-19-

3.3K 213 4
                                    

"Lo tau gak?"

Aku menatap bingung ke arahnya,

"Tau apa kak?"

"Aku mau lanjut kuliah S2 di Inggris"

Bentar, kenapa aku syok banget.
Aku gak salah dengar? Kenapa tiba-tiba rasanya sedih, kaya gak rela dan merasa kehilangan. Padahal aku juga tau kalo sama sekali gak berhak ngerasain hal itu.

Tapi yang lebih mengejutkan lagi, Kak Rayan tumben banget pake kata 'Aku'.

Satu menit kita saling diam larut dalam pemikiran masing-masing.

"Tapi gak dapet ijin dari mama," Ucapnya kemudian.

Duh, aku bisa kembali bernafas normal.. Gak tau kenapa lega banget rasanya.

Tapi sedetik kemudian aku mulai sadar, tambah bingung mau kasih respon gimana. Masa iya nunjukin muka senang di depan kak Rayan.

"Eh lo kenapa bengong sih?" Aku terperanjat.

Tuh kan, baru aja senang udah pake kata 'aku' sekarang balik lagi ke 'lo-gue'.

"Terus gimana kak rencana S2-nya?" Kak Rayan menghela nafas kasar.

"Ya udah, gak jadi berangkat ke Inggris!" Aku mengangguk pelan.

Aslinya pengen loncat-loncat kegirangan

"Buruan ini diberesin, lanjutin tugas lo tuh keburu pagi!"

"Oh iya!" Aku menepuk jidat. Setelah membersihkan ruang makan aku masuk ke kamar kak Rayan.

Tadi dia bilang semua peralatan yang dipakai ada di kamarnya.

"Kak, gak bisa dibawa ke depan aja ya? Kita kerjain di ruang tamu gitu?"

"Gue gak mau repot, ini kabel-kabelnya ribet banget kalo harus mindahin ke depan!"

Aku menatap ke arah kabel-kabel yang ditunjuk kak Rayan.

Emang iya sih, kalo mau mindahin pasti harus nyopotin satu-satu abis itu masang lagi di ruang tamu. Pasti memakan banyak waktu.

Perlahan aku masuk, lalu duduk di samping Kak Rayan. Dia masih sibuk di depan laptopnya, aku bingung harus ngapain.

"Ini udah ada kolomnya, lo tinggal masukin data-data yang dibutuhkan." Jelasnya sembari memindahkan laptop ke pangkuanku.

Aku mengangguk lalu mengetik data-data dari buku.

Aku melirik ke arah kak Rayan yang sibuk dengan ponselnya.

Mau ganggu gak enak, tapi ini laptopnya sedikit error. Kenapa Ms. Word-nya loading lama benget??

"Kak,"

"Hemm!" Dia sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Laptopnya gak jalan.."

"Laptop emang gak punya kaki Nid!" Jawabnya asal sambil terus menatap ke ponselnya.

Iya juga sih, aku salah bilangnya...

"Maksudku, laptopnya error kak." Akhirnya dia menoleh dan mengambil laptop dari pangkuanku.

Gak tau diapain, prosesnya lumayan lama. Lima belas menit belum juga normal.

Aku menatap ke arah jam. Udah hampir setengah satu pagi. Pantesan rasanya ngantuk banget!

Aku menoleh ke arah kak Rayan yang masih ngutak-atik laptopnya.

Kayaknya masih lama, Tinggal tidur bentar gak masalah kali yak.

Kayaknya masih lama, Tinggal tidur bentar gak masalah kali yak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grateful #BaperinloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang