||42. Sweet°

2.3K 256 83
                                    

All About Her

Jadi seperti ini rasanya menjadi dirimu, Pranpriya. Aku tidak terbiasa dengan hal manis, namun aku menyukainya.

🌸🌸🌸

Satu, dua hari hari terasa begitu saja, seolah tidak ada rasa. Lalisa duduk pada kursi panjang taman kota, kedua matanya sejak tadi hanya memperhatikkan orang berlalu lalang, sebuah es krim menemani kesendiriaannya.


Gadis itu sengaja membolos untuk datang ke sidang terakhir Eunwoo. Rasanya sangat perih melihat laki-laki itu harus mendekam di penjara. Bagaimana dengan Jennie? Gadis itu juga mendapat hukuman pidana, walaupun hukumannya tidak seberat Eunwoo.

Satu minggu terakhir benar-benar terasa berbeda bagi Lalisa, ia menerima keadaan baru, dari sikap orang tuanya yang manis hingga membuatnya sedikit lebih dikengkang. Dulu setiap ia pergi, ia akan diacuhkan, sekarang mama dan daddy selalu bertanya, bahkan kadang tidak diberikan izin.

"Kau mau nambah lagi, Sayang?"

Lalisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil, bahkan piringnya saja masih penuh, padahal ia sudah lima belas menit duduk di kursi makan. Sadar, sang kakak langsung menyuapinya.

"Jangan cuma dilihat, kau tidak akan kenyang jika hanya dilihat saja."

"Mau aku suapi? Ayo, buka mulutmu."

Sebuah senyum terukir pada sudut bibir Lalisa, matanya berkaca-kaca melihat perlakuan keluarganya padanya saat ini. Apalagi saat melihat senyum di wajah kedua orang tuanya.

"Bagaimana sekolahmu? Apa semuanya baik-baik saja?" tanya Tuan Park.

"Berjalan dengan baik, tapi––" Gadis itu menghentikan ucapannya, bimbing untuk mengatakannya.

"Tapi kenapa? Apa ada yang menggangumu."

"Chanyeol, apa kau tidak mengawasi adikmu selama ini?" Tampak sang mama yang begitu khawatir.

"Bukan seperti itu, aku baik-baik saja. Hanya saja setelah khasus Pranpriya selesai, aku harus kehilangan teman dan itu terasa aneh," jelas Lalisa dengan pelan. Ya, gadis itu juga berusaha agar tidak menangis di depan keluarganya.

"Kau bisa mencari teman yang baru, hidup ini tidak selalu tentang satu orang. Jangan terlalu mencintai sahabatmu dan jangan terlalu membenci musuhmu, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan."

Kedua anaknya terpanah mendengar daddy-nya yang bisa berkata seperti itu. Selama ini pria itu terlihat dingin dan irit berbicara.

"Aku tahu, tapi karena Eunwoo aku masih bisa bertahan sampai sekarang. Dulu saat aku dibuang, dia datang untuk memelukku."

Menyiggung tentang kesalahan di masa lalu membuat kedua orang tua Lalisa tersinggung. Sang mama langsung meraih tangan anaknya untuk digenggam.

"Maafkan, kami."

"Aniyo, aku tidak bermaksud seperti itu."

"Lalu bagaimana dengan kabar Soyeon?" Sengaja Prak Chanyeol berubah topik, agar tidak terasa canggung.

"Masih sama, tapi aku rencananya hari ini ingin menjenguknya."

"Ya, sudah daddy dan mama ikut," tambah Tuan Park.

All About Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang