"apa kamu menunggu lama?" tanya yeri dengan senyum manisnya.
"kamu tau aku menunggu lama masih saja bertanya? Ck" jawab jungkook.
Yeri hanya memutar bola matanya lalu duduk di hadapan jungkook.
"ah akhirnya aku merasakan kencan dengan mu" kata yeri.
"ck kencan apanya"
"makan bersama sepasang kekasih kau pikir apa namanya"
"hanya pura-pura"
"ya dan nantinya akan menjadi kenyataan"
"terserah mau bermimpi apa"
"cepat pesan" kata jungkook.
"haish" kesal yeri lalu berdiri memesan makanan.
Selesai makan malam jungkook dan yeri berjalan-jalan sekitar tempat makan itu, ah tidak lebih tepatnya yeri yang merengek bak bayi pada jungkook.
"kamu membuat ku malu" kata jungkook.
"maka dari itu turuti kemauanku dari pada aku membuat malu" kata yeri enteng.
"mau mu" jungkook menoyor pelan kepala yeri.
"yak!"
Lelah berjalan mereka memutuskan duduk sejenak, menikmati udara malam.
"huaaa, langitnya indah, iya kan jungkook?" tanya yeri tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.
"hm" jungkook hanya menggumam sebagai jawaban.
Beberapa detik mereka terdiam.
"aku kira kamu akan bilang, tidak lebih indah dari kim yerim"
"jangan banyak bermimpi" ketus jungkook, lalu yeri tertawa.
Jungkook menolehkan wajahnya memandang yeri yang sedang tertawa lepas, entah apa yang lucu namun jungkook baru menyadari, yeri manis saat tertawa.
Tanpa di sadari jungkook tersenyum melihat itu, setelah itu mereka masih tenang menikmati indahnya langit malam hari ini.
Setelah makan malam mereka mempir ke sebuah taman, yeri memaksa jungkook tentu saja, jika tidak di paksa mana mau pria itu berlama-lama dengan yeri.
Banyak pasangan kekasih disana, sedang bergandengan, menyandarkan kepalanya di bahu pasangan mereka, berpelukan, bahkan ada yang berciuman, pipi yeri sampai merona melihatnya.
"jangan menghayal" kata jungkook.
Ekspresi yeri seketika berubah, bagai siang yang cerah berubah menjadi malam yang gelap dan melabu, bibirnya tak lupa ia majukan.
"merusak moment" kata yeri.
"moment apa yang telah ku rusak?" tanya jungkook.
"jangan berhayal melakukan semua yang kamu lihat dengan ku" kata jungkook lagi.
Pasti saja, perkataan jungkook tak pernah ada yang manis bila di tujukan pada yeri, hatinya sempat merasa sesak, namun cintanya pada pria tampan itu dijadikan sebagai obat.
"jungkook aku mau ice cream" kata yeri setengah merengek.
"kamu sudah makan yeri, lagian sudah malam nanti flu" kata jungkook.
Seketika wajah yeri kembali cerah, malah lebih berseri.
"jungkook? Kamu menghawatirkan aku ya?" tanya yeri senang.
"tidak" jawab jungkook acuh.
"kamu bohong, jelas-jelas tadi kamu menghawatirkan ku" kata yeri.
"mimpi saja, aku hanya tidak mau membelikan mu ice cream" kata jungkook tak kunjung menatap gadis mungil di sampingnya.
"jeon jungkook ternyata pelit" kata yeri.
Jungkook melebarkan bola matanya, tak percaya apa yang baru saja yeri katakan.
"apa kamu bilang? Lalu siapa yang membayarkan mu makan tadi?" kata jungkook.
"jeon jungkook ternyata perhitungan" kata yeri.
Jungkook tak menanggapi yeri lagi, ia tau semakin ia meladeninya tak akan selesai gadis itu berbicara.
Kini keduanya sedang berada di sebuah jembatan kecil menatap kembang api yang menghiasi langit gelap.
"jungkook" panggil yeri.
"hm"
"terimakasih sudah mewujudkan salah satu mimpi ku, berkencan dengan mu" kata yeri matanya masih terfokus takjub melihat indahnya kembang api.
Jungkook terdiam, menatap wajah yeri dari samping, jungkook menyadari jika dilihat lebih dekat ternyata yeri secantik dan semanis ini.
"jungkook lihat, itu indah" kata yeri menunjuk ke atas.
Jungkook sama sekali tak mengalihkan pandangannya
"hm indah" katanya terus menatap yeri yang tersenyum manis.
"bersamamu sudah menjadi mimpiku sejak waktu lalu, walau hanya dalam sebuah ke palsuan"
Seabad tidak apdet iyaaaa maap, masi ada kah yg mau membaca?? Vomment nya teman2 ku yang budimann, kalean luar biasa hehe.
kimsquads #KWC2 #kimswrittingchallenge2
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [SELESAI]
FanfictionBagi seorang kim yerim pembalasan cinta dari jungkook saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia. Tapi bagi jeon jungkook hal yang membuatnya bahagia adalah melihat jung eunha tersenyum. "kamu bukan sekedar angan, kamu juga bukan sekedar h...