-15-

3.5K 216 19
                                    

Aku merasakan tepukan kecil di pipi dan keningku.

Perasaan baru tidur bentar, siapa sih tega banget gangguin.

"Sssttt bangun!" Suaranya kedengeran pelan di samping telingaku.

"Unghh!" Aku mengerjapkan mata.

"Ayo bangun!"

"Kak Rayan?" Ternyata kak Rayan yang bangunin, dan aku baru ingat kalau lagi menginap di rumahnya.

"Kenapa sih kak, ganggu orang tidur aja!" Gerutuku.

"Udah ditunggu kak Kein sama kak Frisky di ruang keluarga tuh, cepetan bangun!"

Heh mau ngapain??

Aku menoleh ke arah jam dinding, baru jam dua belas malam. Pada ngapain nungguin aku?

Aku cuma melongo,

"Lo lupa ya, kita kan mau ngerayain anniversarry papa sama mama." Jelasnya.

"Oh iya, Nidya baru inget!" Aku mulai beranjak dari kasur.

"Mau kemana?"

"Mau cuci muka dulu," Aku berjalan ke arah kamar mandi.

"Udah?" Aku kaget ternyata kak Rayan masih di dalam kamar.

"Aku kira kak Rayan udah keluar."

"Jaga-jaga kalo lo ketiduran di kamar mandi kan bisa langsung gue guyur!" Setelah ngomong gitu dia langsung keluar.

Aku mendengus sambil mengikuti dia di belakang.

Di ruang keluarga, udah ada kak Kein dan kak Frisky yang berdiri sambil gendong Yasmine.

"Kita langsung ke
kamar papa mama aja ya, dirayain disana gitu!" Usul kak Keindra.

"Ya udah aku sih setuju." Jawab kak Frisky.

Kak Rayan cuma mengangguk,

"Nid kamu bawa kue-nya ya, aku bawa nampan ini.." Ucap kak Keindra sambil menyerahkan kue tart yang sudah diberi lilin di atasnya.

Dia mengambil nampan berisi, piring kertas dan ada beberapa kado juga disana.

"Kak Rayan, kado punya kakak kok nggak ditaruh disini?"

Kak Rayan cuma diam sambil mengeluarkan bingkisan dari dalam plastik.

"Ntar lo kasih deh!"

"Lah kok aku?"

"Bilang aja kado dari kita berdua gitu." Jawabnya singkat lalu berjalan lebih dulu ke arah tangga menuju kamar Om Rendra dan Tante Keiya.

"Langsung masuk aja nih?" Tanya kak Rayan.

"Iya langsung masuk aja Ray, biasanya pintu kamar nggak dikunci kok!" Jelas kak Kein.

"Oke!" Kak Rayan membuka pintu pelan, Sambil berjalan cepat ke dalam kamar.

Kita mengikuti dari belakang.

"Shitt!" Teriak Rayan sambil berjalan cepat kembali ke arah pintu.

"Kenapa Ray?" Kita yang belum terlalu masuk ke dalam kamar jadi bingung apa yang terjadi sampai kak Rayan misuh-misuh gitu.

"Bener kan, perasaan gue gak enak!" Celetuknya lagi.

"Apaan sih Ray!" Kak Frisky langsung masuk gitu aja, karna penasaran kak Keindra mengikuti langkah suaminya.

Aku jadi ikutan masuk,

"Pantes aja Rayan sampai gitu, ternyata pemandangannya kek gini!" Ucap kak Kein agak keras.

Membuat dua orang yang tengah asyik berpelukan di atas ranjang merasa terganggu dan sontak menoleh ke arah kita.

Grateful #BaperinloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang