Tujuh belas-Akhir Kita

1K 140 13
                                    

Yeri sudah terbangun sejak pukul 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yeri sudah terbangun sejak pukul 4.30 tadi, alarm yang ia atur hari ini terdengar dengan dering berbeda dari biasanya.

Hari ini hari terakhirnya menjadi pacar jungkook, yeri sudah banyak berfikir sedari tadi ia sudah membuat keputusan untuk melepas jungkook.

"tapi eunha masih berpacaran dengan guanlin, berarti jungkook masih tetap milik ku." yeri berkata dengan riang.

Setidak nya masih ada kalimat penyemangat untuk ia mendapatkan jungkook, walau mungkin tidak bisa.

Yeri menyelesaikan mandinya dengan cepat, jungkook bilang akan menjemputnya hari ini, jantung yeri berdetak tidak normal sedari tadi.

Jarinya sibuk memilin ujung rok nya, duduk di kursi teras menunggu kedatangan jungkook.

Deru motor jungkook terdengar, yeri segera bangkit menghampiri jungkook.

"pagi," sapa yeri.

"pagi, apa aku harus turun?"

"tidak, aku sudah pamit sama mama tadi."

"oke, naik"

Yeri menaiki motor jungkook setelah memakai helm tentu saja, motor itu mulai berjalan berbaur dengan kendaraan lainnya.

Motor jungkook sudah sampai halaman parkir sekolah, yeri turun lalu menyerahkan helm pada jungkook. Yeri menggit bibirnya gusar.

"jungkook."

"yeri, eunha putus." jungkook menyela perkataan yeri.

Yeri terkejut, dadanya bagai di hantam sesuatu, iya dihantam kenyataan. Kenapa bisa tepat seperti ini? Kalau begini yeri sudah tak memiliki kesempatan.

"bagus kalau begitu."

Kalimat penyemangatnya tadi pagi hilang tertelan kenyataan, ia sudah di berikan kesempatan selama 2minggu ini, tetapi tidak menghasilkan apapun, tentu awalnya yeri berkhayal seperti dalam dongeng. Jungkook yang berubah mencintainya di hari terakhir mereka bersama.

Namun nyatanya kemarin pun jungkook rela meninggalkan rumahnya dengan terburu-buru demi eunha, yeri ingin menjadi egois ingin menahan jungkook agar tidak pergi kemarin, tapi ia lebih tidak ingin mendengar penolakan jungkook nanti.

"jungkook, hari ini tepat 2minggu sejak hari itu." yeri memainkan jarinya mengurangi gugup.

Entah lah, 2minggu saja bisa merubah yeri menjadi gadis payah, setidaknya menurut dirinya sendiri.

"oh ya? Aku tidak ingat."

"boleh kah malam ini kita pergi jalan?" jungkook mengernyit.

Yeri gelagapan melihat ekspresi jungkook.

"untul terakhir kalinya, aku rasa karena kita memulai dengan aku yang memaksa mu maka aku ingin perpisahan kita lebih baik," kata yeri cepat.

"oke, tapi aku tidak bisa menjemput mu yer, eunha minta di temani membeli novel, tapi aku pastikan datang."

HOPE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang