"Nih pesenan kamu," Ucap Runa sembari menyerahkan amplop ke hadapanku.
"Thanks banget ya Run, sori aku ngerepotin mulu.." Jawabku sambil
Memasukkan amplop tadi ke dalam tas.Hari ini, tepat dua minggu aku menjadi mahasiswa.
Ada beberapa berkas yang lupa ku bawa, untung Runa selalu ada dalam suka maupun duka hhe...
"Apa lagi yang kira-kira ketinggalan? Mumpung masih disini."
"Hhe, udah kayaknya ini aja."
"Oh iya, bilangin Om kamu. Makasih udah kasih kelonggaran waktu buat hari ini,"
"Udah lah Nid, gak usah dipikirin santai aja kali!" Ucap Runa sambil menenggak habis es teh di tangannya.
"Ya udah aku pulang dulu, kamu masuk kelas sana keburu telat!"
"Iya-iya! Hati-hati pulangnya."
"Siyapp bu bos!"
Aku segera masuk ke dalam kelas, sementara Runa berjalan ke arah parkiran mengambil mobilnya untuk pulang.
Sebulan yang lalu, pihak Universitas memberi kabar kalo pengajuan beasiswaku diterima, akhirnya aku bisa melanjutkan pendidikan.
Banyak hal yang harus ku syukuri, karna Tuhan tidak pernah membiarkanku sendiri.
Kalian tahu, Tuhan memberiku teman sebaik Runa. Dia menyiapkan tempat tinggal, pamannya memberi pekerjaan yang cukup menyenangkan. Bahkan aku diberi jadwal khusus agar bisa kuliah dengan serius.
---------
Jam menunjukkan pukul tiga sore, setelah pulang kuliah aku berencana ke pasar. Kebetulan hari ini aku dikasih libur sama atasan.
Aku berjalan santai menuju parkiran, menghampiri motor matic merah yang berjajar diantara motor-motor lainnya.
Motor matic ini pemberian dari Om Rendra tiga minggu lalu.
............"Nid, kamu udah mau pulang ke kontrakan?" Tanya tante Keiya saat aku dan keluarganya sedang sarapan bersama.
Setelah merayakan anniversarry pernikahan tante Keiya dan om Rendra, aku menginap di rumah mereka. Tidur berdua dengan Yasmine, untung saja anaknya nggak rewel.
"Iya Tan, abis ini aku masuk kerja,"
"Masuk kerja jam berapa Nid?" Kak Frisky menyahuti.
"Jam delapan kak." Ucapku.
"Tante bangunin Rayan dulu ya, biar nanti dia anterin kamu pulang.."
Jantungku kembali hampir copot, setelah kejadian GRku semalam- aku jadi canggung kalo harus ketemu kak Rayan lagi.
"Emmm- gak usah tan, nanti aku naik ojek aja. Kasihan kak Rayan kayaknya kecapekan." Ucapku mencoba menghela niat tante Keiya.
Raut wajahnya berubah,
Duh aku jadi nggak enak kalo gini, tante Keiya pasti kecewa dengan penolakanku.
"Ya udah, kalo gitu om sama tante aja yang anter. Tante juga pengen tau kontrakan kamu dimana, biar kalo kangen tinggal main!"
"Nggak ngrepotin tan?"
"Enggak lah Nid."
Setelah itu aku pulang ke kontrakan, diantar om Rendra dan tante Keiya untuk mengambil seragam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful #Baperinlove
Humor[READY EBOOK😍] Ini cerita ke-3 dari seri Grateful, gak tau kenapa hastag-nya #Baperinlove padahal ceritanya juga belum tentu bikin baper wkwk. Lebih disarankan baca seri ke-1 dan ke-2 dulu ya😊 saling berkaitan ceritanya ! -Arrayan Kalandra Atmaj...