||46. I'm Your Loss°

2.1K 269 101
                                    

All About Her

Saat semuanya sudah mulai membaik, lagi-lagi semesta kembali memisahkan kita.

🌸🌸🌸

Satu hari tanpa Lalisa, rasanya benar-benar berbeda. Terasa ada yang hilang dalam hidupnya, Jungkook ingin menghubungi gadis itu, namun ia tidak tahu apa Lalisa sudah sampai di sana atau belum.

"Jika tidak bisa menelpon, kau bisa mengirimnya pesan, bukan?" kata Jimin yang tiba-tiba datang, sebuah senyum kecil juga terukir pada sudut bibirnya.

"Apa ketara sekali?" tanya Jungkook.

Sontak kedua temannya langsung tertawa keras, baru pertama kali ia melihat temannya bersikap seperti ini. Biasanya Jungkook akan tidak sudi sekali untuk mengumbar perasaannya. Kedua temannya akui, Lalisa hebat karena berhasil merubah temannya.

"Satu jam yang lalu, Lalisa harusnya sudah sampai di sana," kata Jimin yang tampak melihat jam tangannya.

Jungkook tidak menjawabnya, laki-laki itu langsung mencari nama gadis itu dan menghubunginya. Satu, dua, tiga gadis itu tidak bisa dihubungi. Rasa khawatir mulai ada.

"Mungkin pesawatnya macet." Niatnya Taehyung ingin bergurau, namun sepertinya Jungkook sama sekali tidak tertarik.

"Berpikir positif saja, mungkin Lalisa sengaja mematikan ponselnya, lagi pula perjalanan dari Asia ke Amerika memakan waktu banyak, bukan? Aku yakin dia pasti lelah."

Setelah mendengar ucapan kedua temannya, Jungkook lebih memilih untuk pergi. Sengaja, laki-laki itu ingin mencari tempat di mana ia bisa melepas rasa rindunya.

Sebuah tempat kecil yang hanya terdapat kaca besar yang menempel pada dinding besar itu adalah tempat yang Jungkook tuju. Tempat ini adalah tempat di mana semuanya dimulai.

Jeon Jungkook tidak melakukan apapun hanya duduk memandang kosong, pikirannya sibuk menahan rindu. Kalian tidak akan mengerti bagaimana kita harus melepas seseorang yang baru saja kita perjuangkan untuk pergi jauh dari kita. Takut, ia takut saat gadis itu kembali akan ada perubahan.

🌸🌸🌸

Dua hari setelah ujian akhir berakhir, yang terjadi di SKS adalah kegaduhan suara dari mereka. Tidak ada aktivitas yang menuntut mereka untuk sesuatu, satu minggu ke depan hanya kesenangan saja, mengobrol sebebasnya tanpa ada waktu pembatas.

"Rasanya benar-benar beda."

Rose mengangkat pandangannya pada kedua temannya di depan, ralat tiga karena Soyeon saat ini juga tengah bersamanya.

"Aku seperti merasa kehilangan seorang teman untuk kedua kalinya, jika aku boleh jujur aku rindu dengan Lalisa," lanjut Rose.

"Dia bilang akan menghubungiku setelah sampai di sana." Jisoo bersuara, dari keempat teman Lalisa hanya dia saja lah yang tidak menunjukkan akan rasa sedih.

Bukan karena Jisoo tidak peduli atau tidak menyayangi Lalisa. Gadis itu tipe orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Soal pengakuannya kemarin saja, Jisoo harus memikirkannya dengan matang.

"Bagaimana jika liburan nanti kita ke sana," usul Miyeon.

"Sepertinya aku tidak bisa."

All About Her ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang