"Beib handphonenya bunyi tuh!" Rayan terperanjat lalu menghampiri handphone miliknya.
Nidya? Tumben telfon.
"Hallo?"
"Hallo!" Ucapnya sekali lagi,
"Kak- tolonhmmmpft.."
"Jangan aku mohon!"
"Nid, Nidya?? Lo gak pa-pa kan?"
Tidak lama kemudian sambungan telfon terputus.
"Shit!!" Ujar Rayan dengan nada cukup keras.
"Beib, kenapa beib??" Laura mengguncang tubuh Rayan.
"Gue pergi dulu," Ucapnya sembari membereskan barang-barang.
"Mau kemana Beib? Tadi ada yang nelfon kan? Siapa??"
"Nidya, kayaknya dia lagi dalam bahaya." Ucap Rayan lalu berjalan cepat keluar ruangan.
"Beib! Tunggu!"
"Kenapa sih Ra, gue buru-buru!"
"Eike, mau ikut. Siapa tau bisa bawa bala bantuan! Yes or no?"
"Terserah lo aja, yang penting kita harus cepet." Laura mengangguk antusias sembari mengikuti langkah Rayan menuju parkiran.
----------
"Beib! Kita mau kemana?"
"Cari Nidya! Berapa kali gue bilang." Seru Rayan sambil terus fokus ke jalanan.
"Iya tau, Laura tau kalo mau cari Nidya. Tapi kira-kira dia dimana sekarang? Gak mungkin kan kita keliling satu kota ini." Rayan menghembuskan nafas kasar.
"Gue yakin dia di kontrakannya. Tadi gue udah coba melacak sinyal handphone dia pas telfon. Kita kesana aja dulu."
"Ditelfon lagi gak bisa ya?" Rayan menggeleng lemah.
"HPnya gak aktif" Laura meneliti raut wajah sahabatnya itu. Jelas banget kalau Rayan benar-benar khawatir.
Ditambah jarak kontrakan Nidya cukup jauh dari tempat mereka berada saat ini. Rayan beberapa kali menyugar rambutnya, Wajahnya tampak frustasi.
Dengan kecepatan berkendara diatas rata-rata, Akhirnya dua puluh lima menit kemudian mobil Rayan sampai di depan kontrakan Nidya.
Mereka berdua turun, tatapan Rayan langsung fokus pada sebuah mobil yang terparkir tepat di depan halaman kontrakan milik Nidya.
"Ra, kaya gak asing sama mobil ini?" Laura mendengus.
"Iya sih beib, tapi punya siapa aku juga gak peduli!" Ucapnya sembari memainkan handphone.
Rayan mendekat ke arah pintu,
Tok tok tok!!
"Nid?" Panggil Rayan.
"Nid? Kamu di dalem?" Sahut Laura.
"Tolonhmfttt, janganhmfft!"
Suara teriakan dari dalam rumah langsung menginterupsi keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful #Baperinlove
Humor[READY EBOOK😍] Ini cerita ke-3 dari seri Grateful, gak tau kenapa hastag-nya #Baperinlove padahal ceritanya juga belum tentu bikin baper wkwk. Lebih disarankan baca seri ke-1 dan ke-2 dulu ya😊 saling berkaitan ceritanya ! -Arrayan Kalandra Atmaj...