Akhirnya, masa-masa ujian terlewati dan sekarang tinggal menikmati liburan sambil menunggu semester empat dimulai.
Siang itu, aku baru saja pulang dari kampus. Setalah mendapat transferan uang dari kak Rayan, aku langsung membayar beberapa tunggakan di semester tiga.
Rencananya, libur semester ini akan aku pakai untuk kerja lebih giat lagi! Agar bisa mengganti kerugian yang sudah kak Rayan keluarkan.
Aku merasa bersalah juga sama dia, karna kecerobohanku dia harus berurusan dengan pihak manajemennya.
Aku mengendarai motor pelan, memasuki gang kawasan kontrakanku. Ada perasaan tidak nyaman saat aku menyadari mobil hitam di belakangku dari tadi ngikutin terus.
Aku mencoba bodo amat dan dengan santai memarkirkan motorku di teras depan. Tapi di luar dugaanku, mobil itu ikut berhenti dan si pemilik turun seraya mendekat ke arahku.
"Ka-mu?" Suaraku tertahan.
"Haii cantik, kita ketemu lagi!" Ucapnya dengan tawa meledek.
Tangannya menggapai lenganku.
"Lepasin! Mau apa kamu kesini?"
"Jangan takut sayang, gue gak akan bikin lo sengsara! Justru gue kesini mau bikin lo seneng!"
"Lepasin atau aku teriak!" Dia masih tetap menggenggam tanganku bahkan lebih erat.
Aku berusaha lari saat dia mulai merengkuh tubuhku ke dekapannya.
"Dasar orang gila!!" Aku berhasil beranjak dan mengambil ponsel untuk meminta bantuan.
"Kak Ray-"
"Hallo Nid? Ada apa?" Tomy berhasil merebut ponselku.
"Tolong-Jangan!" Ucapku mencoba memohon ke arahnya. Dia membanting ponselku dan membuangnya ke selokan.
"Kalo lo berani minta bantuan ke orang lain, gue pastiin bakal bunuh lo disini!"
"Apa mau kamu hah??" Teriaku frustasi.
"Mau gue?? Tubuh lo." Ucapnya dingin membuatku semakin takut.
Aku kembali meronta meminta dia untuk melepaskan cengkeramannya.
Tapi hasilnya nihil, dia berhasil membawaku ke dalam kontrakan dan mengunci pintunya dengan rapat.
"Jangan jauh-jauh sayang!"
"Pergi kamu dari sini!" Aku melempar semua barang untuk menghindar dari Tomy. Tapi tidak ada satupun yang mampu membuatnya mundur.
"Jangan takut sayang!" Aku jijik mendengar ucapannya.
"Tolong jangan, aku mohon.." Tubuhku menubruk sisi tembok yang ada di belakangku.
Posisiku sudah terpojok, aku tidak bisa berlari kemana-mana lagi. Tomy berhasil merobek hem yang ku pakai.
Dengan sisa-sisa kekuatanku, aku berusaha lari dan menghindar dari tangannya yang mulai mengusap kasar bagian perutku.
Tapi kekuatanku jelas kalah besar dibanding nafsu liarnya.
Perbuatannya semakin tidak terkendali, tangannya semakin jauh kemana-mana.
Aku tidak pasrah! Sama sekali tidak! Aku tetap berusaha lari dari dekapannya tapi tidak berhasil.
"Payudaramu cantik dan sexy sayang.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful #Baperinlove
Humor[READY EBOOK😍] Ini cerita ke-3 dari seri Grateful, gak tau kenapa hastag-nya #Baperinlove padahal ceritanya juga belum tentu bikin baper wkwk. Lebih disarankan baca seri ke-1 dan ke-2 dulu ya😊 saling berkaitan ceritanya ! -Arrayan Kalandra Atmaj...