Yeri berjalan di tengah koridor yang sepi, ditangannya ada setumpuk buku yang ia ambil dari perpustakaan. Seharusnya yang mengambil buku ini ketua kelas tapi dengan tidak beruntungnya yeri yang sehabis dari toilet bertemu dengan bu irene dan memintanya mengambil setumpuk buku ini.
Yeri menggerutu dalam hati, tangannya pegal sekali membawa buku dalam jumlah banyak dengan ketebalan 3cm, pandangannya juga terhalang mengharuskan yeri berhati-hati dalam melangkah.
Di ujung koridor jungkook tengah berjalan bersama kedua temannya sambil melempar candaan, tawa jungkook terhenti begitu melihat gadis dengan kepala terhalang setumpuk buku, dari perawakannya jungkook sudah tahu jelas siapa gadis itu.
"aku duluan," pamit jungkook berjalan lebih cepat.
"mau aku bantu?" tanya jungkook begitu sampai di samping yeri.
Yeri terdiam sejenak memerhatikan jungkook di sampingnya.
"tidak usah, aku duluan," ucap yeri dengan terburu-buru lalu berjalan dengan cepat walau kesulitan melihat jalan di depannya.
Jungkook memandang punggung yeri yang menjauh, tidak mencoba menghentikan atau mengejar yeri, ia pikir waktunya kurang tepat.
Jimin dan taehyung menghampiri jungkook, lalu keduanya menepuk bahu jungkook.
"sabar kook, itu kan salah mu," ucap taehyung lalu mereka berjalan beriringan ke kelas.
Sudah beberapa hari semenjak jungkook bertemu dengan yeri di koridor hari itu, jungkook belum ada kesempatan bertemu dan berbicara lagi dengan yeri.
Setiap berpapasan dengan jungkook yeri selalu memilih memutar arah agar tidak bertemu jungkook.
Jungkook semakin stress, moodnya buruk sekali, apalagi beberapa kali jungkook melihat yeri semakin dekat dengan deka, belum lagi masalah pria dan story yang yeri sempat post masih menjadi pertanyaan untuk jungkook.
Jimin dan taehyung juga ikut stress pasalnya jungkook jadi mudah marah benar-benar seperti balita.
"cepat minta maaf kook, aku kesal lama-lama melihat mu," ujar jimin.
"dia tidak mau bertemu dengan ku," jawab jungkook.
"jelas saja, siapa yang tidak sakit hati mendengar perkataan mu, lagipula kamu gak berusaha lebih keras meminta maaf," ucap taehyung.
"aku pergi," pamit jungkook pergi keluar kelas.
Jungkook berjalan cepat menuju kelas yeri, ia harus segera meminta maaf cukup sudah hari-harinya sepi tanpa keberadaan gadis itu di sekelilingnya.
Jungkook melihat yeri tengah berkumpul dengan wendy dan joy di delan kelas mereka, tawa renyah terdengar oleh pendengaran jungkook. Ah ia rindu sekali suara itu.
"yeri," panggil jungkook membuat yeri menoleh.
"boleh aku berbicara?"
"maaf tap-"
"sebentar saja," potong jungkook.
"baiklah."
"tapi tidak disini." tanpa mendengar jawab yeri lagi jungkook menarik lergelangan tangan yeri membawanya ke pinggir lapangan.
Suasana disana cukup sepi, pas untuk mereka berbicara.
"maaf," ucap jungkook.
"maaf untuk kata-kata ku kemarin, aku sangat keterlaluan aku menyesal," sesal jungkook sungguh-sungguh.
Yeri menatap manik jungkook, melihat ketulusan dari pancaran netra lelaki itu.
"aku bukan wanita murahan," ucap yeri bergetar.
Matanya memerah, air matanya perlahan luruh. Masih jelas teringan di kepalanya perkataan menyakitkan yang jungkook lontarkan.
"iya aku minta maaf, aku salah yer," ucap jungkook. Hatinya ikut ngilu melihat yeri menangis.
Tangan jungkool perlahan terulur, menyeka air mata yeri menggunakan ibu jarinya.
"aku gak menggoda lelaki manapun," ujar yeri.
Jungkook mengangguk "iya, aku tahu. Maaf."
Jungkook menarik tubuh yeri kedalam dekapannya membiarkan gadis itu menangis disana, menjadikan dadanya sebagai sandaran.
Yeri perlahan mendoromg dada jungkook setelah isakannya mereda.
"maafkan aku yer, hm?"
"iya," jawab yeri masih diselingi isakan pelan.
"jangan nangis," pinta jungkook dengan nada memohon.
Jungkook masuk ke kelas dengan wajah sumringahnya.
"wih, habih dapat lotre nih," sindir jimin.
"bahkan lebih dari lotre," balas jungkook.
"ck, ternyata jungkook yang sedang jatuh cinta terlihat lebih mengerikan dan menjijikan," ucap taehyung yang melihat jungkook tak kunjungenghentikan senyuman bodohnya.
"iri bilang," ucap jungkook sewot.
Taehyung tak menjawab hanya memutar bola matanya jengah.
Disisi lain yeri diapit kedua temannya dengan mata yang masih terlihat sembab.
"si brengsek itu melakukan apa lagi yer?" tanya joy marah.
"enggak." yeri menggelengkan kepalanya.
"terus kenapa bisa matamu jadi sembab begini?" kini giliran wendy yang bertanya.
"dia hanya minta maaf." jelas yeri.
"dan kamu memaafkannya?" tanya joy, dibalas anggukan yeri.
"ck, harusnya biarkan saja dia menderita lebih lama, dia harus tahu bagaimana sakit hatinya kamu karenanya," cerocos joy kesal.
"aku setuju sama kamu yer, menurutku kalau kamu tidak memaafkannya itu mungkin hanga akan terus melukai diri kamu sendiri," ujar wendy.
"iya aku juga berfikir begitu, amarah hanya buat kita lelah," ucap yeri menyetujui perkataan wendy.
"yasudah memang kamu sudah di butakan cinta jungkook," ujar joy.
A/N
Nah jungkooknya udh minta maaf dan langsung di maafin sama yeri, emang baik bgt si yeri gatau memang sudah bucin dari sananya itu anak.
Ditunggu komen2 sama vote kalian teman-teman.Sampai ketenu dibagian cerita selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [SELESAI]
FanfictionBagi seorang kim yerim pembalasan cinta dari jungkook saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia. Tapi bagi jeon jungkook hal yang membuatnya bahagia adalah melihat jung eunha tersenyum. "kamu bukan sekedar angan, kamu juga bukan sekedar h...