jurang?

4K 295 50
                                    


"Mah ini pacar aku"

Wanita paruh baya yang sedang berduduk manispun menoleh kearah pintu

Kedua matanya berbinar binar setelah menangkap satu sosok wanita yang sedang digandeng oleh putranya

"A-annyoeng haseo rose imnida"ucap gadis yang bernama rose itu sambil membungkukkan badannya

Wanita paruh baya itupun berjalan mendekati rose lalu mengusap Surai panjang milik rose dengan lembut.

"Ahhh cantiknya"gumam wanita itu,dan sedangkan rose hanya tersenyum kikuk,bingung harus menjawab apa

"Eomma biarkan kami Berdua duduk terlebih dulu"ujar Bora lalu menyuruh rose untuk ikut duduk di sofa panjang

"Ah iya maafkan eomma"seru nyonya Kim lalu ikut duduk di sofa,disebelah seorang gadis cantik bertubuh pendek

Setelah mereka bertiga sudah duduk,Bora tak sengaja melirik kewanita yang ada disebelah nyonya Kim

"Nuguya?"tanya Bora setelah kembali menatap ibu tercintanya

"Ahh iya eomma baru ingat,ini putri dari teman eomma...awalnya eomma ingin menjodohkannya denganmu,namun saat tadi kau membawa kekasih cantikmu itu eomma jadi berfikir kembali"jelas nyonya Kim

Wanita yang berada disamping nyonya Kim hanya tersenyum kecut lalu melirik kearah rose dengan lirikan yang sedikit?aneh?

"Sayang perkenalkan namamu"ucap nyonya Kim kepada wanita itu.

Wanita itupun tersenyum manis lalu memperkenalkan dirinya"annyoeng haseo Lee heiran imnida"

"Manis"fikir rose lalu ikut tersenyum kearah heiran

"Lo masih sekolah?"tanya bora asal membuat nyonya Kim menatapnya tajam

"Lima bulan yang lalu baru masuk kuliah"jawab heiran lembut

"Emang usia Lo berapa?"tanya Bora lagi

"Bulan depan 19 tahun"

"Wah gila muda bener,yakin ini gue mah sih Bora pasti suka,orang cantik,manis lagi anaknya"batin rose kagum

"Eomma yakin mau jodohin aku sama ada yang masih bisa dibilang remaja?bahkan dia aja belum nginjak usia 20 tahunan"ucap Bora menatap nyonya Kim lekat

"Lah sih Bora kenapa dah?orang anaknya cantik kok,masa ditolak sih"batin rose sambil menatap Bora tak percaya

Nyonya Kim tersenyum kecil lalu menggenggam tangan Bora dan mengelusnya lembut "sayang....eomma tahu heiran emang masih muda tapikan bulan depan dia udah 19 tahun,emang salah nikah sama yang lebih muda?lagipula kamu sama heiran cuman beda 6 tahun"jelas nyonya Kim.

Bora hanya diam membiarkan ibunya itu terus mengusap tangannya lembut

"Bukan gitu,tapi aku cuman takut heiran bakal hamil diusia yang muda dan berakhir dia GK bisa lanjutin kuliahnya"entah kenapa mendengar ucapan Bora pipi heiran dan rose tiba tiba bersemu merah.

"Dan heiran masih terlalu muda buat aku,lagipula yah aku udah pacaran delapan bulan sama rose yang perbandingan usianya gak terlalu jauh sama aku"ujar Bora lalu menggenggam tangan milik rose

Rose hanya terdiam,berusaha menahan malu dan kesal,apa Bora harus banget megang tangannya kayak gitu?

"Emang usia rose berapa?"tanya nyonya Kim sambil menatap rose dan Bora bergantian.

"24 tahun"jawab rose.

Bora pun bangkit dari duduknya dengan tangan yang masih menggenggam tangan milik rose.

"Pokoknya Bora gak setuju sama perjodohan ini,aku tahu heiran emang anak dari temen eomma dan eomma gak mau buat temen eomma kecewa....tapi--"pandangan Bora beralih ke rose yang juga sedang menatap dirinya

Senyum manis terukir diwajah tampan milik Bora"--aku juga gak bisa ngelepasin orang yang aku sedang tatap sekarang"lanjut Bora membuat pipi rose memerah seketika

"Dan juga--"Bora pun kembali menatap ke nyonya Kim

"Aku gak bisa ngebiarin waktu muda heiran lenyap karena harus nikah sama aku,aku juga gak punya perasaan apa apa sama heiran"

"Tapi sayang,eomma yakin setelah kalian nikah nanti...lama kelamaan kamu juga bakal mulai ada rasa cinta sama heiran"ucap nyonya Kim

Bora hanya tersenyum"tapi maaf eomma--"bora pun kembali melirik kearah rose"--Bora udah jatuh ke jurang yang dalam dan Bora gak tahu caranya buat keluar dari jurang itu,dan walaupun Bora tahu caranya Bora gak bakal lakuin cara itu,karena Bora udah terlanjur nyaman dijurang itu"lanjutnya lalu menarik lembut lengan rose untuk keluar dari ruangan itu.

Nyonya Kim hanya berdiri diam,namun dalam sesaat dirinya kembali tersenyum manis"putraku sudah besar"

_____________________

Mesin mobil pun menyala,dengan tenangnya pria tampan itu mengendarai mobil sportnya

"Menurut gue yah Lo tuh harusnya terima aja, lagipula sih heiran juga cantik kok,manis lagi....GK salah kan kalo Lo terima dulu dan mulai belajar buat suka sama dia?"tanya rose sembari mengeluarkan ponselnya dari tas

Bora hanya tersenyum kecil,pandangannya masih fokus kedepan"tapi dia masih muda,gue gak mau dia nyia nyiain masa muda cuman buat jadi ibu rumah tangga nantinya"

Rose pun menoleh kearah Bora"yah Lo kan bisa tunda pernikahannya sampe dia udah usia 20 tahunan"

"Tapi tetep aja gue GK suka sama dia"

"Tapikan Lo bisa buat belajar suka sama dia?"

"Gue gak bakal bisa"

"Kenapa?"tanya rose penasaran

Bora pun menolehkan kepalanya menatap rose sebentar lalu kembali menatap ke depan"karena gue baru aja jatuh ke dasar jurang"

"Huh?"

"Udah Lo gak bakal ngerti,mendingan Lo kasih alamat rumah Lo"ucap Bora

"Huft...iya di jalan ******* ************ *****"

"Thank's"singkat Bora

"Hmm btw Lo harus tetap bayar gue yah!"seru rose membuat Bora terkekeh"iya bawel banget sih Lo,tapi Lo juga masih jadi pacar pura pura gue"

Rose pun kembali membenarkan posisi duduknya lalu kembali melihat ponselnya"iya"

"Tapi jangan salahin gue kalo Lo jadi punya rasa sama gue"lanjut rose membuat senyum diwajah tampan Bora menghilangkan seketika

"Kita lihat kedepannya"

TBC.
Ello epriwan....aing cuman mau ngasih spoiler kalo untuk episode kedepannya mereka bakal baikkan:)

Udah itu aja.

Sampai ketemu dilain waktu Pai Pai!




BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang