-8-

2.9K 191 4
                                    

Hampir dua puluh menit gue muter area komplek perumahan yang bi Endang maksud.

Udah tiga kali nanya ke warga juga, tapi pada gak kenal yang sama namanya Runa.

Hampir nyerah dan pengen balik lagi ke rumah, sampe akhirnya gue memutuskan tanya ke salah satu warga yang lagi berdiri di depan sebuah rumah.

"Maaf mbak boleh tanya sebentar?" Sapa gue ramah.

Dia terlonjak saat menoleh ke arah gue.

Ngelihatinnya lama banget ke arah gue, waduh jangan-jangan dia naksir sama gue! Jatuh cinta pada pandangan pertama sama gue. Ck! Gue tau kok kalo gue emang ganteng, sampe tatapannya terpesona gitu.

"Mbak?? Mbak, saya mau tanya boleh?" Gue melambaikan tangan ke depan wajahnya.

"Ehh, ma-af! Kamu itu kak-kak Rayan bukan??" Tanya dia sambil nunjuk ke arah gue.

Lho kok ni orang bisa tau nama gue??

"Iya, Rayan! Kok bisa tau nama gue?" Balik lagi ke 'lo-gue' karna udah kebiasaan, lagian kalo mau pake 'saya-kamu' gue rasa terlalu formal.

"Aku Runa, adek kelas kak Rayan dulu waktu SMA!" Gue mencoba mengingat-ingat.

Ini mah, bukan perkara lupa. Tapi emang gue gak kenal sama sekali. Jadi gimana bisa inget hemm.

Padahal mustahil bakalan inget, adik kelas gue jaman SMA gak cuma dia coy! Wajar kalo gue gak kenal.

Eh tapi tadi dia bilang apa? Runa? Jangan-jangan dia orang yang sejak tadi gue cari.

"Waduh kebetulan banget gue ketemu lo disini, dari tadi gue emang lagi nyariin orang yang namanya Runa. Lo temennya Nidya?"

"Eh, Kanidya ya maksudnya?" Tebak dia.

"Iya, itu maksud gue."

"Iya, dia beberapa minggu ini tinggal di rumahku. Ada perlu apa ya kak?"

"Sekarang dia dimana?" Gue bener-bener gak sabar ketemu dia.

"Ada di dalam" Jawab dia sambil nunjuk ke arah rumah di depan kita berdiri saat ini.

"Ini rumah lo?"

"Iya!" Jawabnya sambil mengangguk.

"Minta tolong dipanggilin ya, gue mau ketemu. Penting banget soalnya."

"Oke-oke!" Dia masuk ke dalam rumah.

Gak lama kemudian dia keluar lagi diikuti sosok manusia yang sedang gue cari-cari.

"Eh kak Rayan, ada apa?? Kangen ya sama Nidya? Pasti kangen kan?"

Ck! Bisa gak sih dia gak kepedean gitu, kebiasaan.

"Cengar cengir lo! Gue gak kangen sama sekali. Mama nyuruh kita pergi kebbutik sekarang, udah ditunggu disana!"

"Apa?? Sekarang? Aduh Nidya gak bisa kak-" Tolak dia.

"Lo mau ngapain? Jangan sok sibuklah! Pasti lo mau keluyuran lagi kan? Masuk mobil sekarang." Dengan paksa gue narik dia ke mobil setelah itu gue kunci pintunya.

"Runa, thanks ya gue cabut dulu!"

Dia cuma melongo melihat ke arah mobil gue  yang semakin menjauh.

"Sebelum sampai di butik, gue ada penawaran bagus buat lo!"

"Apaan kak?" Dia kelihatan penasaran sama apa yang mau gue omongin.

"Gue bakal kasih semua yang lo mau, asalkan-" Jujur gue bingung  ngomongnya gimana.

"Asal apa?"

Grateful #BaperinloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang