Jungkook dan eunha sudah duduk di bangku taman, pagi tadi eunha mendatangi kelas jungkook dan meminta jungkook untuk beebicara berdua bersamanya.
"kook maaf, tadi malam aku tidak bisa datang," kata eunha dengan nada penyesalannya.
"iya tidak apa-apa malam itu juga aku hanya ingin mengajak mu makan biasa." tentu saja jungkook memilih berbohong.
"bagaimana guanlin?" tanya jungkook.
Eunha mengangkat kepalanya menatap jungkook kaget.
"kemarin kamu kasih tahu yeri?" tanya jungkook.
"ah iya, maaf kook."
"tidak apa eun, aku senang kalau kamu senang, dia sudah menjelaskan masalah kalian waktu itu?"
Eunha mengangguk "sudah, kemarin aku hanya salah paham."
"jadi? Kalian?"
"balikan," kata eunha.
Entah lah mendengar eunha berbalikan dengan guanlin rasanya biasa saja, jungkook senang asal guanlin tidak membuat eunha menangis.
"kamu dan yeri?" tanya eunha.
"kami? Tidak ada apa-apa, terimakasih sudah membuat yeri semalam datang menemuiku eun," ucap jungkook menatap eunha membuat eunha tersenyum.
"aku tahu kamu sudah menyukai yeri, kamu hanya terus-terusan menyangkal kook," ucap eunha.
"apa terlihat jelas?"
"jelas sebenarnya, hanya mungkin kamu belum terbuka dengan diri kamu sendiri makanya kamu tidak menyadari itu," jawab eunha.
"tapi sepertinya dia sudah ada laki-laki lain," kata jungkook.
"tahu dari mana?"
"semalam dia datang bersama seorang pria."
"mungkin itu teman atau saudaranya, coba kamu tanya yeri langsung kook."
Jungkook terdiam tak menanggapi lagi ucapan eunha.
"yasudah, sebentar lagi bel masuk bunyi, ayo ke kelas!" ajak eunha.
"ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [SELESAI]
FanfictionBagi seorang kim yerim pembalasan cinta dari jungkook saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia. Tapi bagi jeon jungkook hal yang membuatnya bahagia adalah melihat jung eunha tersenyum. "kamu bukan sekedar angan, kamu juga bukan sekedar h...