All About Her ✔

||10. Secret°

All About Her

Aku tidak tahu rahasia apa ini. Hanya saja aku yakin Tuhan mempunyai rencana yang indah.

🌸🌸🌸

Lalisa menetralkan napasnya terlebih dahulu sebelum memasuki rumahnya. Bukankah ia harus menyiapkan mental untuk mendengarkan orang tuanya nanti?

"Aku baik-baik saja."

Derap sepatunya terdengar begitu jelas pada suasana yang begitu hening. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri, tangannya gemetar. Pandangannya langsung beralih menatap ke bawah, saat melihat ayahnya berdiri di depannya.

"Dari mana saja kau? Bukankah acara sudah selesai sejak sore tadi."

Tuan Park tersenyum miring, tangannya sudah terangkat beracang-ancang memukul anaknya.

"Anak tidak berguna!"

"Daddy Jangan!"

"Aghh..." Bersamaan dengan Lalisa yang berteriak, seseorang yang tak lain Park Chanyeol, kakaknya datang untuk menghentikan itu.

"Chanyeol! Beraninya kau membela anak sialan itu!"

Park Chanyeol mendekap Lalisa sekaligus melindunginya. Pria itu menggegam tangan adiknya, seolah berkata tidak apa-apa.

"Hentikan semua ini, aku mohon Dad, Lalisa juga putrimu, bukan? Dia sama seperti Pranprya."

Tidak ada jawaban pria paruh baya itu hanya diam dengan tatapan dinginnya. Tidak ingin menjawab, ia langsung berjalan pergi meninggalkan kedua anaknya.

"Tidak apa-apa, aku ada di sini. Ok."

Saat ini Lalisa sudah menangis, namun ia tetap tersenyum pada Chanyeol. Dan tentu saja itu semakin membuat Chanyeol merasa gagal menjadi seorang kakak.

"Ayo aku antarkan ke kamarmu." Chanyeol tersenyum manis, sembari menuntun adiknya yang masih berada di dekapannya.

"Kau butuh sesuatu? Akan kuambilkan."

"Kenapa sikapmu jadi manis seperti ini? Apa kau benar-benar Park Chanyeol? Ah, aku rasa ada setan penyayang merasukimu." Sengaja mengubah topik, membuat Chanyeol menyunggingkan senyumannya.

Pria itu menghela napasnya dalam-dalam, lalu menyentuh lembut pucuk rambut Lalisa. "Aku kakakmu, tentu saja aku harus bersikap baik, bukan? Seharusnya kau beruntung karena mempunyai kakak tampan dan baik sepertiku."

Sontak sebuah tawa kecil terukir pada sudut bibir Lalisa. "Tampan dari mana? Jika kau benar-benar tampan, maka Yoona eonnie tidak akan meninggalkanmu!"

"Dasar adik durhaka," cibir Chanyeol dengan menggelitiki Lalisa.

Yang berkelanjutan kedua orang itu saling membalas. Hingga beberapa saat kemudia Lalisa tertidur di samping Chanyeol.

Pria bermarga Park itu tersenyum kecil, sembari mengelus rambut Lalisa. Napasnya benar-benar sesak saat melihat kejadian tadi, ia benar-benar merasa gagal menjadi seorang kakak. Dulu ia sudah gagal melindungi Pranprya hingga meninggal, dan sekarang ia bertekad akan melindungi Lalisa. Selain itu juga ia ingin menebus atas sikapnya dulu yang pilih kasih terhadap Lalisa.