Tiga puluh-The End

1.8K 127 2
                                    

Jungkook, jimin dan taehyung sedang duduj santai di kantin sambil menikmati sepiring nasi goreng di hadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook, jimin dan taehyung sedang duduj santai di kantin sambil menikmati sepiring nasi goreng di hadapan mereka. Akhir-akhir ini sekolah mereka sering memberikan jam kosong, mungkin karena kelas XII sebentar lagi akan mengadakan ujian akhir.

"kisah cinta menyedihkan mu ada kemajuan kook?" tanya jimin setelah meneguk minumannya hingga tandas.

Jungkook memutar bola matanya "sudah tak menyedihkan bahkan melaju pesat," ucap jungkook bangga.

"kalian sudah pacaran?" tanya taehyung.

"belum."

"kemajuan apanya kamu masih bukan siapa-siapanya," ejek jimin.

"lihat saja sebentar lagi dia jadi pacar ku."

"coba saja."

Mereka menyelesaikan makan mereka, beranjak setelah membayar kanannya dan kembali ke kelas.

"tahu gosip kak deka?" sayup-sayup jungkook mendengar percakapan beberapa siswi beekumpul di pinggir koridor.

Jungkook menghentikan langkahnya berpura-pura menatap lapangan jauh di depannya, entah kenapa melihat hubungan yeri dan deka membuatnya ikutan penasaran dengan kakak kelasnya itu.

"kenapa memangnya?" tanya siswi satunya.

"aku dengar tadi kak deka mau menembak seseorang di lapangan," jawab sisiwi itu.

"wah, aku tak menyangka kak deka seberani itu, kira-kira siapa perempuan itu?" tanya siswi yang lain.

"aku gak tahu, aku dengar itu saat lewat setelah dari ruang guru."

"atau mungkin yeri? Aku lihat beberapa kali mereka pulang bersama."

Jungkook menajamkan lagi pendengarannya, nama yeri sudah di seret-seret, hatinya kesal.

"kook ayo jalan," ucap jimin.

"diam." ujar jungkook tegas.

"iya aku juga pernah melihat mereka jalan di taman kota."

Setelahnya jungkook berjalan cepat meninggalkan jimin dan taehyung yang kebingungan. Jungkook harus segera mencari yeri, ia tak akan membiarkan gadis itu dimiliki orang lain.

Jungkook semakin mempercepat langkahnya saat melihat yeri dan dua temannya berjalan di koridor mengarah ke lapangan.

"jungkook," sapa yeri.

"emm... Kalian berdua kelapangan duluan saja," ucap yeri pada kedua temannya.

"jangan lama-lama," ucap wendy.

"iya."

Begitu wendy dan joy pergi yeri menatap jungkook dengan wajah bingungnya, menerka apa yang akan pria ini katakan.

"kenapa?" tanya yeri saat jungkook tak juga mengajakan apapun.

"jangan ke lapangan, aku mohon." jungkook menggenggam pergelangan tangan yeri.

HOPE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang