Pagi-pagi sekali yeri sudah berangkat menuju sekolahnya, kali ini ia berangkat di antar ayahnya, itu juga alasan kenapa yeri berangkat pagi.
Di kelasnya belum ada seorang pun yang datang, yeri duduk di kursinya, melipat tangannya lalu menumpukan kepalanya disana.
Merasa bosan yeri berdiri keluar dari kelasnya, berniat untuk sekedar menghirup udara pagi.
Langkah nya berhenti di taman sekolah, lalu duduk di sebuah bangku sambil melihat sekitar.
"ah aku baru tahu duduk disini senyaman ini" gumamnya lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Merasa terlalu lama duduk di sana yeri berdiri, berniat ke kelasnya namun matanya lagi-lagi melihat eunha da jungkook sedang duduk berdua tak jauh dari tempatnya.
Dengan hati-hati yeri melangkahkan kakinya mendekati kedua orang itu, menguping bukan suatu dosa besar bukan.
"kenapa kau masih bertahan eunha?" tanya jungkook.
"karna aku mencintainya" jawab eunha sambil terisak sesekali.
Jungkook mengusap lembut kepala eunha, untuk menghentikan isakan gadis itu.
Hati yeri sakit tentu saja, mana ada orang yang tak sakit hati melihat orang yang di cintainya begitu perhatian pada gadis lain? Tak ada yeri rasa.
"tapi pria itu menyakitimu" kata jungkook lagi.
"nanti kamu akan merasakannya jungkook, kamu tidak bisa melepaskannya walau pun kamu sangat ingin" kata eunha.
"merasakan apa?" tanya jungkook.
"mencintai seseorang dengan sangat dalam" ucap eunha.
"aku mencintaimu kalau kamu lupa" kata jungkook.
'jadi eunha mengetahui bahwa jungkook mencintainya?' pikir yeri.
"cari wanita yang juga bisa membalas perasaan mu kookie"
"aku tidak tau" kata jungkook.
Semakin lama rasanya dada yeri makin sesak, pilihannya untuk menguping pembicaraan mereka rasanya salah.
Yeri malah mendengar pengungkapan cinta jungkook pada eunha, melihat bagaimana pria itu mencintai eunha begitu dalam.
Dan itu menyakitkan.
Yeri cepat-cepat pergi menuju kelasnya, bisa-bisa yeri nekat melabrak eunha jika terus berada di sana.
Yeri duduk di bangkunya dengan cepat menimbulkan suara sedikit ribut, membuat kedua temannya menoleh.
"dari mana saja kamu?" tanya joy.
"taman" jawab yeri singkat.
"kenapa?" tanya wendy.
"hanya melihat sepasang kelinci sedang bermesraan"
"kelinci?" kata joy bingung.
"jungkook eunha" kata wendy.
"sudah lah aku tidak mau membahasnya" kata yeri sewot.
➖➖➖➖➖➖
Mood yeri buruk sejak mendengar pembicaraan eunha dan jungkook, dia tak berniat pergi dari kelasnya, biasanya ia yang paling semangat ke kantin karna pasti jungkook juga berada di sana.
Begitu juga sampai waktu pulang, eunha langsung pamit begitu guru meninggalkan kelas, membuat kedua temannya bingung.
Sampai di rumah yeri langsung masuk ke kamarmya mengunci diri.
"aku rasa aku butuh mandi air dingin, hati dan otak ku panas" katanya berbicara pada diri sendiri.
Setelah mandi yeri membaringkan dirinya di kasur , memejamkan matanya sejenak lalu menbukanya lagi.
Pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi, entah apa yang membuatnya yerus memikirkan itu, padahal sudah dari awal ia tau memang jungkook mencintai eunha.
Atau mungkin itu pertama kalinya yeri mendengar pernyataan cinta jungkook yang tanpa ragu pada eunha.
"ah aku iri" gumamnya.
Lalu yeri memutuskan untuk tidur.
"aku selalu berdoa agar aku mempunyai waktu bersama-sama dengan jungkook"
Halooo semuanya, chapt 3 nih gimana??
Aku butuh vote dan komen kalian guys tunggu terus kelanjutannya yaaa....
See ukimsquads
#kimsquadswritingchallenge2 #kwc2
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [SELESAI]
FanfictionBagi seorang kim yerim pembalasan cinta dari jungkook saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia. Tapi bagi jeon jungkook hal yang membuatnya bahagia adalah melihat jung eunha tersenyum. "kamu bukan sekedar angan, kamu juga bukan sekedar h...