Mood jungkook menaik drastis setelah permintaan maafnya diterima oleh yeri, setiap jam istirahat jungkook tak absen datang ke kelas yeri. Mengajak gadis itu makan siang bersma membuat jimin dan taehyung kerap mengejeknya.
"hanya permintaan maaf mu yang diterima kook, bukan hatimu," ucap jimin saat jungkook dengan cepat memasukan bukunya kedalam tas lalu setelahnya keluar kelas menuju kelas yeri.
"ck, anak itu bahkan lebih rajin dari supir keluarga ku," gerutu joy saat memasuki kelas.
"kenapa?" tanya yeri heran.
"jungkook sudah ada di depan, seperti satpam,"ucap joy.
"haha, yasudah aku keluar dulu."
Yeri keluar kelasnya, dilihat jungkook sedang menunggu di samping pintu kelasnya.
"kook," panggil yeri membuat jungkook mengangkat pandangannya.
"yeri, emm aku mau mengajak mu makan siang bersma," ucap jungkook.
"bukannya kemarin sudah?"
"ah... Itu, tidak mau lagi ya?" tanya jungkook.
"bukannya tidak mau, tapi hari ini aku, wendy, dan joy membawa bekal dari rumah."
Jungkook meringis, menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"ah, kalau pulang sekolah pulang bersama ku?"
"maaf, pulang nanti aku ada latihan paduan suara."
"oh begitu, emm... Kalau begitu aku duluan," pamit jungkook.
"iya kook."
Jungkook kembali ke kelasnya dengan langkah gontai, mood nya berkurang 80%, jungkook duduk di kursinya dengan lesu membuat jimin dan taehyung keheranan.
"dari wajahmu aku melihat penolakan kook," ucap jimin membuat taehyung tergelak.
"ck diam."
"kenapa lagi?" tanya taehyung.
"yeri ada latihan paduan suara, bersama kakak kelas sialan itu pasti."
"bukan sialan kook, kesayangan," goda jimin membuat taehyung tergelak keras karena melihat wajah marah jungkook.
"kalian teman sialan!" marah jungkook.
Yeri berjalan menuju ruangan paduan suara, hari ini jadwal mereka berkumpul. Hanya latihan biasa saja tak ada acara penting yang akan mereka ikuti.
Pikirannya tak berhenti memikirkan sikap jungkook akhir-akhir ini, bukan ia tak menyadari perubahan itu, jungkook mendekatinya bahkan mungkin seperti mengejarnya. Bukan yeri terlalu percaya diri tapi ia lihat dari keadaan yang ada.
Mengajak makan siang bersama, mengajak pulang bersama, chating yang bahkan jungkook sendiri yang memulai percakapan diantara mereka.
Senang dengan perubahan ini, tapi yeri tak mau terlalu yakin, tak mau terlalu dibutakan oleh rasa senangnya. Mungkin jungkook bersikap begitu karena rasa bersalahnya kemarin. Siapa yang tahu kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [SELESAI]
FanfictionBagi seorang kim yerim pembalasan cinta dari jungkook saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia. Tapi bagi jeon jungkook hal yang membuatnya bahagia adalah melihat jung eunha tersenyum. "kamu bukan sekedar angan, kamu juga bukan sekedar h...