All About Her
Aku tidak tahu perasaan mana yang benar, rasanya jantung ini berdetak hebat hanya karena pesan darimu, apa itu jatuh cinta? Lalu bagaimana dengan dia yang masih berada di hatiku.
🌸🌸🌸
Sejak pulang dari wisata kemarin sore hingga pagi ini Lalisa masih saja di dalam kamarnya. Rasanya badannya lelah sekali, bahkan saat ini tengah menggunakan selimut dua untuk menghangatkan tubuhnya.
Di sela-sela rasa sakit fisiknya, ia jadi teringat dengan drama yang pernah ia tonton, saat itu sang perempuan sedang sakit menggingil dan dengan romantisnya sang pria membekapnya dari belakang. Ah, Lalisa jadi berpikir macam-macam.
"Lalisa!"
"Lalisa, kau tidak berangkat?"
Tampak Park Chanyeol yang berteriak dari arah luar kamar Lalisa. Awalnya pria itu ingin mengumpat karena adiknya yang masih tidur sejak sore tadi, namun terurung ketika melihat Lalisa menggigil.
"Kau sakit?"
Chanyeol terkejut saat tangannya mengecek suhu tubuh Lalisa.
"Aku akan mengantarmu ke dokter."
Langkah Chanyeol terhenti saat tangannya dicekal oleh seseorang. Lalu dilihatnya kedua mata adiknya yang seolah meminta bantuan.
"Daddy dan Mama sedang ke luar kota."
Sebuah senyum kecil terukir pada sudut bibir Lalisa, raut wajahnya juga menunjukkan rasa kecewa. Tentu saja itu semakin membuat Chanyeol tidak tahan untuk menahan air matanya.
Pria itu mendekat dan memegang lembut tangan Lalisa, menggegamnya begitu erat sehingga adiknya itu mendapatkan kehangatan.
"Aku akan menjagamu, aku akan tetap di rumah."
"Bukannya hari ini kau akan pergi dengan teman-temanmu, pergilah. Aku baik-baik saja." Sebuah senyum kecil juga terlihat pada sudut bibir Lalisa.
Park Chanyeol menghela napasnya, melihat Lalisa seperti ini membuatnya semakin merasa gagal menjadi seorang kakak.
"Ani, kau duduklah terlebih dahulu. Aku akan mengambilkan sarapan untukmu."
Lalisa hanya mengangguk. Jujur ia merasa bersyukur memiliki kakak seperti Chanyeol, salah satu alasan ia bertahan hingga sekarang adalah kakaknya. Walaupun selama ini mereka terlihat seperti kucing dan tikus, tapi sejujurnya keduanya saling menyayangi.
Ekor mata Lalisa beralih pada ponselnya yang tiba-tiba berbunyi. Sebuah senyum simpul terukir pada sudut bibirnya, ditambah dengan deguban detak jantungnya yang tiba-tiba lebih cepat dari biasanya.
Dia Dingin
Kau tidak berangkat?
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Her ✔
Fiksi PenggemarTentang Lalisa yang kehidupannya dipenuhi oleh warna, Lalisa yang menyukai menari, Lalisa yang menyukai hal yang manis. Lalisa yang merubah dirinya menjadi orang lain untuk menarik pria yang dia cintai. Semuanya berawal dengan Lalisa yang bertemu k...