Dua puluh Enam-panas

1.3K 125 3
                                    

Jungkook hanya menundukan kepalanya sedari 15 menit yang lalu, menatap kosong lantai di bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook hanya menundukan kepalanya sedari 15 menit yang lalu, menatap kosong lantai di bawahnya.

Jimin dan taehyung yang saat ini duduk di sampingnya juga hanya diam menatap teman mereka yang sangat menyedihkan.

"aku akui kamu si pengecut yang sangat pengecut kook," ucap jimin pada akhirnya.

"aku kasih nilai kecburuan mu kali ini -100 kook sangat-sangat buruk," ucal taehyung.

"aku heran kenapa saat kamu melihat eunha dan guanlin kamu bisa dengan mudah mengendalikan emosi kamu, bahkan kamu berpura-pura kuat seperti tokoh menyedihkan dalam drama," kata taehyung lalu merebahkan tubuhnya di ranjang milik jungkook.

"yeri membuat ku segila itu, rasanya beda," jawab jungkook.

"sudah menyadari perasaan mu hm?" tanya jimin yang tak mendapat respon dari jungkook.

"lalu aku harus bagaimana?" tanya jungkool frustasi.

"minta maaf bodoh, aku ingin merobek mulut mu saat ini juga," ucap jimin.

"meminta maaf dan mempersiapkan diri, walau dia sudah memaafkan mu nanti belum tentu dia masih mau kamu menjadi bagian hidupnya kook," ucap taehyung.

Kepala jungkook makin pening mendengar penuturan taehyung, ia baru saja menyadari perasaannya, baru akan memulai mendekati gadis itu. Bahkan harus berakhir sebelum ia memulai.

"sudah lah kita pulang, kamu butuh merenungkan kebodohan kamu lebih lama kook," kata jimin lalu bangkit dari posisinya diikuti taehyung.

"jangan bunuh diri," ucap jimin bercanda.

"ck, sana pergi,"

Jungkook merebahkan tubuhnya di atas ranjang, melambungkan fikirannya jauh melayang, kepalanya terasa pening hanya memikirkan yeri.

Mood yeri tak kunjung baik sampai malam ini matanya sudah sangat sembab seperti di gigit serangga, yeri mengusap pipinya kasar melampiaskan rasa marahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mood yeri tak kunjung baik sampai malam ini matanya sudah sangat sembab seperti di gigit serangga, yeri mengusap pipinya kasar melampiaskan rasa marahnya.

Suara ketukan pintu terdengar, yeri kaget takut orang lain melihat keadaannya saat ini.

"siapa?"

"kakak," sahut suho dari luar.

"masuk, tidak di kunci," ucap yeri.

Detik selanjutnya dari balik pintu suho datang, masuk ke dalam kamar yeri tak lupa menutup kembali pintu kamar.

"kata tante kamu gak keluar sedari pulang sekolah, kenapa?" tanya suho.

Yeri melengkan kepalanya sebagai jawaban.

"siapa yang buat kamu menangis?" suho mengusap kepala yeri sayang.

"hanya masalah kecil," jawab yeri.

Suho tentu saja tahu itu hanya sebuah kebohongan, tapi ia tak akan memaksa yeri menjawab ia tahu gadis itu pasti bisa menyelesaikannya sendiri.

"cuci muka sana, siap-siap kita cari angin biar gak sedih," titah suho.

"hanya cari angin?" tanya yeri sambil mengerutkan bibirnya membuat suho tersenyum.

"iya kakak traktir."

"oke, 10 menit lagi aku keluar."

Sepuluh menit kemudian yeri keluar kamarnya menghampiri suho yang tengah sibuk dengan game nya.

"ayo!" ajak yeri.

Mereka berjalan beriringan, tak berniat pergi ke tempat jauh atau ke pusat perbelanjaan. Hanya duduk di bangku taman komplek ditemani beberapa makanan yang dijual di depan komplek, atau mungkin mereka mampir ke tenda nasi goreng.

Kini jungkook tampak terlihat leboh segar setelah membersihkan diri, lalu turun ke arah meja makan cacing di perutnya ikut pening gara-gara memikirkan masalahnua dengan yeri.

"kook, tadi ibu telepon katanya nomor kamu gak bisa di hubungi," ucap ART nya saat jungkook duduk di kursi meja makan.

"oh, mungkin mati aku lupa me-charge bi," ujar jungkook.

"ibu bilang minggu depan beliau pulang."

"oh, iya nanti aku telepon lagi, terima kasih bi."

"iya."

Setelah selesai makan jungkook kembali naik ke kamarnya mengambil ponsel di saku jaketnya. Ternyata benar-benar kehabisan daya.

Jungkook me-charge ponselnya lalu menyalakannya, membuka aplikasi chating terdapat 2 panggilan tak terjawab dari mamanya juga 3 pesan masuk yang memberitahu kepulangannya.

Setelah membalas pesan mamanya jungkook lanjut membuka room chat nya bersama jimin dan taehyung. Jimin mengirim foto entah apa.

Begiti jungkook membuka foto itu emosinya naik, tak suka dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Jungkook sad boy
Jimin, taehyung, anda.

Jimin

Jungkook pasti ketar-ketir melihat ini haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook pasti ketar-ketir melihat ini haha.

Taehyung
Poor jungkook haha
Jangan menangis kook

Sialan! siapa itu?
Tidak di tag acc nya?

Jimin
Lihat saja sendiri
Oh aku lupa acc mu belum di unblock ya.

Taehyung
Haha jimin sialan

Brengsek jimin

Jimin
Jeon jungkook cupu

Taehyung
^2

Jungkook mematikan ponselnya lalu melempar benda itu sembarang, jimin sialan lebih sialan lagi lelaki yang berani-beraninya menyentuh tangan yeri.

Memang kamu siapanya kook?

Persetan, jungkook tak perduli yeri sudah merampas hatinya, dan akan ia merampas kembali hati gadis itu tak akan ia lepaskan.




A/N

Sengaja publish cepet-cepet biar cepet selesai sekarang2 aku lagi males2 nya makanya gamau ada hutang semoga kalian tetep suka sampai ceritanya selesai ya.

Sampai ketemu dibagian cerita selanjutnya.

HOPE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang