kau bisa menemui kami!" teriak Rose yang sejak tadi diam.
"Hai!"
Ketiga gadis itu terkejut saat seseorang tiba-tiba datang. Sebuah senyum terukir pada sudut bibir Kim Jennie saat melihat sang kekasih lah.
"Selamat."
Baru Jongin Kim ingin memeluk Jennie, harus terhenti saat tiba-tiba tubuh Rose menghalanginya.
"STOP! Jangan melakukan adegan dewasa di depan kami!"
"Adegan dewasa apa maksudmu, aku hanya ingin memberi selamat pada pacarku."
"Ya, sudah ucapkan saja. Tidak usah ada acara peluk memeluk."
Jongin tertawa kecil melihat tingkah Rose yang begitu konyol. "Aku sarankan padamu untuk segera mencari kekasih, ah iya... Park Jimin!"
Tepat dengan seseorang pemilik nama itu yang datang. Tentu saja Rose langsung meludah jijik, sedangkan teman-temannya malah mendukung aksi Jongin.
"Aku tidak menerima gadis sepertimu," kata Park Jimin.
"Memangnya siapa yang mau jadi pacarmu? Mimpi saja tidak sudi!" kesal Rose dengan berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Her ✔
Fiksi PenggemarTentang Lalisa yang kehidupannya dipenuhi oleh warna, Lalisa yang menyukai menari, Lalisa yang menyukai hal yang manis. Lalisa yang merubah dirinya menjadi orang lain untuk menarik pria yang dia cintai. Semuanya berawal dengan Lalisa yang bertemu k...