[BAGIAN 36] Vernon minta maaf

730 78 0
                                    

》mengucapkan kata 'maaf' memang mudah, Tapi jika untuk memaafkan? Tidak semudah itu《

Happy Reading💚

HARI ini Nara sedang berada di sebuah mall yang tak jauh dari rumahnya, Bundanya sudah berangkat kerja, jadi jika diam di rumah ia merasa bosan, oleh sebab itu ia memilih untuk jalan-jalan ke sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI ini Nara sedang berada di sebuah mall yang tak jauh dari rumahnya, Bundanya sudah berangkat kerja, jadi jika diam di rumah ia merasa bosan, oleh sebab itu ia memilih untuk jalan-jalan ke sini.

"Huuffttt, kemana lagi ya, bingung juga kalo jalan-jalan sendiri," gumam Nara di tengah-tengah keramaian.

"Ekhem," tiba-tiba ada suara deheman dari arah belakang tubuh Nara, Nara pun membalikan tubuhnya dan menemukan lelaki yang tak asing baginya, tapi ia tidak tahu namanya.

"Lo?" tanya Nara sembari berusaha mengingat-ingat dimana ia pernah bertemu dengan pria yang kini berada di hadapannya.

"Hai," sapanya tersenyum ramah.

Dan ya! Nara ingat, Nara ingat siapa pria di hadapannya ini, dia adalah pria yang pernah menculiknya waktu acara Ulang Tahun Sekolah kemarin.

Keringat dingin seketika menyerang Nara, ia sangat takut, ia masih trauma dengan kejadian itu, Nara bingung harus berbuat apa sekarang.

"Gu... gue, gue...  harus... pergi, sorry," Nara berniat pergi tapi pria itu mengucapkan sesuatu yang membuat pergerakan Nara terhenti.

"Tunggu," ucapnya, Nara pun membalikan tubuhnya perlahan agar menghadap ke arah pria tersebut.

"Emm anu, gue... gue... gue harus per--

"Please, gue mau ngomong sesuatu sama lo, kali ini aja," ia memohon.

"Tapi--

"Gue mohon sama lo," ucapnya, terlihat wajahnya sangat serius, ia benar-benar ingin berbicara dengan Nara.

"Gue gak bis--

"Please," Nara melihat ketulusan di mata pria ini, tapi Nara masih trauma akan kejadian waktu itu.

Akhirnya Nara pun memutuskan untuk mendengarkannya berbicara, toh ini tempat ramai, jadi jika dia macam-macam Nara bisa berteriak.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Nara.

"Bisa kita duduk sebentar, di sana," pria itu menunjuk kursi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Gak bisa, di sini aja, cepet lo mau ngomong apa?" ucap Nara, ia harus tetap waspada dengan pria ini.

"Please, gue mohon, gak enak kan kalo ngobrol sambil berdiri, gue kagak bakalan macem-macem, kalo itu yang bikin lo takut sama gue," ucapnya.

"Tapi--

"Ayo ikut gue," pria itu meraih lengan Nara tapi Nara segera melepasnya dan mundur satu langkah menjauh dari pria itu.

Nara terlihat sangat waspada, ia memegangi lengannya yang tadi digenggam oleh pria itu, pria itupun melihat tangannya yang masih melayang di udara lantaran tadi tangan Nara yang ia genggam terlepas.

L✿VE SCENARÏ✿ ||Huang Renjun [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang