dua puluh tiga-waiting

1.2K 129 5
                                    

Yeri sedang asik berbincang bersama joy dan wendy di jam pelajaran kedua, guru mata pelajaran sedang berhalangan hadir, tentu saja di sambut dengan suka cita oleh seluruh penghuni kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri sedang asik berbincang bersama joy dan wendy di jam pelajaran kedua, guru mata pelajaran sedang berhalangan hadir, tentu saja di sambut dengan suka cita oleh seluruh penghuni kelas.

"dari pagi wajah mu kusut terus joy," kata wendy.

"ck, tidak tahu mood ku sangat buruk hari ini, tadi pagi aku hampir telat, di gerbang depan sungjae sudah mengganguku, terus aku beluk sempat sarapan." joy menundukan kepalanya.

"pantas mood mu buruk ternyata kamu lapar." yeri terkekeh pelan lalu mengeluarkan kotak makan dari bawah mejanya.

Yeri membuka kotak makan itu, tiga potong sandwich lalu menaruhnya di tengah-tengah mereka.

"makan, biar gak kesal lagi," kata yeri.

Seketika kotak makan itu kosong habis di lahap mereka bertiga.

"kemarin jungkook kerumah ku," ucap yeri tiba-tiba.

"mau apa lagi lelaki brengsek itu kerumah kamu," kata joy emosi.

"tadi malam dia bawa satu kotak kue."

"setelah itu?" tanya wendy.

"hanya ngobrol sebentar, dia datang larut malam."

"ck, udah brengsek tidak tahu waktu pula."

"tidak usah berhubungan dengan jungkook lagi yer, kamu harus sayang diri kamu sendiri," ucap wendy.

Yeri tahu maksud teman-temannya, bertemu jungkook hanya membuat hatinya semakin sakit, lelaki itu tidak mengatakan mengenai perasaannya tidak bisa membuat hati yeri sembuh sepenuhnya.

Harusnya yeri tidak tergoda rayuan jungkook, kata-kata itu menipunya. Jungkook tidak akan pernah jadi miliknya.

Jungkook duduk di kursi panjang taman belakang sekolah, kelasnya sedang bebas dari kegiatan belajar mengajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook duduk di kursi panjang taman belakang sekolah, kelasnya sedang bebas dari kegiatan belajar mengajar. Mendengarkan musik dari ponsel lewat earphone rasanya lebih baik untuk sekarang dari pada mendengar ocehan berisik anak satu kelas.

Jungkook mendongakan kepalanya menatap pohon rindang di atasnya, pikirannya melayang jauh bertanya pada dirinya sendiri, apa yang salah dari dirinya.

HOPE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang