Keluarga baik ini benar-benar mengajakku pergi berlibur, aku tidak tahu kenapa harus diajak. Padahal tempat liburannya jauh banget dan pastinya biaya yang Om Rendra keluarkan akan bertambah banyak.
Kita baru saja tiba di bandara lima belas menit yang lalu, setelah check-in aku dan rombongan langsung masuk ke pesawat.
Om Rendra dan tante Keiya duduk di kursi depan, di barisan sebelah samping mereka, kak Frisky dan kak Keindra duduk berdampingan. Yasmine yang masih kecil duduk dipangkuan papanya.
Aku mengambil kursi tepat di belakang Om Rendra dan Tante Keiya.
Aku duduk di samping jendela, kebiasaan kalau naik pesawat pasti memilih dekat jendela agar bisa melihat awan.
"Ma, Rayan beneran gak ikut ya?" Tanya kak Keindra.
Dari tadi pas siap-siap di rumah sampai tiba di bandara, kak Rayan memang tidak kelihatan batang hidungnya.
Semalam aku pikir kak Rayan masuk kamar buat tidur, tapi ternyata cuma ambil jaket dan tas. Setelah itu keluar lagi dengan mobilnya.
Mungkin sampai sekarang dia belum pulang ke rumah.
"Biasa, dia kan lebih mentingin pekerjaan daripada acara keluarga!" Ucap Tante Keiya sembari menghela nafas panjang.
Sepuluh menit lagi pesawat berangkat, aku memandang ke seluruh kursi yang sudah terisi penuh oleh penumpang.
Sedangkan kursi di sampingku masih kosong, kayaknya cuma aku yang duduk sendiri.Aku kembali menoleh ke jendela saat pramugari mulai mengumumkan perihal keberangkatan pesawat.
"Gue kira lo bakal ketinggalan pesawat Ray!" Itu suara kak Frisky.
Aku langsung mendongak dan menatap wajah cuek kak Rayan yang masih sibuk menyimpan barang-barangnya di cabin.
"Kerjaan gue baru selesai setengah jam lalu, dan langsung kesini." Jelasnya membuat tante Keiya ikut menoleh.
Kak Rayan sama sekali tidak terganggu dengan tatapan tajam tante Keiya.
Dengan santainya, kak Rayan langsung duduk di kursi sebelahku.
"Kenapa ngelihatin dari tadi?" Aku terperanjat dan langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Eng-enggak kok! Cuma heran aja, itu kantung mata sampai kaya gitu." Dia hanya mendengus tanpa berniat menanggapi perkataanku.
----------------
Hampir lima belas jam perjalanan dari Jakarta ke Paris, ditambah waktu transit di Singapura yang memakan waktu lumayan lama.
Tapi capeknya perjalanan langsung bisa terbayar saat kita sampai di Paris. Menara Eiffel sebagai maskot kota ini menjadi penawar lelah kami.
Ya Tuhan, baru pertama kali ini aku pergi ke Paris!
Dengan menyewa mobil, kita menuju ke apartemen yang sudah di sewa om Rendra. Tepatnya di kawasan pusat kota, jadi kalaupun mau keliling kota Paris kita bisa jalan kaki aja.
"Ini mas apartemennya?" Tanya tante Keiya saat sampai di depan pintu.
"Iya, ayo masuk!" Ajak Om Rendra sembari membuka pintu.
"Mas, ini gak kebesaran buat kita yang cuma sebentar disini?"
"Enggak Kei, biar leluasa aja. Yasmine juga jadi bebas bermain disini." Ujar om Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful #Baperinlove
Humor[READY EBOOK😍] Ini cerita ke-3 dari seri Grateful, gak tau kenapa hastag-nya #Baperinlove padahal ceritanya juga belum tentu bikin baper wkwk. Lebih disarankan baca seri ke-1 dan ke-2 dulu ya😊 saling berkaitan ceritanya ! -Arrayan Kalandra Atmaj...